Tuesday, June 10, 2014

kanker usus?

Q. apa ciri - ciri awal kanker usus?

A. Kanker usus besar, termasuk pertumbuhan sel kanker pada usus, anal dan usus buntu. Kanker ini adalah salah satu dari bentuk kanker yang paling umum dan penyebab kedua kematian yang disebabkan oleh kanker di dunia Barat. Kanker usus besar menyebabkan 655.000 kematian di seluruh dunia setiap tahun.[1] Banyak kanker usus besar yang diketahui berasal dari polip adenoma pada usus. Perkembangan polip tersebut terkadang berkembang menjadi kanker. Terapi untuk kanker ini biasanya melalui operasi, yang biasanya diikuti dengan kemoterapi.

gejala awal kanker usus :
*Perdarahan pada usus besar yang ditandai dengan ditemukannya darah pada feses saat buang air besar.

* Perubahan pada fungsi usus (diare atau sembelit) tanpa sebab yang jelas, lebih dari enam minggu.

* Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

*Rasa sakit di perut atau bagian belakang.

*Perut masih terasa penuh meskipun sudah buang air besar.

*Rasa lelah yang terus-menerus

*Kadang-kadang kanker dapat menjadi penghalang dalam usus besar yang tampak pada beberapa gejala seperti sembelit, rasa sakit, dan rasa kembung di perut.

jika terdapat salah satu dari gejala diatas, sebaiknya segera periksakan diri k RS.
dan makan Ala, Frn dan Smc (maaf tdk bsa scr rinci, nanti dikira iklan).
semoga bisa membantu.
mribka25@yahoo.com

apa yang dimaksud kanker usus besar?
Q.

A. Kanker usus besar ( kolorektal ) adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum.. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas atau adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat).

Pada stadium awal, adenoma dapat diangkat dengan mudah. Hanya saja pada stdium awal ini, seringkali adenoma tidak menampakkan gejala apapun, sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif lama. Padahal, adenoma yang awalnya tak menimbulkan keluhan apapun ini, pada suatu saat bisa berkembang menjadi kanker yang menggerogoti semua bagian dari usus besar.

Gejala awal yang tidak khas ini membuat banyak penderita kanker usus besar datang ke rumah sakit ketika perjalanan penyakit sudah demikian lanjut. Upaya pengobatan pun menjadi sulit. Padahal, kunci utama keberhasilan penanganan kanker usus besar adalah ditemukannya kanker dalam stadium dini, sehingga terapi dapat dilaksanakan secara BEDAH KURATIF. Sayangnya, hal seperti ini sangat jarang. Yang kerap terjadi adalah, kanker ditemukan pada stadium lanjut, sehingga harapan penderita untuk bertahan hidup menjadi sangat kecil.

Jika kanker usus besar ditemukan pada stadium I, peluang penderita untuk hidup hingga lima tahun mencapai 85-95 persen. Sementara bila ditemukan pada stadium II, peluang itu mencapai 60-80 persen, pada stadium III sekitar 30-60 persen, dan stadium IV sekitar 25 persen., Ini artinya, bila ada 100 penderita kanker usus besar stadium IV, maka yang masih hidup sampai lima tahun hanya lima orang.

Untuk menghindari kemungkinan terburuk, deteksi dini merupakan hal yang sangat penting. "Deteksi dini atau skrining terhadap kanker ini, dapat menyelamatkan hidup,"

Dengan deteksi dini dapat ditemukan adanya polip prakanker, yaitu suatu pertumbuan abnormal pada usus besar atau rektum yang dapat segera dibuang sebelum berubah menjadi kanker.

Deteksi dini adalah investigasi pada individu asimtomatik (tanpa gejala) yang bertujuan untuk mendeteksi adanya penyakit pada stadium dini sehingga dapat dilakukan terapi kuratif. Secara umum, deteksi dini dapat dilakukan pada dua kelompok, yaitu populasi umum dan kelompok risiko tinggi.
Deteksi dini pada kelompok POPULASI UMUM dilakukan kepada individu yang berusia di atas 40 tahun. Sedangkan mereka yang tergolong kelompok BERESIKO TINGGI, antara lain adalah mereka yang pernah menjalani polipektomi untuk adenoma di usus besar, dan orang-orang yang berasal dari keluarga dengan riwayat penyakit ini.

Terkait dengan riwayat keluarga, Anda tak perlu khawatir berlebihan jika berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kanker usus besar. faktor genetik memang bisa menjadi penyebab munculnya penyakit ini, tapi faktor tersebut bisa dipersempit. Caranya, ubahlah pola makan Anda dan lakukan deteksi dini.

PENYEBAB dan DEJALA
Sejauh ini, penyebab kanker usus besar memang belum diketahui secara pasti. Hanya saja, ada beberapa hal yang diduga kuat berpotensi memunculkan penyakit ganas ini, yaitu: cara diet yang salah (terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan protein, serta rendah serat), obesitas (kegemukan), pernah terkena kanker usus besar, berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kanker usus besar, pernah memiliki polip di usus, umur (risiko meningkat pada usia di atas 50 tahun), jarang melakukan aktivitas fisik, sering terpapar bahan pengawet makanan maupun pewarna yang bukan untuk makanan, dan merokok.

Penelitian terbaru menunjukkan, perokok jangka lama (30-40 tahun) mempunyai risiko berkisar 1,5-3 kali. Diperkirakan, satu dari lima kasus kanker usus besar di Amerika Serikat bisa diatributkan kepada perokok. Penelitian kohort dan kasus-kontrol dengan desain yang baik menunjukkan, merokok berhubungan dengan kenaikan risiko terbentuknya adenoma dan juga kenaikan risiko perubahan adenoma menjadi kanker usus besar.

GEJALA kanker usus besar, yang dikeluhkan para penderita, yaitu:

* Perdarahan pada usus besar yang ditandai dengan ditemukannya darah pada feses saat buang air besar.
* Perubahan pada fungsi usus (diare atau sembelit) tanpa sebab yang jelas, lebih dari enam minggu.
* Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
* Rasa sakit di perut atau bagian belakang.
* Perut masih terasa penuh meskipun sudah buang air besar.
* Rasa lelah yang terus-menerus
* Kadang-kadang kanker dapat menjadi penghalang dalam usus besar yang tampak pada beberapa gejala seperti sembelit, rasa sakit, dan rasa kembung di perut.

Untuk menangani kanker usus besar, terapi bedah merupakan cara yang paling efektif, utamanya bila dilakukan pada penyakit yang masih terlokalisir. Namun, bila sudah terjadi metastasis (penyebaran), penanganan menjadi lebih sulit. Tetapi, dengan berkembangnya kemoterapi dan radioterapi pada saat ini, memungkinkan penderita stadium lanjut atau pada kasus kekambuhan untuk menjalani terapi adjuvan. Terapi adjuvan adalah kemoterapi yang diberikan setelah tindakan operasi pada pasien kanker sta

apa kaitannya santan dengan kanker usus?
Q. bakteri lipofilik, masa laten, waktu biologi, tingkat selular

A. Kanker usus terutama kanker usus besar erat kaitannya dgn makanan yg dikonsumsi sehari-hari. Suatu studi epidemiologi menyebutkan resiko kanker usus meningkat pada orang yg sering mengkonsumsi daging merah, makanan rendah serat, makanan berlemak, dan asupan buah dan sayur yg rendah

kanker usus besar itu apa?
Q. apa obat untuk kanker usus besar

A. Kanker usus besar atau kanker kolorektal, termasuk pertumbuhan sel kanker pada usus, anal dan usus buntu. Kanker ini adalah salah satu dari bentuk kanker yang paling umum dan penyebab kedua kematian yang disebabkan oleh kanker di dunia Barat. Kanker usus besar menyebabkan 655.000 kematian di seluruh dunia setiap tahun.[1] Banyak kanker usus besar yang diketahui berasal dari polip adenoma pada usus dan penumpukan tinja akibat konstipasi yang terlalu lama. Perkembangan polip tersebut kadang-kadang berkembang menjadi kanker. Terapi untuk kanker ini biasanya melalui operasi, yang biasanya diikuti dengan kemoterapi.

KANKER USUS STADIUM 4?
Q. Apakah kanker usus stadium 4 bisa di sembuhkan?
bagaimana caranya?
apakah bisa di lakukan operasi?
setelah operasi apakah efek sampingnya?
Mohon di berikan jawaban secepatnya...
Sebelumnya saya ucapkan banyak Terima kasih.

A. Kanker usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas atau adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat).

Kanker usus besar adalah salah satu jenis kanker yang cukup sering ditemui, utamanya pada pria dan wanita berusia 50 tahun atau lebih. Pada pria, kanker usus besar menempati urutan ketiga sebagai kanker tersering yang ditemui setelah kanker prostat dan paru-paru. Sementara pada wanita, kanker ini pun menempati urutan ketiga setelah kanker payudara dan paru-paru. ''Dari berbagai laporan, di Indonesia terdapat kenaikan jumlah kasus (kanker usus besar), meskipun belum ada data yang pasti. Data di Departemen Kesehatan didapati angka 1,8 per 100 ribu penduduk,'' tutur dokter Adil S Pasaribu, SpB KBD, spesialis bedah dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta.

Pada stadium awal, adenoma dapat diangkat dengan mudah. Hanya saja pada stadium awal ini, seringkali adenoma tidak menampakkan gejala apapun, sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif lama. Padahal, adenoma yang awalnya tak menimbulkan keluhan apapun ini, pada suatu saat bisa berkembang menjadi kanker yang menggerogoti semua bagian dari usus besar.

Gejala awal yang tidak khas ini membuat banyak penderita kanker usus besar datang ke rumah sakit ketika perjalanan penyakit sudah demikian lanjut. Upaya pengobatan pun menjadi sulit. Padahal, seperti dikatakan Ketua Perhimpunan Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, dokter Aru Sudoyo SpPD KHOM, kunci utama keberhasilan penanganan kanker usus besar adalah ditemukannya kanker dalam stadium dini, sehingga terapi dapat dilaksanakan secara bedah kuratif. Sayangnya, hal seperti ini sangat jarang. Yang kerap terjadi adalah kasus seperti dialami Prasetyo, yakni kanker ditemukan pada stadium lanjut, sehingga harapan penderita untuk bertahan hidup menjadi sangat kecil.

Jika kanker usus besar ditemukan pada stadium I, peluang penderita untuk hidup hingga lima tahun mencapai 85-95 persen. Sementara bila ditemukan pada stadium II, peluang itu mencapai 60-80 persen, pada stadium III sekitar 30-60 persen, dan stadium IV sekitar 25 persen. ''Ini artinya, bila ada 100 penderita kanker usus besar stadium IV, maka yang masih hidup sampai lima tahun hanya lima orang,'' ucap Aru.

Maaf saya belum menemukan efek samping setelah operasi usus...




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment