Monday, June 23, 2014

Bagaimana gejala asam lambung, apakah suka pusing, sendawa. perut bunyi?

Q. Kata dokter saya kena asam lambung, gejalanya saya suka pusing,lemas, sering tahak, perut suka berbunyi. apa ini namanya asam lambung, makanan apa yg boleh saya makan. bagaimana pengobatannya, kalau saya perlu ke dokter. mohon pencerahan. thks

A. Mengatasi Banjirnya Asam Lambung

GAYA hidup dan pola makan kembali terbukti memengaruhi kesehatan. Kehidupan dengan stres tinggi dan makan makanan berlemak diyakini sebagai pemicu penyakit refluks gastroesofageal (GERD).

Penyakit dengan gejala rasa nyeri dan panas di dada dan asam lambung naik ke kerongkongan ini jika dibiarkan berlarut-larut bisa menimbulkan gangguan suara serak, batuk kronis, sesak napas, bahkan kanker kerongkongan. Gangguan ini bisa diatasi dengan obat- obatan yang tersedia pasaran. Jenis dan dosisnya dibakukan dalam Konsensus Nasional Penatalaksanaan Penyakit Refluks Gastroesofageal yang disusun Kelompok Studi GERD Indonesia.

Penyakit refluks gastroesofageal menurut definisi dalam konsensus nasional adalah kelainan yang menyebabkan cairan lambung mengalami refluks (mengalir balik) ke kerongkongan dan menimbulkan gejala khas berupa rasa terbakar di dada, kadang-kadang disertai rasa nyeri serta gejala lain seperti rasa asam dan pahit di lidah, nyeri ulu hati, perut kembung, sering bersendawa, serta kesulitan menelan.

Menurut dr Ari Fahrial Syam SpPD MMB dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM) pada jumpa pers simposium penatalaksanaan terkini penyakit dalam, Sabtu (4/12), semula gangguan ini dikelompokkan sebagai gangguan pada lambung. Namun dalam perkembangannya, GERD menjadi penyakit tersendiri, yaitu gangguan pada kerongkongan dengan kriteria, pemeriksaan, dan pengobatan tersendiri.

"Makanan berlemak seperti keju atau cokelat serta faktor stres menyebabkan produksi asam dan gas berlebihan dalam lambung. Makanan berlemak juga memperlemah klep kerongkongan. Akibatnya asam dan gas naik ke kerongkongan. Hal ini akan menimbulkan luka di kerongkongan," paparnya.

Kalau terus berlangsung, hal ini akan mengganggu organ lain seperti gangguan pita suara, gatal di tenggorokan, asam yang ke paru akan menimbulkan gejala sesak napas seperti asma. Pada kerongkongan akan terjadi penyempitan, radang dan perubahan dinding kerongkongan, mula-mula berupa polip dan bisa berkembang menjadi kanker.

PREVALENSI GERD dan komplikasinya di Asia termasuk rendah dibandingkan dengan negara-negara Barat. Prevalensi di Barat berkisar 10-20 persen, sedangkan di Asia 3-5 persen, dengan pengecualian di Jepang 13-15 persen dan Taiwan 15 persen.

Penelitian tahun 1998 di FKUI/RSCM pada pasien dengan gejala dispepsia yang mendapat pemeriksaan endoskopi ditemukan kasus GERD berupa radang kerongkongan sebanyak 22,8 persen. Penelitian lain di FKUI/RSCM melaporkan dari 1.718 pasien yang menjalani pemeriksaan dengan teropong saluran cerna bagian atas dengan indikasi dispepsia selama lima tahun (1997-2002) menunjukkan peningkatan prevalensi radang kerongkongan dari 5,7 persen pada tahun 1997 menjadi 25,18 persen pada tahun 2002.

Gejala GERD sering tumpang tindih dengan gejala dispepsia (gangguan pencernaan akibat tingginya asam lambung). Sering juga disangka gangguan jantung karena penderita merasa nyeri, sesak, dan panas di bagian dada sehingga ada pelbagai pemeriksaan untuk mencari kelainan pada jantung.

OBAT golongan antasida memang bisa menghilangkan gejala, tetapi tidak menghentikan proses yang terjadi. Karenanya, demikian Ari, diperlukan obat antiasam yang lebih kuat berupa penghambat pompa proton (proton pump inhibitor/PPI) seperti omeprazol, esomeprazol, pantoprazol, lansoprazol.

Obat ini bekerja dengan cara menghambat pompa proton pada dinding sel parietal-yaitu sel yang memproduksi asam- sehingga terjadi penurunan produksi dan pengeluaran asam lambung. "Keasaman lambung dipertahankan pada pH 4-6 untuk memberi kesempatan tubuh memperbaiki kerusakan yang terjadi," jelasnya.

Sebenarnya asam berfungsi membantu pencernaan dan membunuh kuman. Namun, produksi asam yang berlebihan akan merusak dinding lambung dan kerongkongan seperti pada kasus GERD. Upaya menurunkan tingkat keasaman sampai pH 4-6 sejauh ini tidak membahayakan kesehatan.

Dalam konsensus nasional disebutkan, jika pasien yang mendapat PPI dosis ganda selama satu minggu kondisinya membaik, pengobatan harus diteruskan sampai delapan minggu agar sembuh total.

Untuk radang kerongkongan sedang dan berat perlu dilanjutkan dengan terapi pemeliharaan sesuai dengan kebutuhan (bisa sampai enam bulan).

Menurut Ari, konsensus nasional didasarkan pada konsensus yang disusun pelbagai pusat penelitian di dunia, studi kasus di Indonesia, dan pengalaman empiris para pakar/praktisi medis yang menyusun konsensus ini. Konsensus diharapkan menjadi pedoman para dokter dalam penatalaksanaan GERD sehingga tercapai hasil pengobatan yang optimal.

Namun, pengobatan tak akan banyak berarti jika gaya hidup dan pola makan tak diubah. Karena kedua hal itu yang sebenarnya menjadi kunci kesehatan kita. (ATK)

asam lambung meningkat, pangkal lidah terasa pahit?
Q. - apa benar bila air liur di pangkal lidah terasa pahit merupakan akibat meningkatnya asam lambung?
- bagaimana cara menetralisir asam lambung itu sendiri?
thnx..=)

A. Adakalany asam lambung yang naik sampai kerongga mulut menyebabkan rasa pahit atau asam.
Untuk menetralisir asal lambung :
* jangan biarkan lambung kosong
* jangan makan/minum yang asam dalam keadaan lambung kosong
* bila keluhan dirasa sangat mengganggu terpaksa harus dibantu dengan obat
pengurang asam lambung atau biasa disebut obat maag, ambil yg paling
ringan dahulu : seperti neosanmag. ( bisa dibeli bebas)

asam lambung naik sakiiiit?
Q. bagaimana ciri-ciri penyakit asam lambung

A. Jika lapisan lendir (mukosa) pada lambung masih baik, maka walaupun asam lambung naik, tidak akan terasa sakit. Lapisan lendir (mukosa) ini berfungsi untuk mencegah agar lapisan otot dan kelenjar pada lambung tidak terkikis oleh asam lambung (HCl) yang merupakan asam kuat. Akan tetapi jika lapisan lendir tersebut tipis, maka lambung akan terasa sakit jika asam lambung naik. Rasa sakit dan nyeri ini disebabkan oleh rangsangan asam lambung terhadap lapisan mukosa lambung, sehingga ujung-ujung syaraf yang ada padanya lebih peka terhadap rasa nyeri. Rasa nyeri ini biasanya dirasakan di daerah ulu hati dan terasa jelas sehingga bisa ditunjukkan dengan pasti lokasinya. Kadang-kadang nyeri ini dirasakan di dinding dada depan atau bisa juga di punggung. Selain nyeri, rangsangan asam lambung tadi juga mengakibatkan munculnya rasa mual. Nyeri ini akan terasa saat lambung kosong dan hilang setelah diisi makanan.

Penyakit sakitnya lambung karena kenaikan asam lambung ini biasa dinamakan dengan âmaagâ. Maag adalah sakit yang ditimbulkan oleh kelebihan asam lambung yang diproduksi oleh lambung yang menyebabkan iritasi di selaput lendir lambung. Dalam kondisi normal asam diperlukan untuk membantu pencernaan dalam mengolah makanan yang kita makan. Namun produksi asam di lambung dapat lebih besar dari yang dibutuhkan, bila pola hidup kita tidak teratur dan sehat.

Ciri-ciri sakit maag antara lain : nyeri perut bagian atas, rasa seperti terbakar, sakit kepala, lambung perih dan nyeri, kembung, mual dan kadang-kadang disertai muntah atau asam yang naik ketenggorokan, sering mengalami nyeri di ulu hati, lebih-lebih bila telat makan. Tidak semua penderita sakit maag merasakan adanya keluhan seperti tersebut di atas. Ada juga yang tanpa gejala, tapi tiba-tiba terjadi muntah darah atau buang air besar dengan darah yang menghitam. Oleh karena itu perlu waspada setiap saat. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja dan pada semua usia. Karena begitu sering terjadi, maka penyakit ini termasuk salah satu masalah dalam bidang kesehatan.

Ada beberapa hal yang menjadikan seseorang bisa terserang radang lambung, antara lain:
a. Pola makan yang tidak teratur
b. Sering memakan makanan pedas dan asam
c. Stres emosi
d. Pemakaian obat golongan salisilat dan asam mifenamat (misal aspirin, ponstan) serta obat-obat rematik
e. Adanya penyakit seperti luka bakar, pembedahan gagal ginjal, dan lain-lain.
f. Alkohol dan rokok.

Semoga bisa membantu

Apa obat asam lambung?
Q.

A. asam lambung saya suka naik.. kalau minum kopi..
saya biasanya minum Plantacid..minum 1 sndok sebelum makan dan sesudah makan..
beli diapotik ...

makanan buat penyakit maag dan asam lambung?
Q. 1. Apakah maag, asam lambung dan tukak usus 12 jari itu sama?? Berikan alasannya
2. Apakah makan permen karet rasa pepermint ato mentol dpt mengurangi asam lambung???
3. Makanan, cemilan ato minuman ap yg dpat mengurangi asam lambung???

Sy tunggu jwabx


Thanks

A. 1) Sama.
Maag atau radang lambung atau tukak lambung / tukak usus 12 jari adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut.

2) Dapat.
Manakala anda menelan air liur, pada saat
yang sama lambung akan dibersihkan dari
segalanya, termasuk asam. Hal ini terjadi karena air liur saat mengunyah, terutama permen yang memiliki sedikit kandungan gula, mampu menurunkan asam lambung. Ini dikarenakan pH air liur yang basa, itu sebabnya ia dapat menetralisir asam.
Air liur yang bertambah juga bisa meningkatkan kebersihan lambung.

3) Makanan yang dapat mengurangi asam lambung diantaranya permen karet rasa pepermint atau mentol, jus kurma, makanan yang mengandung kunyit.
Kunyit memiliki senyawa seperti turmerone, cineol, borneol, dan zingiberene untuk mengatasi nyeri lambung dengan mencegah produksi berlebih asam lambung , sehingga erosi selaput lendir pada lambung dapat dihindari.

Nah, adakalanya kita mencegah meningkatnya asam lambung dengan tidak memakan makanan yang pedas, yang mengandung santan, kafein (seperti kopi, minuman bersoda (sifatnya sangat asam), cokelat, dan makanan yang digoreng.
Cokelat dan makanan yang digoreng mengandung lemak yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan kadar asam di lambung meningkat.

Sekian, semoga bermanfaat :)




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment