Wednesday, June 18, 2014

apa saja yg bisa memicu terjadinya kanker otak?

Q.

A. Kanker otak dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Penyebabnya bisa satu atau lebih, dan secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori:

Faktor dari dalam

Merupakan faktor yang datang dari dalam diri sendiri. Yang utama adalah faktor keturunan / genetik. Jika ada sanak saudara yang punya riwayat menderita kanker otak, berarti peluang Anda terkena kanker otak lebih besar daripada mereka yang keluarganya tidak ada penderita kanker otak. Faktor kedua yang dapat memicu terjadinya kanker otak adalah riwayat benturan (jika kepala Anda pernah terbentur). Benturan ini dapat menyebabkan trauma pada jaringan otak, sehingga bisa jadi penyebab tumbuhnya jaringan abnormal dalam otak (yang kemudian dapat berkembang menjadi kanker otak).

Faktor dari luar

Merupakan faktor yang datang dari luar tubuh, pada umumnya berupa makanan dan radiasi. Obat-obatan tertentu yang diminum secara terus-menerus berpotensi menyebabkan kanker. Faktor-faktor lainnya:

Pola hidup yang kurang sehat: misalnya merokok, makanan berlemak, kurang serat, dsb.
Bahan karsiogenik: minyak goreng yang dipakai berulang-ulang, bahan kimia yang termakan
Radiasi: paparan radiasi dalam gelombang tertentu dapat memicu berkembangnya sel kanker

Gejala awal kanker otak apa saja?
Q.

A. Kanker otak bisa memiliki berbagai gejala mulai dari sakit kepala hingga stroke. Bagian otak yang berbeda-beda mengontrol fungsi yang berbeda, sehingga gejala tumor otak dapat sangat bervariasi tergantung dari lokasinya. Tumor otak merupakan mimic menakutkan dari gangguan-gangguan neurologis lainnya, dan banyak gejala umum dapat mengindikasikan kondisi medis lainnya. Cara terbaik untuk menentukan apakah Anda memiliki tumor otak adalah melakukan scan (MRI, CT scan atau PET scan) otak.

Gejala-gejala kanker otak antara lain:
1. Sebuah serangan kejang (baru) pada orang dewasa
2. Hilangnya gerakan atau sensasi pada lengan atau kaki secara bertahap
3. Mudah goyah/ hilang keseimbangan, terutama jika dikaitkan dengan sakit kepala
4. Kehilangan penglihatan di salah satu atau kedua belah mata, terutama yang bersifat lebih peripheral.
5. Pandangan kabur, terutama jika dikaitkan dengan sakit kepala
6. Gangguan pendengaran dengan atau tanpa pusing
7. Kehilangan kemampuan bicara secara bertahap

Gejala lainnya yang mungkin, juga termasuk mual atau muntah yang memburuk pada pagi hari, kebingungan dan disorientasi, serta dan kehilangan memori (pikun).

bagai mana caranya mencegah kanker otak?
Q.

A. KANKER otak adalah penyakit berbahaya yang sangat mematikan. Selain mematikan, pengobatannya pun menelan biaya yang sangat besar. Untuk menghindari penyakit tersebut, berikut ini sejumlah langkah-langkah untuk mencegah penyakit ini:

1. Kalau Anda mengalami gejala-gejala, seperti sering sakit kepala yang hilang timbul, atau tidak hilang-hilang, muntah-muntah tanpa sebab, penurunan penglihatan yang tidak dapat dikoreksi dengan kacamata, kelemahan anggota gerak secara bertahap, berjalan limbung, gejala layaknya vertigo atau sempoyongan, maka segera lakukan pemeriksaan diri dan dianjurkan melakukan pemeriksaan MRI.
2. Jangan biarkan stres berat menyerang terus-menerus, sempatkan waktu beristirahat, dan lakukan refreshing yang dapat mengurangi dan menghilangkan stres Anda.
3. Batasi radiasi langsung yang terlalu berlebihan pada tubuh, lebih baik gunakan hansfree bila menggunakan telepon seluler dalam waktu lama.
4. Terapkan pola makan sehat dengan gizi yang seimbang, misalnya memperbanyak konsumsi buah-buahan, sayur, dan biji-bijian. Ditambah membatasi diri mengonsumsi lemak.
5. Kurangi konsumsi makanan yang diasap, dibakar dan diawetkan dengat nitrit, maupun zat-zat kimiawi buatan lainnya.
6. Sudah saatnya Anda menghentikan konsumsi alkohol dan rokok.
7. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Apalagi kalau Anda mempunyai riwayat keluarga penderita kanker otak.
8. Jangan mengonsumsi obat-obatan tertentu sebelum mendapat resep rujukan dokter. Kesalahan penggunaan obat dapat merangsang perkembangan sel kanker.
9. Lakukan olahraga secara teratur dan pada porsi yang cukup.
10. Mulai sekarang biasakan mengaplikasikan gaya hidup sehat. Jangan terbawa arus gaya hidup âmenghanyutkanâ.

gejala kanker otak,apa penyebabnya?
Q. saya tidak merokok,tidak minum alkohol,srg sakit kepala,pelupa,cpt cape,mimisan ,dulu srg pingsan,imsomnia,suka cemas dan kuatir,gampang stres,seneng ngopi,suka bengong tiba2 kyk orang bloon bingung gak tau mau ngapain,nape ya perasaan sedih melulu pgn nangis aj pgn sendiri.

A. Kanker Otak dan Pengobatannya
Meski dilihat dari angka kejadiannya, jumlah? penderita kanker otak masih rendah, yakni hanya enam per 100.000 dari pasien tumor/kanker per tahun, namun tetap saja penyakit tersebut menjadi ?momok? bagi sebagian besar orang. Pasalnya, walaupun misalnya tumor yang menyerang adalah jenis tumor jinak, bila menyerang otak?tingkat bahaya yang ditimbulkan umumnya lebih besar daripada tumor yang menyerang bagian tubuh lain.

Seperti yang menimpa bintang sinetron dan iklan Ferry Irawan, akibat penyakitnya ia sempat lumpuh, bibir dan lidah tidak bisa digerakkan, sulit bicara, bahkan ia sampai kehilangan kekuatan. Sampai-sampai pemeran ?Hati yang Terpilih?, ?Srikandi?, ?Baret Merah? ini tangan kanannya tak berfungsi normal.

Tumbuhnya sel-sel tubuh yang tidak normal ini memang menakutkan.?Penyebab pasti dari kanker belum diketahui secara tepat tapi berbagai faktor telah diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker. Faktor risiko pencetus tumor otak ini bisa karena riwayat keluarga, radiasi, zat kimia, pola makan, obat-obatan tertentu, dan rokok.

Penyakit ini bisa muncul tanpa gejala yang bermakna, tapi sering pula ditandai dengan gejala-gejala seperti pusing kepala, muntah, gangguan penglihatan, kesadaran, pendengaran, berjalan dan saraf. Sayangnya, sejauh ini belum ada pengobatan yang pasti, namun seiring dengan kemajuan teknologi kedokteran dan farmasi berbagai upaya dilakukan semaksimal mungkin untuk ?mengusir? penyakit tersebut.

Terapi obat-obatan telah digunakan dalam pengobatan beberapa jenis kanker. Selain itu, kasus-kasus lain mungkin ditangani dengan operasi, radioterapi, maupun kemoterapi.? Tindakan operasi termasuk yang sering dilakukan, khususnya pada penderita tumor otak.

Riset terhadap pengobatan kanker pun terus berlangsung. Ikan hiu yang diketahui telah menjelajah lautan sekitar 400 juta tahun lalu diketahui morfologinya tidak pernah berubah. Konon, di tubuh ikan ini, sel kanker tidak?bisa tumbuh, karena seluruh tulangnya adalah tulang rawan. Benarkah demikian?

Dalam catatan buku tradisional Cina mengenai khasiat? makanan pengobatan, makan sirip ikan hiu dipercaya dapat mencegah?penuaan kulit, dan gelatin yang terkandung di dalam sirip ikan hiu dipercaya pula dapat meningkatkan vitalitas. Yang pasti, katanya sirip ikan hiu ini memang lezat.

Meski hasil penelitian itu dibantah oleh ahli nutrisi dari Universitas Taiwan, Prof. Chang Hung-min yang mengatakan, sebutir telur ayam pun lebih bergizi dibandingkan semangkuk sup sirip hiu, namun peneliti-peneliti lain mengungkapkan hasil yang positip.

Peneliti dari Indonesia yang juga Kepala Pusat Studi Satwa Primata Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor, Drh. Dondin Sajuthi Ph.D mengakui?esktrak?tulang rawan ikan hiu dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru. Hal itu ia buktikan lewat penelitiannya.?

Dokter Henry Brem dan dr Allen K Sills dari Johns Hopkins University melaporkan salah satu senyawa yang berasal dari ikan hiu?Squalus, terbukti dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru yang menyalurkan makanan ke tumor otak. Dengan menggunakan sel pembuluh darah sistem saraf pusat sapi, kedua peneliti ini meneteskan squalamine. Setelah dua hari, pertumbuhan sel pembuluh darah turun hingga 83 persen.

Selain ikan hiu, tulang rawan sapi juag disebut-sebut mampu menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru. Tentang hasilnya, Dr. Greg Harper dari Council for Scientific and Indutrial Research Organization telah membuktikannya.

Pengobatan ala barat pun semakin mendapatkan titik cerah dengan mulai ditemukannya obat-obatan yang diduga dapat membawa manfaat dalam pengobatan kanker otak. Berbagai penelitian memang masih harus dilakukan untuk menemukan obat yang mempunyai efektivitas tinggi. Tapi kita boleh berharap bahwa harapan akan semakin terbuka bagi pengobatan kanker otak.

Apasih gejala kanker otak?
Q.

A. gejala umum tumor dan kanker otak adalah sebagai berikut:

1. Gejala Serebral Umum
Dapat berupa perubahan mental yang ringan (psikomotor asthenia), yang dapat dirasakan oleh keluarga dekat penderita berupa: mudah tersinggung, emosi, labil, pelupa, perlambatan aktivitas mental dan sosial, kehilangan inisiatif dan spontanitas, mungkin diketemukan ansietas dan depresi. Gejala ini berjalan progresif dan dapat dijumpai pada 2/3 kasus.

2. Nyeri Kepala
Diperkirakan 1% penyebab nyeri kepala adalah tumor otak dan 30% gejala awal tumor otak adalah nyeri kepala. Sedangkan gejala lanjut diketemukan 70% kasus. Sifat nyeri kepala bervariasi dari ringan dan episodik sampai berat dan berdenyut, umumnya bertambah berat pada malam hari dan pada saat bangun tidur pagi serta pada keadaan dimana terjadi peninggian tekanan tinggi intrakranial. Adanya nyeri kepala dengan psikomotor asthenia perlu dicurigai tumor otak.

3. Muntah
Terdapat pada 30% kasus dan umumnya meyertai nyeri kepala. Lebih sering dijumpai pada tumor di fossa posterior, umumnya muntah bersifat proyektil dan tak disertai dengan mual.

4. Kejang
Bangkitan kejang dapat merupakan gejala awal dari tumor otak pada 25% kasus, dan lebih dari 35% kasus pada stadium lanjut. Diperkirakan 2% penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak.
Perlu dicurigai penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak bila:
- Bangkitan kejang pertama kali pada usia lebih dari 25 tahun
- Mengalami post iktal paralisis
- Mengalami status epilepsi
- Resisten terhadap obat-obat epilepsi
- Bangkitan disertai dengan gejala tekanan tinggi intrakranial lain.
Bangkitan kejang ditemui pada 70% tumor otak di korteks, 50% pasien dengan astrositoma, 40% pada pasien meningioma, dan 25% pada glioblastoma.

5. Gejala Tekanan Tinggi Intrakranial (TTIK)
Berupa keluhan nyeri kepala di daerah frontal dan oksipital yang timbul pada pagi hari dan malam hari, muntah proyektil dan penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan diketemukan papil udem. Keadaan ini perlu tindakan segera karena setiap saat dapat timbul ancaman herniasi. Selain itu dapat dijumpai parese N.VI akibat teregangnya N.VI oleh TTIK. Tumor-tumor yang sering memberikan gejala TTIK tanpa gejala-gejala fokal maupun lateralisasi adalah meduloblatoma, spendimoma dari ventrikel III, haemangioblastoma serebelum, dan craniopharingioma.


Selain gejala umum di atas ada gejala-gejala spesifik berdasarkan lokasi dan fungsi otak yang diserang. Antara lain:

Tumor pada Lobus Frontal:
- Perubahan perilaku dan kepribadian
- Penurunan kemampuan menilai sesuatu
- Penurunan daya penciuman
- Penurunan daya ingat
- Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh
- Penurunan fungsi mental/kognitif
- Penurunan penglihatan dan radang syaraf mata

Tumor pada Lobus Parietal:
- Penurunan kemampuan bicara
- Tidak bisa menulis
- Tidak mampu mengenali seseorang
- Kejang-kejang
- Disorientasi ruang

Tumor pada Lobus Oksipital:
- Kehilangan penglihatan pada salah satu atau kedua belah mata
- Kejang-kejang

Tumor pada Lobus Temporal:
- Penurunan kemampuan bicara
- Kejang-kejang
- Kadang tanpa gejala sama sekali

Tumor pada Fosa Posterior:
- Gangguan berjalan
- Nyeri kepala
- Muntah

Tumor pada Cerebello Pontin Angie:
- Gangguan pendengaran

Tumor pada Batang Otak:
- Perubahan perilaku dan emosional (lebih sensitif, mudah tersinggung)
- Sulit bicara dan menelan
- Mengantuk
- Sakit kepala, terutama pada pagi hari
- Kehilangan pendengaran
- Kelemahan syaraf pada salah satu sisi wajah
- Kelemahan syaraf pada salah satu sisi tubuh
- Gerakan tak terkontrol
- Kehilangan penglihatan, kelopak mata menutup, juling, dll.
- Muntah

Tumor pada Selaput Otak:
- Sakit kepala
- Kehilangan pendengaran
- Gangguan bicara
- Inkontinensi (tidak mampu mengontrol buang air kecil/besar)
- Gangguan mental dan emosional (apatis, anarkis, dll)
- Mengantuk berkepanjangan
- Kejang-kejang
- Kehilangan penglihatan

Tumor pada Kelenjar Pituitary:
- Berhenti menstruasi (amenorrhea)
- Memproduksi air susu
- Impotensi

Tumor pada Hipotalamus:
- Gangguan perkembangan seksual pada anak-anak
- Kerdil
- Berhenti menstruasi (amenorrhea)
- Gangguan cairan dan elektrolit

Tumor pada Ventrikel:
- Hidrosefalus
- Leher kaku
- Kepala miring
- Nyeri kepala mendadak
- Penglihatan kabur
- Penurunan kesadaran

Walaupun mengalami salah satu atau beberapa gejala seperti di atas saja, belum tentu seseorang mengidap tumor atau kanker otak. Untuk memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan langsung oleh dokter spesialis (bedah) syaraf dan pemeriksaan lanjutan seperti CT scan, MRI, angiogram, myelogram, spinal tap, serta biopsi

Semoga bisa membantu




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment