Monday, May 12, 2014

apa itu anemia sel sabit?

Q. mo nanya nihh apa itu anemia sel sabit . .
truss apa ciri-cirinya..
tmen sayah ada yg kena penyakit seperti itu..
truss gmana cara mengobatinya n dimana tempatnya
thanks a lot...

A. Anemia Sel Sabit #

Di Pusat Anemia Sel Sabit di Benin City, Nigeria, ibu Tope
mengetahui bahwa anemia sel sabit merupakan kelainan dalam
darah. Anak-anak mewarisi anemia sel sabit dari kedua orangtuanya
Itu tidak menular. Tidak mungkin Anda akan tertular kelainan ini
dari orang lain. Anda menderita kelainan itu karena faktor
keturunan bukan karena faktor-faktor lain.

Anemia sel sabit sebagian besar terdapat pada orang-orang
keturunan Afrika. Dr. I. U. Omoike, direktur dari Pusat Anemia
Sel Sabit, memberitahu, " Nigeria memiliki jumlah penduduk orang
kulit hitam terbesar dibandingkan dengan negara mana pun dan
oleh karena itu mempunyai jumlah terbesar dari pengidap kelainan
anemia sel sabit dibandingkan dengan bangsa-bangsa lainnya.
Hal itu membuat negara ini menjadi ibu kota sel sabit sedunia.

# Problem di Dalam Darah #

Untuk memahami kelainan itu, kita perlu tahu apa yang dilakukan
darah dan bagaimana darah mengalir di dalam tubuh.
Sel-sel darah merah di dalam darah bergerak ke paru-paru, tempat
sel-sel itu mengambil persediaan oksigen makanan untuk tubuh.
Kemudian mereka meninggalkan paru-paru dan pergi dengan cepat
melalui pembuluh nadi ke semua bagian tubuh. Akhirnya, "jalanan"
menjadi begitu sempit sehingga sel-sel darah merah hanya dapat
bergerak dalam jalur tunggal melalui pembuluh darah yang kecil.
Disitulah mereka menyimpan muatan oksigen mereka, yang
memberi makanan bagi sel-sel tubuh.

Sel darah merah yang normal bentuknya bundar seperti uang
logam dan bergerak melalui pembuluh darah yang terkecil dengan
cukup mudah. Tetapi dalam tubuh orang-orang yang mengidap
anemia sel sabit, sel-sel darah menjadi rusak. Mereka kehilangan
bentuknya yang bundar dan berubah bentuk menyerupai pisang
atau sabit. Sel-sel darah yang berbentuk sabit ini macet di
pembuluh-pembuluh kecil di dalam tubuh, menghalangi laju sel-
sel darah merah yang lain. Sewaktu aliran darah ke bagian-bagian
tubuh berkurang, persediaan oksigen terpututs dan akibatnya
terjadilah rasa nyeri.
Krisis sel sabit pada umumnya menimbulkan rasa nyeri yang
menyiksa pada tulang dan persendian. Timbulnya krisis itu tidak
dapat diprediksi; hal itu bisa jarang terjadi atau setiap bulan.

# Simtomnya #

Simtomnya sering kali Muncul Setelah sang anak mencapai usia
enam bulan. Salah satu simtom pertamanya adalah bengkak yang
menimbulkan nyeri pada tangan atau kaki atau keduanya.
Warna putih pada mata bisa jadi tampak kuning. Lidah, bibir, dan
telapak tangan menjadi lebih pucat dibandingkan dengan biasanya.

Sewaktu sel berbetuk sabit menyumbat pembuluh darah, rasa
nyeri umumnya terjadi pada persendiaan. Rasa nyeri yang parah
dapat juga menggangu bekerjanya otak, paru-paru, jantung, ginjal,
dan limpa, kadang-kadang di sertai akibat yang fatal. Anak-anak
dapat terserang kejang-kejang atau pingsan. Mereka yang
mengidap anemia sel sabit khususnya mudah tertular penyakit,
karena kelainan ini melemahkan daya tahan alamiah tubuh.
Infeksi merupakan penyebab umum dari kematian.
Tentu saja, tidak semua pengidap anemia sel sabit mempunyai
simtom-simtom ini.

# Pengobatan #

Tetapi sekarang ini, belum ada penyembuhannya untuk
anemia sel sabit; ini adalah kelainan seumur hidup. Akan tetapi,
ada beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan untuk
memperkecil seringnya krisis, dan ada cara-cara untuk
mengatasinya bila itu terjadi.

Bila terjadi krisis, orang tua hendaknya memberi anak mereka
minum banyak air. Mereka juga dapat memberikan obat ringan
penghilang rasa nyeri. Bahkan obat keras kadang-kadang tidak
banyak mengurangi rasa nyeri. Akan tetapi, tidak perlu panik.
Dalam hampir semua kasus, setelah beberapa jam atau beberapa
hari, rasa nyeri itu berkurang dan sang penderita kembali pulih.

# Pencegahan Krisis #

Air memudahkan darah untuk mengalir di dalam pembuluh darah
di dalam tubuh. Orang dewasa yang mengidap anemia sel sabit
hendaknya minum tiga hingga empat liter air setiap hari. Anak-anak,
tentu saja, minum lebih sedikit.

Karena penyakit dapat menimbulkan krisis yang berbahaya,
mereka yang mengidap anemia sel sabit perlu bekerja keras untuk
mempertahankan kesehatan yang baik. Mereka dapat melakukan
hal ini dengan menjaga kebersihan pribadi, dengan menghindari
aktivitas berat yang berkepanjangan, dan dengan menyantap
menu yang seimbang dari makanan yang baik. para dokter juga
menyarankan bahwa diet harus diperkuat dengan multivitamin
dan asam folik.

Mereka yang mengidap anemia sel sabit dianjurkan untuk
menghindari gigitan nyamuk dan minum obat untuk melindungi
diri terhadap penyakit itu. Karena malaria menghancurkan sel-sel
darah merah, hal itu khususnya dapat berbahaya bagi seseorang
yang mengidap anemia sel sabit.

Para Pengidap anemia sel sabit hendaknya juga melakukan
pemeriksaan medis yang teratur. Infeksi, penyakit, atau luka apa
pun hendaknya segera mendapat perhatian medis. Jika pedoman
ini di ikuti dengan saksama, maka ini memungkinkan banyak

Apa penyebab utama terjadinya kekurangan darah (anemia) ?
Q. termasuk gejala2 yg timbul akibat anemia juga pencegahannya ? Monggo di jawab ^_^

A. Penyakit Anemia adalah

ciri-ciri anemia

Penyakit anemia adalah kondisi dimana kadar sel darah merah atau Haemoglobin (Hb) dalam darah kurang atau tidak mencapai batas normal. Kadar Haemoglobin normal berbeda antara pria dan wanita. Namun menurut standar medis, seseorang dikatakan menderita anemia jika kadar haemoglobinnya dibawah 13.5 gr/100ml darah pada pria dan kurang dari 12.0gr/100ml darah pada wanita.

Penyebab Penyakit Anemia

Penyebab anemia sebenarnya secara umum bisa disebabkan karena adanya gangguan pada sel darah merah sehingga berpengaruh pada siklus masa hidup normalnya. Siklus hidup sel darah merah normal pada manusia adalah sekitar 120 hari.

Penyebab anemia bisa dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

Karena berkurangnya produksi sel darah merah;
Karena proses kehilangan atau penghancuran sel darah merah yanng berlebihan.

Pembentukan sel darah merah terjadi di sum-sum tulang belakang, sehingga adanya pengurangan produksi sel darah merah bisa mengindikasikan adanya gangguan pada sum-sum tulang belakang atau bisa juga disebabkan oleh kurangnya asupan zat Besi (FE+) yang merupakan bahan dasar pembentuk sel darah merah.

Berikut adalah beberapa penyebab penyakit anemia yang lainnya

Tidak mengkonsumsi daging. Bagi kaum vegetarian tentu menghindari konsumsi daging. Hal ini menyebabkan mereka kekurangan vitamin B12 yang merupakan salah satu komponen pembentuk sel darah merah yang hanya ditemui dalam bahan makanan hewani seperti daging, ayam dan ikan. Pada orang non vegetarian, hampir tidak ditemui seseorang yang kekurangan vitamin B12 karena biasanya di dalam tubuh mereka terdapat cukup cadangan vitamin B12 untuk 5 tahun mendatang.
Menstruasi yang berlebihan juga merupakan salah satu penyebab terjadinya anemia pada kaum wanita. Pada saat mentruasi, wanita dianjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan kadar gizi tinggi seperti bayam dan susu agar asupan gisinya terpenuhi.
Kehamilan juga bisa menjadi penyebab anemia pada ibu karena janin ikut menyerap zat gizi dari makanan yang dikonsumsi ibu.
Obat-obatan tertensu seperti aspirin, pil KB, Anti Inflamasi dapat menghambat penyerapan zat besi dalam lambung sehingga menyebabkan timbulnya penyakit anemia.

Gejala Anemia

Seseorang yang mengidap penyakit anemia, biasanya memiliki gejala-gejala anemia sebagai berikut :

Muka atau wajah terlihat pucat merupakan gejala umum yang tampak pada penderita anemia;
Badan terasa lesu dan kurang semangat dalam beraktifitas terutama aktifitas fisik;
Tubuh mudah terasa lelah;
Mudah tersinggung karena hal-hal kecil;
Sering sakit kepala dan kehilangan nafsu makan bisa juga menjadi gejala anemia;
Sulit berkonsentrasi juga merupakan gejala yang timbul pada penderita anemia, dan hal ini dirasa sangat mengganggu karena berpengaruh pada produktifitas kerja;
Jika Anda sering mengalami sesak nafas, ini mungkin gejala anemia yang tergolong sedang atau bahkan berat.

untuk pencegahannya -->
Pencegahan yg terbaik adalah sebelum terjadi anemia,yaitu dengan menjaga agar dalam tubuh tersedia cukup zat besi untuk pembentukan sel darah.

Zat besi banyak dikandung dalam makanan,baik hewan,sayuran dan buah-buahan,seperti: hati,daging,telur,ikan,kentang,beras merah,kacang-kacangan,apel,jambu,pepaya,dan lain lain. Keseimbangan asupan gizi sangat diperlukan untuk menjaga agar tidak terkena anemia.

So,
CEGAH ANEMIA DENGAN:

> Makan
makanan yang
bergizi
> Lakukan
pemeriksaan
kehamilan
secara teratur
> Terapkan
perilaku hidup
bersih dan
sehat.

semoga membantu yah niah :)

anemia mikrositik hipokrom?
Q. hasil lab gambaran darah tepi anak saya usia 5 th 10 bulan,
* Eritrosit /GDT : Mikrosotik Hipokrom
Ovalosit(+), Fragmentosit(+),Sel target(++)
*Lekosit : kesan jumlah normal,morfologi normal
*Trombosit : kesan jumlah meningkat,morfologi normal
*Kesan : Anemia Mikrosotik Hipokrom dgn fragmentasi eritrosit
Trombositosis
*Saran Elektroforesis Hemoglobin
G6PD

kalau baca hasil diatas kira kira anak saya itu sakit anemia yang seperti apa?
terima kasih

A. anemia mikrositik hipokrom diagnosis bandingnya yaitu:
1. anemia karena kekurangan zat besi
2.thalasemia
3. sideroblastik anemia

namun dari pemeriksaan apus darah tepi ditemukan adanya sel fragment dan sel target,, diagnosis lebih kearah adanya hemolitik anemia,,, yaitu thalasemia. atau kekurangan enzim G6PD.
untuk memastikan diagnosa dilakukan elektrophoresis Hb,, karena umur anak ibu sudah 5 tahun maka seharusnya jenis Hb yang dominan adalah HB A,,,bila terjadi thalasemia maka yg akan mningkat adalah Hb F,,, yang mnunjukkan thalasemia Beta.

lalu lihat apakah kadar G6PD norml atau tidak,untukmenentukan apakah ada kekurangan enzim tersebut.
jadi masih ada dua kemungkinan penyakitnya

biasanya anemia hemolitic ini disertai dengan warna kuning pada tubuh bayi terutama terlihat pada sclera mata akibat pemecahan sel darah merah yang berlebihan sehingga terbentuk billirubin.

anemia megaloblastik nich?
Q. tolong berikan sy penjelasan mengenai anemia megaloblastik donk,,,

A. Anemia adalah berkurangnya jumlah SDM (sel darah merah), kuantitas hemoglobin, dan volume packed red blood cells (hematokrit) hingga dibawah nilai normal per 100 ml darah. Dengan demikian, anemia bukan suatu diagnosis melainkan suatu cerminan perubahan patofisiologik yang mendasar yang diuraikan melalui anamnesis yang seksama, pemeriksaan fisik, dan korfirmasi laboratorium
Karena semua sistem organ dapat terkena, maka pada anemia dapat menimbulkan manifestasi klinis yang luas, bergantung pada kecepatan timbulnya anemia, usia individu, mekanisme kompensasi, tingkat aktivitas, keadaan penyakit yang mendasari, dan beratnya anemia
Anemia megaloblastik merupakan kelainan yang disebabkan oleh gangguan sintesis DNA dan ditandai oleh sel megaloblastik. Kriteria anemia dan defisisensi gizi menurut WHO 1972 sebagai berikut:
Dinyatakan anemia bila kadar hemoglobin (Hb) lebih rendah dari nilai pada golongan umur yang ada, yaitu:
Anak umur 6 bulan - 6 tahun : 11g/100ml
6 tahun- 14 tahun : 12g/100ml
Pria dewasa : 13gr/100ml
Perempuan dewasa tak hamil : 12 gr/100ml
Perempuan dewasa hamil : 11 gr/100ml
Anemia megaloblastik (Sel darah merah besar) diklasifikasikan secara morfologis sebagai anemia makrositik normokromik. Anemia megaloblastik sering disebabkan oleh defisiensi a yang mengakibatkan gangguan sintesis DNA, disertai kegagalan maturasi dan pembelahan int

anemia aplastik pada anak selengkapnya ?
Q.

A. Aplastic anemia adalah suatu kondisi dimana sumsum tulang tidak memproduksi cukup sel-sel baru untuk menggantikan sel-sel darah. Kondisi, per namanya, melibatkan kedua aplasia dan anemia. Biasanya, anemia merujuk pada rendah jumlah sel darah merah, tapi pasien anemia aplastic menghitung lebih rendah dari ketiga jenis sel darah: sel darah merah, sel darah putih, dan platelet, disebut pancytopenia.

Diagnosis

Kondisi harus dibedakan dari sel darah merah murni aplasia. Dalam aplastic anemia pasien pancytopenia (yaitu, anemia, neutropenia dan trombositopenia) mengakibatkan penurunan semua elemen terbentuk. Sebaliknya, sel darah merah murni aplasia ditandai oleh penurunan dalam sel darah merah saja. Diagnosis hanya dapat dikonfirmasi pada pemeriksaan sumsum tulang. Sebelum dilakukan prosedur ini, pasien biasanya akan memiliki tes darah lain untuk menemukan petunjuk diagnostik, termasuk hitung darah lengkap (CBC), fungsi ginjal dan elektrolit, enzim hati, tes fungsi tiroid, vitamin B12 dan kadar asam folat.

Tes berikut bantuan dalam menentukan diagnosis diferensial untuk aplastic anemia:

1. Aspirasi sumsum tulang dan biopsi: untuk menyingkirkan penyebab lain pancytopenia (yaitu infiltrasi neoplastik atau myelofibrosis signifikan).
2. Sejarah paparan iatrogenik sitotoksik kemoterapi: dapat menyebabkan penekanan sumsum tulang transien
3. X-ray, computed tomography (CT) scan, atau tes pencitraan USG: pembesaran kelenjar getah bening (tanda limfoma), ginjal dan tulang di lengan dan tangan (abnormal dalam Fanconi anemia)
4. Chest X-ray: infeksi
5. Tes hati: penyakit hati
6. Viral studi: infeksi virus
7. Vitamin B12 dan folat tingkat: kekurangan vitamin
8. Tes darah untuk paroxysmal nocturnal hemoglobinuria
9. Test untuk antibodi: imun kompetensi

Perawatan

Kekebalan mengobati anemia yang diperantarai aplastic melibatkan penindasan sistem kekebalan tubuh, efek obat dicapai dengan asupan sehari-hari, atau, dalam kasus-kasus yang lebih parah, transplantasi sumsum tulang, penyembuhan potensial. sumsum tulang ditransplantasikan menggantikan sel-sel sumsum tulang gagal dengan yang baru dari donor yang cocok. Yang multipotent sel induk di sumsum tulang menyusun kembali semua tiga baris sel darah, memberikan pasien baru sistem kekebalan, sel-sel darah merah, dan platelet. Namun, selain risiko kegagalan graft, ada juga risiko bahwa yang baru dibuat sel-sel darah putih dapat menyerang seluruh tubuh ( "graft-versus-host penyakit").

Terapi medis anemia aplastic sering kali berisi kursus singkat anti-thymocyte globulin (ATG) atau anti-limfosit globulin (ALG) dan beberapa bulan pengobatan dengan ciclosporin untuk memodulasi sistem kekebalan. Ringan kemoterapi dengan agen seperti cyclophosphamide dan vincristine mungkin juga efektif. Antibodi terapi, seperti ATG, sasaran T-sel, yang diyakini untuk menyerang sumsum tulang. Steroid pada umumnya tidak efektif, meskipun sering digunakan untuk memerangi penyakit serum yang disebabkan oleh penggunaan ATG.

Salah satu penelitian prospektif yang melibatkan siklofosfamid dihentikan lebih awal karena insiden tinggi kematian, karena infeksi berat sebagai akibat dari neutropenia berkepanjangan.

Di masa lalu, sebelum perawatan di atas menjadi tersedia, pasien dengan menghitung Leukocyte rendah sering kali terbatas pada ruangan yang steril atau busa (untuk mengurangi risiko infeksi), seperti dalam kasus terkenal Ted Devita.




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment