Wednesday, May 28, 2014

apa penyebab penyakit asma?

Q. tolong ksih tw aq ya

law tw obatnya ksih tw aq juga!

A. ASMA tuh penyakit inflammasi chronic yang serangannya akut

Asma dibagi jadi 2 berdasarkan penyebabnya :

1) atopic : asma yang disebabkan karena alergi dan sifatnya merupakan penyakit turunan. Bisa disebabkan karena debu, bulu binatang peliharaan, udara dingin, polusi udara, serbuk bunga, kutu. Kalo penderita asma ini kontak sama hal2 di atas maka terjadi deh serangan asma. Jadi pencegahannya jauhi penyebab alerginya.

2) non-atopik : asma yang disebabkan non allergi, biasanya karena obat2an kayak aspirin terus bisa juga karena pekerjaan misal kerja di pabrik gitu.

Kalo untuk virus, dia gak nyebabin asma secara langsung tapi bisa memperburuk pasien penderita asma.

intinya saluran napas kita kan kaya pipa yang dilapisin otot nah kalo serangan asma terjadi, pipa saluran napas jadi sempittt sehingga udara gak bisa keluar masuk paru2, Selain itu ada juga peningkatan produksi lendir di pipa pernapasan akibatnya sesak napas karena pipanya tersumbat.

Kalo obat2an ada 2 macem :

1) Obat untuk serangan asma (reliever) : ada banyak deh mending langsung ke dokter untuk dapet jenis dan dosis yang tepat. Obat ini dipake saat terjadi serangan asma aja.

2) Obat untuk mengontrol supaya gak terjadi serangan (controller) : ada banyak juga mendingan langsung ke dokter. Obat ini dikonsumsi tiap hari untuk mencegah serangan

Memang gak bisa sembuh total, tapi bisa diminimalisir serangan asmanya.

-goodluck!!-

apa obat alami buat sakit asma?
Q.

A. Asma disebabkan karena adanya penyempitan saluran napas yang disebabkan oleh alergan. Hal ini disebabkan karena sistem tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik dalam merespon alergan tersebut. Sebab lain menurut DR. Brahmanhalig dalam bukunya berjudul terapi air adalah terjadinya kekurangan cairan dalam tubuh sehingga tubuh berupaya untuk menahan keluarnya air yang melalui penguapan sewaktu respirasi /pernapasan dengan cara menghemat penguapan dengan mengurangi volume udara yang keluar saat ekspirasi dengan cara menyempitkan saluran pernapasan , sehingga menimbulkan serangan asma. Untuk obat alami yang bisa digunakan adalah jinten hitam (habatus saudah ) dan madu yang berfungsi untuk memperbaiki sistem tubuh agar tidak berespon berlebihan saat adanya alergan. Yang kedua dengan minum air putih sesuai dengan kebutuhan tubuh ( 1 kg berat badan orang dewasa memerlukan 50 cc air putih, jadi bila berat anda 50 kg maka kebutuhan air = 50 kg x 50 cc = 12500 cc atau 2,5 liter ), hindari kopi, teh , minuman bersoda, cukupkan masukan garam dalam tubuh. Hindari bahan yang menyebabkan terjadinya serangan asma.

ciri2 Asma?
Q. Bagaimana sih ciri2 asma?

A. ASMA



Definisi Asma:

Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan.

Seperti diketahui, saluran napas manusia bermula dari mulut dan hidung, lalu bersatu di daerah leher menjadi trakea (tenggorok) yang akan masuk ke paru. Di dalam paru, satu saluran napas trakea itu akan bercabang dua, satu ke paru kiri dan satu lagi ke paru kanan. Setelah itu, masing-masing akan bercabang-cabang lagi, makin lama tentu makin kecil sampai 23 kali dan berujung di alveoli, tempat terjadi pertukaran gas, oksigen (O 2 ) masuk ke pembuluh darah, dan karbon dioksida (CO 2 ) dikeluarkan.

Gambar 1: saluran pernafasan manusia




Bagaimana cara mengetahui asma?

Saat anda mendatangi dokter anda untuk konsultasi, dokter anda akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan keluarga anda yaitu apakah ada salah seorang anggota keluarga anda yang menderita asma? Pertanyaan ini akan mendukung pendapat mereka untuk melakukan test fungsi paru anda atau test pernafasan untuk menyakinkan hasil pemeriksaan sebelum mereka memberikan resep/obat-obatan dan terapi kepada anda.Test fungsi saluran pernafasan/paru digunakan untuk mengukur kemampuan bernafas anda. Hasil pemeriksaan rontgen paru dapat memperlihatkan jika ada sumbatan pada saluran pernafasan yang merupakan indikasi asma.



Siapa saja yang berisiko asma?

Asma adalah penyakit yang dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia, meskipun demikian, umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak usia dibawah lima tahun dan orang dewasa pada usia sekitar tigapuluh tahunan. Para ahli asma mempercayai bahwa asma merupakan penyakit keturunan dan sebagian besar orang yang menderita asma karena allergi terhadap sumber allergi tertentu.



Gejala Asma
Secara umum gejala asma adalah sesak napas, batuk berdahak dan suara napas yang berbunyi ngik-ngik dimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang waktu subuh, hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya rendah ketika pagi dan berbagai faktor lainnya.

Penderita asma akan mengeluhkan sesak nafas karena udara pada waktu bernafas tidak dapat mengalir dengan lancar pada saluran nafas yang sempit dan hal ini juga yang menyebabkan timbulnya bunyi ngik-ngik pada saat bernafas. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan yang terjadi dapat berupa pengerutan dan tertutupnya saluran oleh dahak yang dirpoduksi secara berlebihan dan menimbulkan batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak tersebut. Gambar dibawah ini adalah gambar penampang paru dalam keadaan normal dan saat serangan asma.





Salah satu ciri asma adalah hilangnya keluhan di luar serangan. Artinya, pada saat serangan, penderita asma bisa kelihatan amat menderita (banyak batuk, sesak napas hebat dan bahkan sampai seperti tercekik), tetapi di luar serangan dia sehat-sehat saja (bisa main tenis 2 set, bisa jalan-jalan keliling taman, dan lain-lain). Inilah salah satu hal yang membedakannya dengan penyakit lain (keluhan sesak pada asma adalah revesibel, bisa baik kembali di luar serangan, sementara pada PPOK adalah irreversible , tetap saja sesak setiap waktu).



Faktor Pencetus Serangan Asma

A. Faktor penjamu, faktor pada pasien

Aspek genetik
Kemungkinan alergi
Saluran napas yang memang mudah terangsang
Jenis kelamin
Ras/etnik
B. Faktor lingkungan

Bahan-bahan di dalam ruangan :
- Tungau debu rumah
- Binatang, kecoa
Bahan-bahan di luar ruangan
- Tepung sari bunga
- Jamur
Makanan-makanan tertentu, Bahan pengawet, penyedap,
pewarna makanan
Obat-obatan tertentu
Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray )
Ekspresi emosi yang berlebihan
Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
Polusi udara dari luar dan dalam ruangan
Infeksi saluran napas
Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika
melakukan aktivitas fisik tertentu.
Perubahan cuaca



Bagaimana asma diobati?

Pada dasarnya penanganan asma yang paling efektif adalah dengan menghindari fa k tor-faktor pencetus asma dan menggunakan obat asma untuk mengurangi pembengkakan saluran pernafasan. Pengobatan asma secara cepat/jangka pendek yaitu dengan menggunakan ob at pelega saluran pernafasan seperti inhaler dan nebulizer yang berfungsi menghentikan serangan asma. Pengobatan jangka panjang yang berfungsi untuk mencegah terjadinya serangan asma adalah dengan menggunakan obat-obatan seperti steroid berfungsi untuk tetap membuat saluran pernafasan terbuka dan menggurangi pembengkakan.



Bagaimana asma dimonitor?

Anda dapat memonitor asma dirumah dengan menggunakan alat yang disebut âPeak Flow Meterâ. Alat ini akan memperlihatkan ukuran kecepatan maksimal udara yang dapat dihembuskan oleh paru-paru anda. Dengan memonitor puncak hembusan nafas anda setiap hari, anda dapat memprediksi dan mengambil tindakan pencegahan agar tidak mengalami serangan asma.

gimana cara mengobati penyakit asma?
Q. akhir akhir ini asmaku sering kambuh.bukan kronis,tapi cukup mengganggu.kata ibu asmaku menurun dari ayah.apa bisa di sembuhkan ya?...atau ada yg bisa kasih saran unutuk pencegahannya?.......

A. "tujuh jurus ampuh untuk mengatasi penyakit asma".

Pertama, penyuluhan (edukasi) mengenai penyakit asma pada penderita asma dan keluarganya. Pepatah mengatakan, "tak kenal maka tak sayang". Ibarat sepasang muda-mudi yang baru pertama berjumpa, tak kan mau menyayangi dan mengorbankan diri, sebelum mengenal lebih jauh pasangannya. Demikian pula dengan penderita asma. Pengenalan tentang seluk beluk asma, bagaimana pengobatan serta pencegahan yang benar, akan membuat penderita dan keluarganya mengerti sehingga termotivasi untuk berusaha kuat mengatasi penyakitnya. Karena itu edukasi menjadi faktor kunci dalam pengobatan asma.

Kedua, mengetahui obat-obat asma, baik kegunaan maupun efek sampingnya. Terdapat dua jenis obat asma yaitu, obat-obat kerja cepat untuk mengatasi dengan segera serangan sesak nafas (reliver), dan obat-obat pencegahan jangka lama, untuk mengatasi peradangan saluran nafas (preventer/controller). Yang termasuk obat reliver adalah obat-obat bronkodilator kerja cepat seperti, salbuterol Albuterol, metaproterenol, terbutaline, dan procaterol. Selain itu, obat golongan anti cholinergik, teofilin kerja cepat, suntikan adrenalin atau epinefrin juga dapat dijadikan pilihan.
Penelitian para ahli belakangan ini menyebutkan bahwa peradangan yang kronik dapat merubah struktur dinding saluran nafas, sehingga menyebabkan remodelling pada dinding saluran nafas. Karena itu, pengobatan pencegahan jangka lama sangat dianjurkan. Obat pencegahan jangka lama yang dapat dipakai adalah kortikosteroid, cromoglycate, nedcromil, agonis B2 kerja lama, teofilin lepas lambat, dan leukotrien. Dari semua jenis obat yang tersedia, pemakaian obat inhalasi lebih diutamakan mengingat efeknya yang cepat, dosis yang kecil dan efek samping yang minimal meskipun diberikan dalam jangka panjang.

Ketiga, mengobati atau mengelola penyakit asma. Pengobatan tidak hanya dilakukan ketika serangan asma sedang berlangsung, tetapi juga saat tidak dalam serangan. Pengelolaan asma saat tidak dalam serangan dilakukan melalui pengobatan pencegahan dan latihan olah raga terpimpin. Penderita asma dengan tipe intermiten (sangat ringan) yang kekambuhannya dalam 1 minggu kurang dari 1 atau 2 kali, tidak memerlukan pengobatan pencegahan. Namun, penderita asma dengan tipe persisten ringan, persisten sedang dan persisten berat, harus mendapatkan terapi pencegahan secara bertahap disesuaikan dengan klasifikasinya.
Untuk memudahkan penanganan, penderita yang sedang mengalami serangan asma, dibagi menjadi 3 kriteria, yaitu penderita dengan serangan asma ringan, serangan sedang dan serangan berat. Salah satu tanda untuk melihat pembagian berat ringannya serangan adalah dengan melihat cara berbicara. Bila ketika berbicara penderita masih dapat menyelesaikan kalimat, klasifikasi yang diberikan adalah serangan asma ringan. Saat penderita berbicara dengan suara terputus-putus, maka penderita digolongkan dalam serangan asma sedang. Tetapi jika penderita sudah mengalami kesulitan bicara karena sesak, penderita masuk dalam kelompok serangan asma berat. Penderita yang mengalami serangan ringan dapat diobati sendiri di rumah. Namun penderita yang mendapatkan serangan sedang dan berat harus ditangani di rumah sakit.

Keempat, mempelajari dan memahami faktor-faktor pencetus serangan asma (allergen), dan mengetahui cara mengendalikannya. Faktor-faktor pencetus ini dapat berbeda antara penderita yang satu dengan lainnya. Faktor-faktor yang sering dikatakan sebagai pemicu di antaranya adalah faktor alergen, emosi atau stres, infeksi, zat makanan, zat kimia, faktor fisik seperti perubahan cuaca, kegiatan jasmani, dan obat-obatan. Kerja faktor pencetus ini pun berbeda, ada faktor pencetus yang bisa mengakibatkan penyempitan saluran nafas (bronchospasme), seperti emosi, udara dingin, latihan, dan lain-lain. Ada pula faktor pencetus yang terutama menyebabkan peradangan seperti infeksi saluran pernafasan akut, alergen, zat kimia, dan asap rokok. Sebagian besar serangan asma dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor pencetus tersebut. Penderita yang gemar menghindar atau merubah perilaku untuk menjauhi factor pemicu, akan dengan mudah mencapai tujuan pengobatan asma. Sebaliknya, penderita yang "cuek" tak pernah berpantang dengan faktor pemicu akan sulit memperoleh kemajuan dalam pengobatan.

Kelima, membuat rencana emergensi (Action Plan). Action plan terutama diperlukan ketika serangan asma akan kambuh, dan penderita membutuhkan pertolongan secepatnya. Penanganan dengan cepat dan tepat dapat dilakukan bila penderita dan keluarganya membuat rencana emergensi secara tertulis bersama dokter, dan mengetahui kapan penyakit asmanya mulai tidak terkendali. Namun, bila penderita tidak mempunyai action plan, pengelolaan yang diberikan akan memakan waktu lebih lama, bahkan dapat terjadi underdiagnosa atau overdiagnosa sehingga merugikan penderita. Tidak terkendalinya asma mulai tampak manakala penderita dan keluarganya menemukan keadaan-keadaan sebagai berikut :

apakah ada obat tradisional untuk asma?
Q. obat tradisional?
berbahayakah jika terlalu sering mengkonsumsi jamu tradisional?

A. Asma tdk bs disembuhkan, hny bs dikontrol dan dihindari faktor pencetusnya...Dan perlu diimbangi dgn asupan nutrisi yg optimal...


Atur pola makan dan olahraga...

Anda biasa sarapan paginy pki apa ?

Cb sarapan paginy dgn Shapeworks Cellular Nutritions.
100% alami dr buah dan sayur, giziny lengkap dan seimbang, tdk ada efek samping, cocok utk semua umur ( bayi-lansia, hamil-menyusui ).

Nutrisi ini bgs utk pengelolaan BB (turun/naik/stbil BB), menjaga kesehatan dan sbg menu sarapan pagi yg sehat...

Rasany enak spt es krim, bs dicampur buah, yoghurt dll sesuai selera...

Ibu saya mkan nutrisi ini 2 bln, BB turun 8 kg dan bonusny kesehatan smkn membaik (kencing manis, darah tinggi, as.urat&kolesterol tinggi, maag, asma, vertigo) skrg sdh terkontrol.

Bs konsultasi seputar nutrisinya dgn sy d 08179947664-02194573029-dr.Morin atau email d doktermorin@gmail.com




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment