Thursday, May 8, 2014

Penyakit hipertensi / darah tinggi !?

Q. tolong jelasin selengkap-lengkapnya y sekaligus cara penyembuhanya . . .

A. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.


Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.

Gejala

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:

sakit kepala
kelelahan
mual
muntah
sesak napas
gelisah
pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.

Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
[sunting] Penyebab hipertensi

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :

Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain.

Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.

Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).

Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).

Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.

Obat tradisional yang dapat digunakan

Teh Murbei [1]
daun cincau hijau
seladri (tidak boleh lebih 1-10 gr per hari, karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis)
bawang putih (tidak boleh lebih dari 3-7 siung sehari)
Rosela
daun misai kucing
minuman serai. teh serai yang kering atau serai basah(fresh) diminum 3 kali sehari. Dalam seminggu dapat nampak penurunan tekanan darah tinggi

dengan menambahkan air rebusan daun mannga kweni

obat alami darah tinggi ekstrak teripang

Apakah penyebab tekanan darah tinggi,hypertensi?
Q. Pertanyaan tsb baiklah kita diskusikan ber-sama2 dan kita akan coba penyebab penyakit ini dan komplikasi apa yg akan diakibatkan penyakit tsb.Kalau seandainya penyebabnya diuraikan maka tindakan apa kiranya yg akandilakukan(pengobatan ) atau penjagaan yg bisa dilakuakan oleh kandidat yg kemungkinan tdk terjadi exacerbation?

A. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor resiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.

[sunting] Tekanan darah

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: tekanan darah

Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.

[sunting] Klasifikasi
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa [1] Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg
Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg
Stadium 1
140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg
Stadium 2
>= 160 mmHg (atau) >= 100 mmHg

Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.

Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.

Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai faktor resiko dan sebaiknya diberikan perawatan.

[sunting] Pengaturan tekanan darah

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:

* Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
* Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi "vasokonstriksi", yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
* Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.

Sebaliknya, jika:

* Aktivitas memompa jantung berkurang
* Arteri mengalami pelebaran
* Banyak cairan keluar dari sirkulasi

Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.


Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).

Perubahan fungsi ginjal

Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:

* Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan darah ke normal.
* Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
* Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensi, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron.

Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; karena itu berbagai penyakit dan kelainan pda ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.

Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi.

Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.

Sistem saraf otonom

Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom, yang untuk sementara waktu akan:

* meningkatkan tekanan darah selama respon fight-or-flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar)
* meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; juga mempersempit sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang memerlukan pasokan darah yang lebih banyak)
* mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh
* melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang jantung dan pembuluh darah.

[sunting] Gejala

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:

* sakit kepala
* kelelahan
* mual
* muntah
* sesak nafas
* gelisah
* pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.

Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

[sunting] Penyebab hipertensi

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :

1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).
2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain.

Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.

Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).

Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).

Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.

Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:

1. Penyakit Ginjal
* Stenosis arteri renalis
* Pielonefritis
* Glomerulonefritis
* Tumor-tumor ginjal
* Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
* Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
* Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
2. Kelainan Hormonal
* Hiperaldosteronisme
* Sindroma Cushing
* Feokromositoma
3. Obat-obatan
* Pil KB
* Kortikosteroid
* Siklosporin
* Eritropoietin
* Kokain
* Penyalahgunaan alkohol
* Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)
4. Penyebab Lainnya
* Koartasio aorta
* Preeklamsi pada kehamilan
* Porfiria intermiten akut
* Keracunan timbal akut.

[sunting] Obat tradisional yang dapat di gunakan

1.
* murbei(dari http://solusiherbal.blogspot.com/)
* daun cincau hijau(dari http://solusiherbal.blogspot.com/)
* seladri (tidak boleh lebih 1-10 gr perhari, krn dapat menyebabkan penurunan tekanan darah sec drastis)
* bawang putih (tidak boleh lebih dari 3-5 siung sehari)
* kumis kucing

apa obat tradisional penyakit tekanan darah tinggi?
Q.

A. Darah tinggi atau dlm istilah kedokterannya hipertensi yang artinya tensi atau tekanan darahnya berlebihan atau tidak normal. Hipertensi sebenarnya merupakan akibat dari kerja keras jantung untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jika saluran darah pd jaringan seluruh tubuh sudah mengalami penebalan dan pengurangan elastisitas, tubuh akan berupaya menaikkan tekanan jantung agar distribusi darah dpt berlangsung normal. Namun, keadaan ini akan menyebabkan jantung menjadi cepat lelah dan rusak, sehingga fungsinya akan menurun.

Untuk mengobati penyakit tekanan darah tinggi ini bisa memakai resep obat dokter langsung atau membuat ramuan obat tradisional sendiri.
Bahan-bahannya antara lain :
16 batang seledri. Seledri sangat ampuh menurunkan tekanan darah tinggi.

Cara membuat : seledri dicuci bersih, lalu dipotong-potong dan direbus dalam 2 gelas air bersih hingga tersisa sekitar 1 gelas. Biarkan air rebusan tersebut sampai dingin.
Cara memakai : air rebusan diminum dan seledrinya dimakan sebanyak 2x sehari dgn dosis setengah gelas sekali minum.

Semoga membantu...

Tentang Darah rendah & darah tinggi ...?
Q. Apa sih ciri-ciri orang yang tekanan darah nya rendah & ciri-ciri orang yang tekanan darah nya tinggi ?

A. Darah tinggi atau hipertensi dikenal sebagai âSilent killerâ dalam dunia medis karena penyakit yang satu ini biasanya menyerang penderita secara tiba-tiba tanpa gejala apapun yang biasanya terjadi pada penderita hipertensi primer. Pada penderita hipertensi sekunder gejala hipertensi dapat di deteksi melalui reaksi tubuh terhadap serangan penyakit ini. Pada umumnya seseorang akan dinyatakan bebas dari hipertensi jika tekanan darahnya normal. Hal ini bisa di lihat dari tekanan darah sistolik (jantung mengkerut) dan diastolik (jantung mengembang) berkisar 120/80mmHg. Seseorang akan dinyatakan menderita hipertensi jika tekanan darah sistolik/diastoliknya lebih dari 140/90 mmHg. Berikut ini adalah gejala-gejala hipertensi seperti mudah marah, muka merah, gelisah, tengku terasa pegal, kepala terasa sakit, sesak napas, kelelahan padahal tidak melakukan kerja berat, mimisan (keluar darah dari hidung) yang biasanya terjadi pada penderita yang sudah akut.

Darah rendah biasanya bagi kebanyakan orang memiliki ciri â ciri yang umum. Orang yang terkena darah rendah biasanya mengalami pusing, kebingungan, penglihatan kabur, mual, lelah dan lemah, dsb.

Tetapi ada juga tanda â tanda yang muncul ketika hipotensi mulai parah yaitu terlihat ketika berdiri. Jenis hipotensi orthostatik memiliki tanda â tanda ketika seseorang ingin berdiri dari ia duduk atau bangun dari tidur, tanda â tanda ini hanya muncul dalam beberapa detik atau menit. Orang yang dalam kondisi tersebut akan memberikan ciri-ciri darah rendah yang mungkin membuat orang tersebut serasa pingsan sampai benar-benar pingsan. Dan sebaliknya, ciri â ciri yang muncul ketika darah rendah akan menghilang ketika seseorang duduk atau berbaring hingga tekanan darah nya kembali normal.

Ada juga tanda â tanda darah rendah yang muncul ketika ia lama berdiri, suasana yang tidak menyenangkan, menakutkan dan menjengkelkan. Tanda â tanda itu tidak berlangsung lama, dan biasanya akan menghilang secara perlahan â lahan ketika duduk.

darah tinggi apa obatnya?
Q.

A. Darah tinggi sebenarnya banyak obatnya, namun sebelum diturunkan dengan penggunaan obat, ada baiknya diketahui dulu tekanan darah harian anda. Memang secara normal tekanan darah sistolik dan diastolik itu 120/80 namun ini tidak selalu berlaku, terutama pada pasien-pasien yang berusia lanjut dan pasien hypertensi lama. Sebab pengalaman dilapangan orang-orang dengan hipertensi lama dengan tekanan darah harian 160/ 90 akan merasakan gejala pusing, layaknya gejala hipotensi jika sekiranya tekanan ini langsung diturunkan, sementara tekanan darah ini tekanan darah harian mereka.

Jadi ada baiknya periksa dulu tekanan darah harian anda, bila perlu lakukan pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS) dan juga kolesterol sebagai bahan pertimbangan tentang kemungkinan lain sebagai sebab timbulnya kondisi hypertensi. Misalnya kondisi diabetes melitus yang saat ini paling sering memberikan komplikasi vaskuler.

Bila tekanan darah anda > 140 untuk tekanan sistolik dan > 90 untuk tekanan diastolik, maka anda sudah dapat memulai pengobatan dengan syarat jika tekanan darah harian anda sebelumnya tidak setinggi ini atau sebelumnya normal yaitu 120/80 kemudian naik menjadi 140/90

Untuk obatnya, baiklah akan saya resepkan seperti ini :

R/ Captopril 25 mg No VI
2 dd 1

Bila anda tidak cocok dengan obat diatas, terutama saat menggunakannya anda batuk-batuk karena efek sampingnya yang biasa ditemui adalah batuk maka obatnya bisa di ganti dengan obat berikut :

R/ Nifedipine 10 mg No VI
2 dd 1

2 obat diatas sebenarnya sering kali kita resepkan saat dinas, namun terkadang untuk pasien hipertensi lama, pengaruh stabilitas vaskuler ke dua obat tersebut sudah mulai berkurang sehingga perlu diganti dengan obat yang lebih baik. Misalnya dengan ini :

R/ Amlodipine 10 mg No VI
2 dd 1

Obat diatas boleh anda gunakan, namun alangkah baiknya bila anda juga memantau tekanan darah anda setiap saat selama penggunaan obat. Bila tidak punya alat tensi, anda boleh periksa tekanan darah anda di puskesmas, agar pengobatannya sedikit terkontrol. Dan yang terpenting hindari stres, komsumsi kopi berlebihan,merokok dan asupan garam berlebihan sebab semuanya dapat memicu terjadinya hipertensi.

Itu saja masukan saya, semoga bermanfaat. Makasih.




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment