Wednesday, May 14, 2014

Makanan yang merangsang pertumbuhan anak, terutama otak.?

Q. Sy ibu 3 anak. Anak yg tua udh kelas 1 SD. Masalahx anakku ini lambat dalam menerima pelajaran seperti membaca..Kalau menulis dan menghitung dia bisa menyelesaikanx tapi untk membaca sangt lambat. Padahal teman2x sudh pandai membaca. Apakah ada makanan bergizi untk anak saya ? Trimakash untk jawabanx.

A. Dari artikel yg pernah saya baca, ada 8 macam makanan perangsang tumbuh kembang otak anak yang mudah kita dapatkan di pasaran Indonesia.
1.Ikan laut.
Ikan laut merupakan sumber omega-3. Asam lemak omega-3 dapat meningkatkan aktivitas neurotransmiter, membantu sel otak dalam berkomunikasi dengan sel-sel otak lainnya secara efektif sehingga fungsi otak optimal.

2.Telur.
Kuning telur kaya akan protein, juga tinggi kolin, bagian dari vitamin B, yang dapat membantu meningkatkan daya ingat.

3.Kacang-kacangan.
Mengandung vitamin E yang memiliki sifat antioksidan handal melindungi selaput sel otak terhadap radikal bebas.

4.Sayuran berwarna.
Sayuran berwarna kaya antioksidan yang akan menjaga sel otak tetap sehat. Pilih sayuran yang berwarna-warni agar mendapat serangkaian antioksidan yang juga dapat mencegah kanker.

5.Beras dan gandum yang masih ada kulit arinya.
Beras merah dan oat adalah contoh beras dan gandum yang masih ada kulit arinya, yang kaya akan vitamin B. Keduanya memiliki serat yang tinggi sehingga melepaskan glukosa secara perlahan-lahan. Karena kadar glukosa yang tinggi akan membuat anak energetik tapi kemudian cepat capek. Perubahan mood ini tentu tidak baik bagi anak.

6.Buah beri.
Buah ini kaya vitamin C, yang dapat meningkatkan daya ingat.

7.Polong-polongan.
Kandungan protein dan karbohidrat kompleksnya menghasilkan energi yang baik untuk merangsang otak. Proteinnya dibutuhkan untuk menghasilkan asam nukleat dari sel otak.

8.Yogurt.
Merupakan sumber protein, vitamin B dan D yang amat penting bagi pertumbuhan jaringan otak serta neurotransmiter.

Semoga anaknya jadi semakincerdas dan berguna bagi nusa dan bangsa.. (^^)

Pertumbuhan anak lambat, apakah ada gejala down syndrome ?
Q.

A. Sebenarnya anda dapat mendeteksi keterlambatan motorik aksar anak. Gejala-gejala tersebut antara lain : Bayi terlalu kaku atau terlalu lemah Perhatikanlah apabila si kecil terus berbaring tanpa melakukan gerakan apapun serta kepalanya tidak dapat diangkat saat digendong. Ini menunjukkan motorik aksar si kecil terlalu lemah. Gerak anak kurang aktif Perhatikan bila gerak anak kurang aktif jika dibandingkan dengan anak sebayanya. Misalnya pada usia 6 bulan belum dapat tengkurap. Kapan Kita Perlu Waspada ? Ukuran kepala abnormal Anak yg kepalanya terlalu besar atau terlalu kecil dibandingkan dengan anak sebayanya. Misalnya kasus Hidrosefalus (cairan menimbun dalam otak) atau mikrosefalus (kepala kecil akrena otak tidak tumbuh dengan maksimal) Proses persalinan tidak mulus Proses kelahiran sulit misalnya persalinan macet (bayi tidak dapat keluar sehingga bayi tidak langsung menangis) ini juga dapat mengganggu perkembangan motor kasar si kecil. Penyebab keterlambatan motor kasar. Penyebab ketelambatan motor kasar, menunjukkan adanya kerusakan pada susunan saraf pusat seperti Celebral Palsy (gangguan sistem motorik yg disebabkan oleh kerusakan bagian otak yg mengatur otot- otot tubuh), perdarahan otak, benturan (trauma) kepala yg berat, adanya kelainan sumsum tulang belakang, penyakit saraf tepi, atau Poliomielitis yg menyebabkan kelumpuhan, dan terakhir Distrofia Muskulorum atau penyakit otot. Faktor pengahambat lainnya. Selain berbagi penyebab keterlambatan motorik kasar anak, ada juga faktor-faktor yg dapat mengahambat motorik aksar anak, yaitu : Trauma di kepala, misalnya akibat kelahiran yg sulit. Anak yg memiliki intelegensia rendah. Kelahiran prematur. Anak kekurangan gizi sehingga otot-otot tubuhnya tidak berkembang dengan baik dan ia tidak memiliki tenaga yg cukup untuk melakukan aktivitas. Anak yg sangat behati-hati ketika belajar berjalan. Anak takut jatuh atau cedera, padahal ia sudah dapat berjalan sambil dipegang tangannya. Tetapi kalau pegangannya lepas si kecil akan mogok berjalan dan langsung duduk. Orangtua yg terlalu protekftif (melindungi) sehingga menghambat anak untuk melatih ketrampilan motorik kasarnya.

Apakah pertumbuhan tinggi anak yang terlalu pesat bisa sedikit dihambat?
Q. Anak perempuan saya kelas V SD, baru berumur 11 th, tingginya sudah 158 cm, berat 58 kg, saya kuatir dg pertumbuhan tinggi badannya yg terlalu pesat, apakah bisa sedikit dihambat tanpa mengurangi asupan makanan yg bergizi tentunya. Terimakasih.

A. assalamualaikum wr. wb.
salam sejahtera .

saya mencoba untuk menjawab permasalahan ibu, semoga membantu . .
Menurut saya, itu adalah sebuah aspek yg sangat bagus untuk anak ibu . .
jadi ibu jgn terlalu khawatir, jgn di bawa emosi . .
anak perempuan sampai dia akil baligh(dalam Islam) atau Tandanya Menstruasi, dia akan sgt pesat pertumbuhannya . .
Ibu cukup menunggu saja sampai anak ibu Dewasa ( menstruasi ) pertama, nah dari situ dengan sendirinya secara alami pertumbuhan si anak akan terhambat . .

ini berbeda dg anak laki2, anak laki2 akan semakin cepat dari umur 13 - 20 th.

jadi, menurut saya itu wajar bu, itu adalah pemberian tuhan yg harus di syukuri, banyak loh bu wanita2 disana yg tiggi badannya kurang sehingga susah mencari pekerjaan . .

jadi, saran saya hanya mengurangi berat badannya saja.
dengan menjaga pola makan, kurangi mengemil pada malam hari, dan perbanyak olahraga untuk anak ibu . .
karena jika anak ibu kelak berumur 17th, pasti badannya sgt proporsional jika mengikuti saran saya ini . .
dan jika dewasa nanti sangat mudah mencari pekerjaan karena proporsional.

Thx, semoga membantu.

anak super aktip?
Q.

A. Sama seperti kasus yg ada pada anak2 saya!!!!!
Pada dasarnya usia anak dalam masa pertumbuhan adalah usia dimana anak itu mengeksplorasi semua hal yang ada.. sehingga tampak anak itu menghabiskan waktunya dengan bergerak kesana kemari melakukan hal ini hal itu hingga terkadang kita sebagai orang tua menjadi pusing akan hal itu... tapi itu merupakan hal yang wajar... di satu sisi ada anak yang mungkin cenderung lebih diam...

Lalu bagaimana kita bisa menilai anak kita aktif, hiperaktif atau autis...

Anak aktif adalah anak yang perkembangannya sesuai dengan usianya... misalkan seorang anak tiga tahun sudah bisa naik tangga sendiri atau bermain bongkar pasang sendiri... sebaliknya anak yang cenderung diam bukan berarti tidak aktif... yang penting adalah bagaimana stimulasi yang diberikan... misalkan anak hanya distimulasi dengan tontonan Televisi tapi tidak distimulasi dengan kegiatan yang lain anak akan cenderung atau terbiasa melakukan kegiatan monoton saja... atau anak diasuh dengan pengasuh yang tidak pernah mengajaknya berbicara, maka anak akan cenderung lebih diam... tapi bukannya tidak aktif...

Mendiagnosis anak hiperaktif dan autis tidaklah mudah.. namun ada beberapa patokan yang mengarah kesana...

Anak hiperaktif adalah anak yang selalu bergerak tanpa merasa kelelahan... dan ia akan merasa gelisah bila tidak bergerak... umumnya ia akan terus bergerak bahkan baru berhenti bila ia mengalami trauma/luka.. dan yang penting adalah... anak dengan kondisi seperti ini adalah tidak memperhatikan atau mengabaikan perintah yang ditujukan kepadanya... tampak tidak memperdulikan meskipun mungkin saja memberikan sedikit respon pada perintah atau sapaan yang ditujukan kepadanya...

Sedangkan pada autis anak tidak memberikan kontak mata kepada lawan bicara... bahkan terkadang terkesan seperti mengalami ketulian.. sedikit atau tidak pernah mengeluarkan kata kata... lebih senang sendirian.. perhatian lebih tertuju pada satu hal saja... senang melakukan gerakan yang monoton.. atau berputar putar... namun hal ini harus diperhatikan dengan sangat seksama...

Anak yang aktif namun berbakat biasanya juga menunjukkan gejala yang sama dengan anak yang hiperaktif... namun dengan pendekatan psikologis dan terapi prilaku kondisnya akan membaik... sementara anak hiperaktif cenderung membutuhkan obat untuk mengurangi kondisi hiperaktif tersebut...

Anak yang pendiam pun belum tentu autis... mungkin saja ia masuk golongan anak berbakat...

Jadi selama anak masih merespon dan ada kontak mata dengan lawan bicara... kita tidak perlu khawatir.

contoh kasus faktor turunan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak
Q. saya perlu makalah atau uraian yang lebih jelas 1(satu) atau lebih contoh kasus faktor turunan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak

A. Pertanyaan anda perlu dibagi 2 : faktor turunan genetis dan lingkungan. Secara genetis, ada beberapa sifat bawaan yang dibawa oleh gen, contohnya adalah warna kulit - hitam cenderung dominan terhadap putih, kecenderungan beberapa jenis penyakit seperti diabetes (ada kecenderungan kuat, tetapi tidak berarti anaknya pasti terkena diabetes, karena ada faktor lain seperti kebiasaan buruk orang tua, hal ini bukan turunan genetis), dan lain-lain. Perkembangan lingkungan dipengaruhi oleh struktur nilai dan adat istiadat sebuah masyarakat. Hal ini secara logis memberikan informasi yang secara tak sadar dipendam dalam otak bawah sadar.

Jika dijelaskan di ruang ini, mungkin tidak cukup, karena akan berlembar-lembar penjelasannya. Banyak sekali pandangan yang keliru di masyarakat seperti bahwa anak yang mudah marah karena genetis. Anak secara default diberikan 3 hal mendasar dari bayi : menangis jika haus atau lapar, menghisap puting ibu, dan takut jika ada suara keras.

Menurut penelitian para psikologi, di luar tiga hal itu, hanya ada bawaan genetis yang menurun kepada anak. Selain itu, perkembangan psikologis sangat dipengaruhi faktor external. Misal, anak mudah berteriak keras karena orang tua juga bersikap hal yang sama. Anak menjadi manja karena rasa kasih sayang yang tidak pada tempatnya. Misal, orang tua yang tidak tahan terhadap rengekan anak menangis, karena sayangnya maka ia mengabulkan, meski ia tahu bahwa apa yang diminta anak kurang mendidik. Hal ini memberikan didikan kepada anak bahwa menangis adalah senjata ampuh. Dan seterusnya.




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment