Sunday, May 4, 2014

keputihan berwarna coklat?

Q. akhir-akhir ini saya sering mendapati cairan coklat keluar dari vagina saya..
banyak tapi tidak bau? apakah ada masalah dengan saya? tolong penjelasannya.

A. Keputihan berwarna coklat itusudah mengarah pada keseriusan.....!!! didalam sudah terdapat bakteri serta virus...!! jadi sudah bermasalah....!!!

Keputihan tidak serta merta terjadi berwarna seperti itu. Awal keputihan adalah bening biasanya keluar saat menjelang haid serta paska haid. Jika keputihan terjadi menerus setelah paska haid, maka hal tsb terjadi terus maka bila dibiarkan keputihan lama2 menjadi tidak norma, yaitu berwarna. Bila berwarna itu terus berlanjut, maka suatu saat akan timbul bau serta rasa gatal, dan lama2 menjadi serius meningkat kecendrungan pada penyakit kanker serviks. Itulah hal keputihan terjadi.

Permasalahan keputihan kalau akan bertambah parah jika kamu stress akan sangat banyak...!!!Hal yg harus kamu perhatikan terlalu banyak pikiran juga menjadi tambah banyak, depresi, ketakutan, emosional semua sangat erat hubungannya.

Bila kamu ingin menyembuhkan selain dng obat2 tertentu prihal utama masalah faktor psikis dahulu yang harus diatasi, dan kepurihan tsb akan stop total kembali normal bisa dng hypnotherapy. Jika kamu ingin mengetahui ttg hypnotherapy berhubungan dng keputihan bisa hub saya di ponsel yg terdapat di dlm profil saya disini. Semoga bermanfaat

apa bahayanya keputihan yang tidak normal?
Q.

A. Keputihan adalah keadaan dimana adanya cairan yang keluar melalui vagina secara berlebihan. Cairan tersebut dapat bersifat normal atau karena adanya gangguan oleh penyakit-penyakit tertentu.

Keputihan yang dianggap normal atau fisiologis adalah keputihan dimana cairan yg keluar berwarna jernih, berlendir, tidak bau, dan tidak gatal. Hal ini dapat dikarenakan :
1. Menjelang haid
2. Selama kehamilan
3. stress

Sedangkan keputihan yang tidak normal atau patologis biasanya dikarenakan :
1. Infeksi karena bakteri, jamur, kuman, dll
2. Ulkus vagina
3. kanker
4. endometriosis
5. kista, dll.

Jamur yang menimbulkan keputihan adalah candida albicans, dimana keputihannya biasanya encer dan berwarna putih, baunya agak apek dan disertai rasa gatal. Sedangkan keputihan yang disebabkan oleh kuman atau bakteri, biasanya berbau busuk, kadang-kadang disertai nyeri di sekitar kemaluan dan nyeri pada saat buang air kecil.

Keputihan yg tidak normal atau yg patologis, perlu dicurigai jika berlangsung lama > 10 hari. krn keputihan tidak normal ini mengindikasikan adanya masalah pada sistem reproduksi kita. Dan kalau didiamkan, sangat berbahaya, terutama pada alat reproduksi.

utk mengatasi keputihan yg tidak normal bisa menggunakan pantyliner dan pembalut herbal.

apa penyebab keputihan dan bagaimana penanggulangannya ?
Q.

A. Keputihan adalah keluarnya cairan berlebihan dari liang senggama (vagina) yang terkadang disertai rasa gatal, nyeri, rasa terbakar di bibir kemaluan, kerap disertai bau busuk, dan menimbulkan rasa nyeri sewaktu berkemih atau bersenggama.

Warna cairan keputihan bervariasi, dari putih, kekuningan, abu-abu, dengan konsistensi cair hingga kental atau bahkan berbentuk seperti kepala susu. Bau dari keputihan pun beragam, dapat tanpa bau, berbau telur busuk, bahkan anyir seperti ikan mentah.

Celakanya, keputihan dapat menyerang wanita mulai dari kanak-kanak hingga menopause. Hal ini karena keputihan terbagi menjadi dua, fisiologik dan patologik.

Penanggulangan

Pemeriksaan dokter baiknya segera dilakukan bila keputihan mulai menyerang Anda. Tujuannya:

* Menentukan letak dari bagian yang sakit, dalam hal ini mencari darimana keputihan itu berasal.

* Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat tertentu untuk mendapatkan gambaran alat kelamin yang lebih baik, seperti melakukan pemeriksaan kolposkopi yang berupa alat optik untuk memperbesar gambaran leher rahim, liang senggama dan bibir kemaluan.
* Merencanakan pengobatan setelah melihat kelainan yang ditemukan.

Lalu, bagaimana pengobatan yang rasional untuk mengatasi keputihan? Beberapa cara dapat dilakukan, yaitu sebagai penawar saja, obat pemusnah atau pemungkas, dan melakukan penghancuran lokal pada kutil leher rahim, liang senggama, bibir kemaluan, atau melakukan pembedahan.

Obat-obat penawar misalnya Betadine vaginal kit, Intima, Dettol, yang sekadar membersihkan cairan keputihan dari liang senggama, tapi tidak membunuh kuman penyebabnya. Selain itu dapat dilakukan penyinaran dengan radioaktif atau penyuntikan sitostatika. Sedangkan obat pemunah misalnya vaksinasi, tetrasiklin, penisilin, thiamfenikol, doksisiklin, eritromisin, dsb.

Sementara penghancuran lokal dan pembedahan berupa pengangkatan sebagian jaringan leher rahim, dengan menggunakan kawat berlubang yang dialiri listrik atau dipancung berbentuk kerucut ke bawah menggunakan pisau bedah yang disebut konisasi.

Atau bisa dilakukan pengangkatan seluruh badan kandungan yang disebut histerektomia (jika ada prakanker leher rahim, atau kanker leher rahim).

Nah, banyak juga keputihan yang membandel. Karena itu, lebih baik mencegah ketimbang mengobati. Dalam kasus keputihan, pencegahan bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti menggunakan alat pelindung (kondom-red), pemakaian obat atau cara profilaksis (pemakaian obat antibiotika disertai dengan pengobatan terhadap jasad renik penyebab penyakit), dan melakukan pemeriksaan dini

Apakah,keputihan menyebabkan kemandulan?
Q.

A. Pada keputihan yang bukan karena penyakit (non patologis) TIDAK menyebabkan kemandulan.
Sedangkan keputihan karena penyakit (patologis) jika segera diobati dengan tepat, tidak menyebabkan kemandulan. Tapi jika dibiarkan dan tidak diobati, beresiko terjadinya kemandulan karena penyebaran infeksi.

SEKILAS KEPUTIHAN.

Keputihan, atau dalam istilah medisnya disebut Fluor albus (fluor=cairan kental, albus=putih) atau Leukorhoea, secara umum adalah:
keluarnya cairan kental dari vagina yang bisa saja terasa gatal, rasa panas atau perih, kadang berbau, atau malah tidak merasa apa-apa.
Kondisi ini terjadi karena tergangggunya keseimbangan flora normal dalam vagina, dengan berbagai penyebab.

GEJALA KEPUTIHAN

Gejala keputihan dibagi 2 kelompok, yakni: gejala Keputihan yang bukan penyakit (non patologis), dan gejala keputihan yang disebabkan penyakit (patologis)

Gejala keputihan bukan karena penyakit:

> Cairan dari vagina berwarna bening
> Tidak berwarna (jernih), Tidak berbau, Tidak gatal
> Jumlah cairan bisa sedikit, bisa cukup banyak

Gejala keputihan karena penyakit:

> Cairan dari vagina keruh dan kental
> Warna kekuningan, keabu-abuan, atau kehijauan
> Berbau busuk, anyir, amis, terasa gatal
> Jumlah cairan banyak

Apapun gejalanya, bila kita mengalaminya, kewaspadaan dini dengan cara bertanya kepada dokter, adalah tindakan yang bijaksana.

PENYEBAB KEPUTIHAN

Seperti halnya gejala keputihan, penyebab terjadinya Keputihan dapat disebabkan kondisi non patologis (bukan penyakit), dan kondisi patologis (karena penyakit)

Penyebab Non Patologis (bukan penyakit):

> Saat menjelang Menstruasi, atau setelah Menstruasi
> Rangsangan Seksual, saat wanita hamil
> Stress, baik fisik maupun psikologis

Penyebab Patologis (karena penyakit):

> Infeksi Jamur (kebanyakan jamur Candida albicans )
> Infeksi bakteri (kuman E. coli, Sthaphilococcos )
> Infeksi Parasit jenis Protozoa (umumnya Trichomonas vaginalis )
> Penyebab lain bisa karena infeksi Gonorhoe (GO / Kencing nanah ), dan lain-lain, banyak deh. Bisa pula karena sakit yang lama, kurang gizi, anemia, dan faktor hyegiene (kebersihan).

Hal lain yang juga dapat menyebabkan keputihan antara lain:
Pemakaian tampon vagina, celana dalam terlalu ketat, alat kontrasepsi, rambut yang tak sengaja masuk ke vagina, pemakaian antibiotika yang terlalu lama dan lain-lain.

Keputihan yang disebabkan penyakit dan dibiarkan tidak diobati sampai lama, adakalanya menyebabkan kemandulan karena penyebaran infeksi.
Sedangkan keputihan yang bukan karena penyakit, tidak menyebabkan kemandulan.

Perlu diingat lagi, bertanya kepada ahlinya adalah tindakan yang bijaksana.

PENGOBATAN

Pengobatan keputihan sudah barang tentu bergantung kepada penyebabnya.
Untuk keputihan ringan, cukup dengan membersihkan dengan antiseptik vagina sesuai anjuran dokter anda. Atau yang paling baik dengan air bersih biasa.
Sedangkan keputihan akibat infeksi, mutlak diperlukan anti infeksi. Pemilihan anti infeksi disesuaikan dengan jenis mikro-organismenya.
Jika penyebabnya jamur, maka diberikan pengobatan anti jamur, jika karena bakteri diberikan antibiotik (sesuai jenis kuman), jika penyebabnya protozoa (Trichomonas vaginalis) diberikan obat anti parasit dan seterusnya.
Perlu diingat, pemilihan obat-obat di atas seyogyanya berdasarkan jenis mikro-organisme penyebab keputihan. Caranya dengan memeriksa cairan vagina untuk mengetahui jenis mikro-organisme.
Sedangkan pemeriksaan lebih spesifik dan akurat untuk keputihan karena kuman adalah test kepekaan kuman. Nah, dengan test kepekaan ini dapat ditentukan jenis antibiotikanya.

Sebaiknya periksa ke dokter agar menadapatkan obat yang tepat dan aman sesuai kategori keamanan obat pada kehamilan.

Trims



keputhan itu sebenarny dari bakteri..
bakteri itu bisa berasal dari cd yg kotor atau pun pembalut yg anda pakai.
pembalut yg anda pakai pernakah anda ng cek tgl kadaluarsa ny? atau dari bahan apakah sebenarny pembalut in?

saya yg masih ber umur 19 tahun in, sangat sering mengalami keputihan. sangat mengganggu aktivitas saya sehari2ny. dan sekarang karena saya menemukan produk bagus, saya lgs sembuh dari keputihan n kram perut yg berlebihan. saat mens, saya ga pernah lg mengalami kram perut ataupun keputihan.

keputihan klo d biarkan bisa2 mendapat penyakit lain yg bisa menyebabkan kemandulan. wanita di Ind 83% mengalami penyakit di ms.V ny. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

untuk informasi lbh lanjut produk ap yg saya pakai, email k saya n ym k yessy_michael. syangilah ms.V anda dari sekarang.
di tunggu y...

keputihan itu seperti apa ??
Q.

A. Keputihan merupakan keluhan yang paling sering ditemukan pada wanita yang datang berkonsultasi untuk masalah penyakit kandungan. Umumnya mereka yang datang dengan keluhan tersebut tidak menunjukkan adanya penyakit atau kelainan yang parah. Keputihan memang dapat terjadi pada keadaan yang normal, namun dapat juga merupakan gejala dari suatu kelainan yang harus diobati.

Vagina yang normal selalu berada dalam kondisi lembab dan permukaannya basah oleh cairan atau lendir (disebut sebagai sekret), seperti kondisi mulut kita yang selalu basah oleh air liur. Sekret yang diproduksi oleh kelenjar pada leher atau mulut rahim (serviks), dinding vagina, dan kelenjar Bartholin di bibir kemaluan wanita akan menyatu dengan sel-sel dinding vagina yang lepas serta bakteri normal yang berada dalam vagina, bersifat asam, dan berperan untuk menjamin fungsi optimal dari organ tersebut.

Sifat sekret vagina dapat berubah sesuai dengan perubahan hormon yang terjadi dalam siklus haid. Pada masa pertengahan pertama siklus haid, karena pengaruh hormon estrogen, sekret yang dikeluarkan berbentuk tipis, bening, dan elastis. Setelah ovulasi (pelepasan sel telur) pada pertengahan siklus haid, sekret yang diproduksi dengan pengaruh hormon progesteron berubah menjadi lendir yang kental dan keruh (seperti jeli). Melalui pengamatan terhadap sifat sekret yang keluar itu, maka dapat diketahui kapan terjadinya ovulasi atau masa subur seorang wanita.

Kondisi normal seorang wanita yang dapat menyebabkan sekret keluar berlebihan adalah pada keadaan:
Bayi baru lahir hingga berusia kira-kira 10 hari. Hal itu terjadi karena pengaruh hormon estrogen dari ibunya.
Masa sekitar menarche atau pertama kalinya haid datang. Keadaan tersebut ditunjang oleh hormon estrogen.
Seorang wanita yang sedang mengalami gairah seksual. Itu berkaitan dengan kesiapan vagina untuk menerima penetrasi dari penis.
Masa sekitar ovulasi karena adanya produksi kelenjar-kelenjar pada mulut rahim.
Kehamilan yang mengakibatkan meningkatnya suplai darah ke vagina dan mulut rahim, serta penebalan dan melunaknya selaput lendir vagina.
Akseptor kontrasepsi pil dan akseptor IUD.
Pengeluaran lendir yang bertambah pada wanita yang menderita penyakit kronik atau pada wanita yang mengalami stres.
Biasanya keputihan yang abnormal ditandai dengan adanya sekret yang berbeda dan menimbulkan gejala tertentu pada si penderita. Beberapa perubahan yang dapat ditemukan yaitu bau yang tidak enak, sekret berwarna, keputihan bersemu darah, atau keputihan yang menimbulkan rasa gatal.

Keputihan yang abnormal memiliki penampakan sebagai berikut:
Sekret yang berlebihan, putih seperti susu dan menyebabkan bibir kemaluan terasa gatal. Umumnya disebabkan oleh infeksi jamur Candida dan biasanya terjadi pada kehamilan dan pada pengobatan dengan antibiotik, penderita diabetes, dan akseptor pil KB.
Sekret berlebihan, warna putih kehijauan atau kekuningan dengan bau yang tidak sedap. Kemungkinan penyebabnya yaitu infeksi Trichomonas, termasuk penyakit menular seksual, atau mungkin adanya benda asing didalam vagina.
Keputihan yang disertai nyeri perut di bagian bawah atau nyeri panggul belakang dan badan terasa sakit. Kemungkinan penyebabnya yaitu infeksi pada organ di dalam rongga panggul, misalnya infeksi pada saluran telur.
Sekret sedikit atau banyak, berupa nanah, rasa sakit dan panas pada saat berkemih, terjadi beberapa waktu setelah hubungan seksual dengan pasangan yang juga mengalami keluhan pada kemaluannya. Kemungkinan penyebabnya adalah infeksi pada serviks yang disebabkan oleh penyakit menular seksual, seperti gonorrhoe.
Sekret kecoklatan (seperti darah) yang terjadi setelah senggama. Kemungkinan penyebabnya yaitu adanya erosi pada mulut rahim.
Sekret bercampur darah yang terjadi ditengah siklus haid atau setelah senggama. Kemungkinan penyebabnya yaitu adanya polip pada serviks.
Sekret bercampur darah yang disertai dengan bau khas akibat banyaknya sel-sel yang mati. Kemungkinan penyebabnya yaitu adanya sel-sel kanker di serviks.
Penyebab paling sering dari keputihan yang abnormal adalah infeksi. Bila diperiksa dengan mikroskop, sekret yang berlebihan akibat infeksi tersebut mengandung banyak sel darah putih atau leukosit.

Cara pencegahan untuk menghindari terjadinya keputihan adalah sebagai berikut:
Kebersihan pada organ kemaluan harus selalu diperhatikan. Kebiasaan membersihkan daerah kemaluan setelah buang air kecil atau buang air besar harus benar.
Dalam keadaan haid atau menggunakan pembalut wanita, pakailah celana dalam yang pas sehingga pembalut tidak bergeser dari belakang ke depan.
Hati-hati menggunakan kloset duduk umum yang basah.
Jangan gunakan handuk bersama orang lain dan hindari penggunaan pakaian renang basah bergantian.
Keputihan dapat terjadi bersamaan dengan reaksi alergi pada daerah kemaluan terhadap bahan sintetis dari pakaian dalam atau pembalut wanita. Sebaiknya gunakan pakaian dalam dari katun.
Hindari penggunaan celana panjang yang ketat dan tebal (seperti jeans) terus-menerus karena dapat mengganggu sirkulasi atau peredaran darah sehingga menimbulkan sekret yang berlebihan.
Buang air besar yang tidak setiap hari juga merangsang sekresi lendir dari vagina, karena adanya massa berupa kotoran di saluran poros usus yang berada di belakang vagina.
Jangan terlalu sering menggunakan cairan pencuci (douche) vagina atau menyabuni daerah kemaluan secara berlebihan sehingga kelembaban vagina menjadi terganggu.




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment