Saturday, May 24, 2014

Apakah saya mengalami anemia?

Q. Tadi pas disekolah saya minum air dingin, tiba2 saya merasa sangat menggigil, lalu tidak lama kemudian kepala saya agak 'geliyengan' trus pulang2 jadi pusing+kepala berat. bukan cuma itu aja, gejala saya juga disertai demam, sedikit sesak nafas, lesu, lemes, kuku jadi pucat, lalu panas dalam. apa iya ini gejala anemia? ohiya saya juga lagi menstruasi, sejak 2 hari yang lalu. sekarang juga masih haid. makanya saya yakin banget ini anemia. tapi kira2 apakah betul ini anemia? tolong jawab ya nanti dikasih 5 bintang heheh. thanks

A. Iya, benar. Itu adalah anemia.
Anemia memiliki ciri-ciri :
1.) Kelopak Mata Pucat
Sangat mudah untuk mendeteksi anemia dengan melihat mata. Ketika meregangkan kelopak mata dan memperhatikan bagian bawah mata, akan terlihat bahwa bagian dalam kelopak mata berwarna pucat.

2.) Sering Kelelahan
Jika sering merasa lelah sepanjang waktu selama satu bulan atau lebih, bisa jadi karena jumlah sel darah merah yang rendah. Pasokan energi tubuh sangat bergantung pada oksidasi dan sel darah merah Semakin rendah sel darah merah, tingkat oksidasi dalam tubuh ikut berkurang.

3.) Sering Mual
Mereka yang menderita anemia seringkali mengalami gejala morning sickness atau mual segera setelah mereka bangun dari tempat tidur.

4.) Sakit kepala
Orang yang mengalami anemia sering mengeluh sakit kepala secara terus-menerus. Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan oksigen. Hal ini sering menyebabkan sakit kepala.

5.) Ujung Jari Pucat
Ketika menekan ujung jari, daerah itu akan berubah jadi merah. Tetapi, jika mengalami anemia, ujung jari akan menjadi putih atau pucat.

6.) Sesak napas
Jumlah darah yang rendah menurunkan tingkat oksigen dalam tubuh. Hal ini membuat penderita anemia sering merasa sesak napas atau sering terengah-engah ketika melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan.

7.) Denyut Jantung Tidak Teratur
Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut jantung tidak teratur, terlalu kuat atau memiliki kecepatan abnormal. Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen, denyut jantung meningkat. Hal ini menyebabkan jantung berdebar tidak teratur dan cepat.

8.) Wajah Pucat
Jika mengalami anemia, wajah akan terlihat pucat. Kulit juga akan menjadi putih kekuningan.

9.) Rambut rontok
Rambut rontok bisa menjadi gejala anemia. Ketika kulit kepala tidak mendapatkan makanan yang cukup dari tubuh, akan mengalami penipisan rambut dengan cepat.

10.) Menurunnya Kekebalan Tubuh
Ketika tubuh memiliki energi yang sangat sedikit, kekebalan atau kemampuan tubuh untuk melawan penyakit ikut menurun. Tubuh akan mudah jatuh sakit atau kelelahan.

Untuk penyebab anemia itu sendiri adalah :
1) Iron deficiency anemia
Penyebab anemia jenis ini adalah kekurangan zat besi di tubuh. Sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak akan memproduksi cukup hemoglobin untuk sel darah merah.

2) Vitamin deficiency anemia
Sebagai tambahan dari zat besi, tubuh juga membutuhkan folat dan vitamin B-12 untuk menghasilkan cukup sel darah merah. Asupan makanan yang rendah zat tersebut dan nutrisi penting lain dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah merah. Sebagai tambahan, beberapa orang tidak dapat dengan efektif menyerap vitamin B-12.

3) Anemia of chronic disease
Penyakit kronis tertentu, contohnya kanker dan HIV/AIDS. Dapat mempengaruhi produksi sel darah merah, menghasilkan anemia kronis. Gagal ginjal juga dapat menyebabkan anemia.

4) Aplastic anemia
Jenis ini sangat jarang terjadi dan merupakan kondisi yang mengancam jiwa. Ini disebabkan oleh berkurangnya kemampuan sumsum tulang belakang untuk menghasilkan ketiga jenis sel darah. Penyebabnya tidak diketahui.

5) Anemias associated with bone marrow disease
Kondisi seperti leukemia dan myelodysplasia dapat menyebabkan anemia yang menyebabkan produksi darah di sumsum tulang belakang berkurang.

6) Hemolytic anemias
Ini terjadi ketika sel darah merah hancur lebih cepat dan sumsum tulang belakang tidak mampu mengimbanginya dengan menghasilkan sel darah merah pengganti. Penyakit tertentu seperti gangguan pada darah dapat menjadi penyebab. Serta gangguan autoimun tubuh dapat menyebabkan tubuh menghasilkan antibodi terhadap sel darah merah sehingga menghancurkan sel darah merah.

7) Sickle cell anemia
Jenis anemia ini disebabkan oleh kecacatan bentuk hemoglobin yang membuat sel darah merah terbentuk seperti sabit. Sel darah merah ini mati secara prematur dan menyebabkan kondisi kronis kurangnya sel darah merah.

8) Anemia lain
Anemia jenis ini berbeda dari yang lain, antara lain thalassemia dan anemia yang disebabkan oleh kecacatan hemoglobin.

Anemia dapat dicegah dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung :
1.) Zat besi
Dapat ditemukan pada daging. Jenis lain adalah kacang, sayuran berwana hijau gelap, buah yang dikeringkan, dan lain-lain.

2.) Folat
Dapat ditemukan pada jeruk, pisang, sayuran berwarna hijau gelap, kacang-kavangan, sereal dan pasta.

3.) Vitamin B-12
Vitamin ini banyak terdapat pada daging dan susu.

4.) Vitamin C
Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Makanan yang mengandung vitamin C antara lain jeruk, melon dan buah beri.

anemia bisa jadi leukemia? emang bisa?
Q.

A. Gag bisa tapi sebaliknya. Leukimia bisa jadi anemia.

Anemia adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam darah.

Sedangkan,

Leukimia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).
Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan.

Jadi leukimia atau penyakit kanker darah, sebenarnya kaitan dengan anemia adalah bahwa leukimia dapat menyebabkan terjadinya anemia. Leukimia adalah kanker pada jaringan yang memproduksi sel-sel darah yaitu jaringan sumsum tulang yang ditandai dengan peningkatan produksi dari sel darah putih yang sangat banyak (Produk sel darah putih yang dihasilkan dapat berfungsi baik atau tidak karena memang terjadi gangguan pada pengaturan produksinya) dan juga turunya produksi sel darah merah yang sehat. Dengan sendirinya leukimia akan menimbulkan kondisi anemia. Dalam permasalahan leukimia ini, mau tidak mau orang terkait memerlukan penanganan serius karena memang lekimia memiliki efek penyakit yang masif.

mengapa pada anemia aplastik bisa menyebabakan perdarahan?
Q.

A. Sebab terjadinya pendarahan
Anemia aplastik adalah kelainan hematologik yang ditandai dengan PENURUNAN KOMPONEN SELULAR PADA DARAH TEPI (yg menyebabkan pendarahan) karena diakibatkan oleh kegagalan produksi di sumsum tulang.

Anemia aplastik dapat muncul dengan mendadak atau memiliki onset yang berkembang dengan cepat. PENDARAHAN MERUPAKAN GEJALA AWAL YANG PALING SERING TERJADI; keluhan mudah terjadi memar selama beberapa hari hingga minggu, gusi yang berdarah, mimisan, dan kadang-kadang peteki. Adanya thrombositopenia, perdarahan massif jarang terjadi, namun perdarahan kecil pada sistem saraf pusat dapat berbahaya pada intracranial dan menyebabkan perdarahan retina. Gejala anemia juga sering terjadi termasuk mudah lelah, sesak napas, dan tinnitus pada telinga. Infeksi merupakan gejala awal yang jarang terjadi pada anemia aplastik (tidak seperti pada agranulositosis, dimana faringitis, infeksi anorektal, atau sepsis sering terjadi pada permulaan penyakit).
Gejala yang khas dari anemia aplastik adalah keterbatasan gejala pada sistem hematologist dan pasien sering merasa dan sepertinya terlihat sehat walaupun terjadi penurunan drastis pada hitung darah. Keluhan sistemik dan penurunan berat badan sebaiknya mengarahkan penyebab pasitopenia lainnya. Adanya pemakaian obat sebelumnya, paparan zat kimia, dan penyakit infeksi virus sebelumnya mesti diketahui. Riwayat kelainan hematologis pada keluarga dapat mengindikasikan penyebab konstitusional pada kegagalan sum-sum.

Apa bisa mengetahui gejala anemia ?
Q. apakah bisa mengetahui gejala yg spesifik dri orang. apakah orang itu terkena anemia atau tidak tnpa melakkan cek Hb ??thx

A. Anemia atau kurang darah adalah kekurangan hemoglobin dalam darah, tentu saja harus dengan mengukur hemoglobin darah. Bila ternyata hasilnya kurang dari normal itu yang disebut dengan anemia.
Anemia tersebut dapat dikenali dengan badan yang merasa lemas, cepat lelah, muka pucat tergantung seberapa kekurangan hemoglobunnya. Namun demikian tubuh yang lemas, lelah dan pucat tidak selalu anemia lho. Untuk memastikan ya hrus dengan pemeriksaan Hb darahnya

Dampak Anemia?
Q. Apakah anemia bisa mempengaruhi konsentrasi....???

A. Apakah Itu Anemia?

Anemia adalah kekurangan hemoglobin (Hb). Hb adalah protein dalam sel darah merah, yang mengantar oksigen dari paru ke bagian tubuh yang lain.

Anemia menyebabkan kelelahan, sesak napas dan pusing. Orang dengan anemia merasa badannya kurang enak dibandingkan orang dengan tingkat Hb yang wajar. Mereka merasa lebih sulit untuk bekerja. Ini berarti mutu hidupnya lebih rendah.

Tingkat Hb diukur sebagai bagian dari tes darah lengkap (complete blood count/CBC). Lihat Lembaran Informasi 121 untuk informasi lebih lanjut tentang tes laboratorium ini.

Anemia didefinisikan oleh tingkat Hb. Sebagian besar dokter sepakat bahwa tingkat Hb di bawah 6,5 menunjukkan anemia yang gawat. Tingkat Hb yang wajar adalah sedikitnya 12 untuk perempuan dan 14 untuk laki-laki.

Secara keseluruhan, perempuan mempunyai tingkat Hb yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Begitu juga dengan orang yang sangat tua atau sangat muda.

Apa Penyebab Anemia?

Sumsum tulang membuat sel darah merah. Proses ini membutuhkan zat besi, dan vitamin B12 dan asam folat. Eritropoietin (EPO) merangsang pembuatan sel darah merah. EPO adalah hormon yang dibuat oleh ginjal.

Anemia dapat terjadi bila tubuh kita tidak membuat sel darah merah secukupnya. Anemia juga disebabkan kehilangan atau kerusakan pada sel tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anemia:

* Kekurangan zat besi, vitamin B12 atau asam folat. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan jenis anemia yang disebut megaloblastik, dengan sel darah merah yang besar dengan warna muda (lihat Lembaran Informasi 121).
* Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal
* Kehilangan darah akibat pendarahan dalam atau siklus haid perempuan
* Penghancuran sel darah merah (anemia hemolitik)

Infeksi HIV dapat menyebabkan anemia. Begitu juga banyak infeksi oportunistik (lihat Lembaran Informasi 500) terkait dengan penyakit HIV. Banyak obat yang umumnya dipakai untuk mengobati HIV dan infeksi terkait dapat menyebabkan anemia.

Anemia dan HIV

Dahulu, anemia parah jauh lebih umum. Lebih dari 80% yang didiagnosis AIDS mengalami anemia dengan tingkat tertentu. Orang dengan penyakit HIV lebih lanjut, atau dengan kadar CD4 lebih rendah, mengalami angka anemia lebih tinggi.

Angka anemia menurun setelah Odha mulai memakai terapi antiretroviral (ART). Anemia parah jarang terjadi di negara maju. Namun ART belum memberantas anemia. Satu penelitian besar menemukan bahwa kurang-lebih 46% pasien mempunyai anemia ringan atau sedang, walaupun sudah memakai ART selama satu tahun.

Beberapa faktor yang berhubungan dengan angka anemia semakin tinggi pada Odha:

* Kadar CD4 yang lebih rendah (lihat Lembaran Informasi 124)
* Viral load yang lebih tinggi (lihat Lembaran Informasi 125)
* Memakai AZT (lihat Lembaran Informasi 420)
* Pada perempuan

Kelanjutan penyakit HIV kurang-lebih lima kali lebih umum pada orang dengan anemia. Anemia juga dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi. Mengobati anemia tampaknya dapat menghapuskan risiko ini.

Bagaimana Anemia Diobati?

Mengobati anemia tergantung pada penyebabnya.

* Pertama, mengobati pendarahan kronis. Ini mungkin pendarahan dalam, wasir, atau bahkan sering mimisan
* Berikut, memperbaiki kelangkaan zat besi, vitamin B12 atau asam folat, jika ada
* Berhenti memakai, atau mengurangi dosis obat-obatan yang menyebabkan anemia

Pendekatan ini mungkin tidak berhasil. Mungkin mustahil berhenti memakai semua obat yang menyebabkan anemia. Dua pengobatan lain adalah transfusi darah dan suntikan EPO.

Transfusi darah dahulu satu-satunya pengobatan untuk anemia parah. Namun, transfusi darah dapat menyebabkan infeksi dan menekan sistem kekebalan tubuh. Transfusi darah tampaknya mengakibatkan kelanjutan penyakit HIV yang lebih cepat dan meningkatkan risiko kematian pada Odha.

EPO (eritropoietin) merangsang pembuatan sel darah merah. Pada 1985, ilmuwan berhasil membuat EPO sintetis (buatan manusia). EPO ini disuntik di bawah kulit, biasanya sekali seminggu.

Sebuah penelitian besar terhadap Odha menemukan bahwa suntikan EPO mengurangi risiko kematian. Transfusi darah tampaknya meningkatkan risiko kematian. Karena risiko dari transfusi darah, sebaiknya kita hindari transfusi untuk mengobati anemia.

Garis Dasar

Anemia menyebabkan kelelahan dan rasa kurang enak. Anemia juga meningkatkan risiko kelanjutan penyakit dan kematian. Anemia dapat diakibatkan infeksi HIV atau penyakit lain. Banyak obat yang dipakai untuk mengobati HIV dan infeksi terkait juga dapat menyebabkan anemia.

Anemia sejak awal adalah masalah untuk Odha. Angka anemia parah menurun secara bermakna di negara maju sejak orang mulai memakai ART. Namun hampir separuh Odha masih mengalami anemia ringan atau sedang.

Mengobati anemia meningkatkan kesehatan dan daya tahan hidup Odha. Memperbaiki pendarahan, atau kekurangan zat besi atau vitamin adalah langkah pertama. Jika memungkinkan, sebaiknya berhenti memakai obat-obatan yang menyebabkan anemia. Jika perlu, pasien sebaiknya diobati dengan eritropoietin (EPO), atau jika tidak ada pilihan lain, dengan transfusi darah.




Powered by Yahoo! Answers

1 comment:

  1. Artikel yang bagus, bagaimana dengan cara mengatasi Kurang darah yang bagus?. selain dengan cara mengatasinya anda harus mengerti apa Penyebab kurang darah pada bagian talasemia ini apakah ada faktor yang lain selain keturunan??. Adakah gejala kurang darah yang dapat terlihat dengan jelas?
    Terima Kasih atas pembahasannya...

    ReplyDelete