Sunday, May 25, 2014

Apa yang dimaksud dengan kanker serviks?

Q.

A. Penyakit kanker serviks dikenal sebagai pembunuh nomor satu wanita di Indonesia. Bagaimana kita mengenalinya supaya tidak menjadi korban berikut ???. Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang paling sering ditemui di masyarakat. Sayang sekali kanker ini dalam perjalanan penyakitnya biasanya hampir-hampir tanpa gejala.

Gejala biasanya baru dapat ditemui dan dikenali ketika kanker serviks sudahdalam stadium lanjut. Tanda-tanda itu dapat berupa perdarahan baik spontan maupun tidak, keputihan parah, berbau terus menerus, maupun rasa nyeri atau kemeng pada panggul.

Akibat tidak terdapatnya tanda yang nyata sejak awal itulah yang menyebabkan banyak wanita yang kita kasihi harus menghadapi penderitaan berkepanjangan dan berakhir dengan kematian. Tentu saja bukan hanya musibah pada wanita tersebut,tetapi juga musibah bagi suami, anak-anak, orang tua, saudara dan seluruh kerabat.

Serviks adalah organ yang berada di tempat tersembunyi. Bahkan untuk klasifikasi bagian tubuh manusia yang bisa dilihat dengan mata, maka sangat jarang seorang wanita pernah dapat melihat serviksnya sendiri seumur hidupnya.Kondisi ini menyebabkan kesulitan untuk mengenali perubahan pada serviks seorang wanita, bahkan oleh dirinya sendiri. Tentu ini berbeda dengan kondisi pipi dan mata, bahkan payudara yang setiap saat dapat dengan mudah dilihat oleh seorang wanita.

Proses terjadinya kanker bukanlah proses sim sala bim, abrakadabra ..., jadilah kanker!!!. Proses dari sebuah sel normal menjadi sel kanker (dipengaruhi oleh multi hit trauma) dapat diawali dari perubahan yang terjadi selama bertahun-tahun tanpa diketahui dan menimbulkan gejala apapun.

Pada awalnya sel normal hanya berubah intinya mulai membesar, sitoplasmanya berubah, organel-organel selnya berubah dan seterusnya. Bila ditemukan dalam kondisi ini sebenarnya masih terbuka sangat lebar kesempatan untuk mengembalikan bentuk sel menjadi normal kembali (upaya menghindari multi hittrauma). Ironisnya kita tidak tahu apa yang terjadi pada sel serviks wanitasaat itu.

Pap-smear menjadi metode deteksi dini kanker serviks dikarenakan dapat mengetahui dan mengevaluasi apa yang terjadi pada sel serviks seorang wanita.

Selama ini bila kita membicarakan kanker serviks seolah-olah itu adalah masalah wanita saja dan tidak terkait dengan lelaki. Bahkan dalam komunitas masyarakat tertentu dianggap wanita yang sakit sakit kanker serviks adalah akibat ulahnya sendiri (karma), kena santet atau kutukan.

Dalam perkembangan keilmuan terkini ternyata setelah dilakukan banyak penelitian terhadap ribuan penderita kanker serviks didapatkan 85-95% memiliki kesamaan yaitu didapatkannya HPV (Human Palilloma Virus), virus yang ditularkan melalui hubungan seksual dengan pasangannya.

Entah ini kabar baik atau kabar buruk, yang pasti saat ini fokus utama kita adalah memastikan para suami atau pasangan seksual tidak menularkan HPV. Karena itu upaya pencegahan dengan vaksinasi HPV menjadi sangat relevan untuk dilakukan meskipun beayanya oleh sebagian masyarakat masih dianggap relatif mahal.

Pemahaman ini yang menjadikan Bidadari mencoba melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan kanker serviks tidak hanya melalui edukasi pada wanita saja,tetapi sudah seharusnya lelaki mulai diajak untuk membahas apa yang dapat dilakukan secara bersama-sama.

kalau ingin tahu seberapa besar resiko anda terkena kanker servik atau mulut rahim, anda juga bisa menghitungnya melalui kartu skor ananto sidohutomo untuk resiko kanker servik. ada juga kartu skor ananto sidohutomo untuk resiko kanker payudara
.

apa yang dimaksud kanker usus besar?
Q.

A. Kanker usus besar ( kolorektal ) adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum.. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas atau adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat).

Pada stadium awal, adenoma dapat diangkat dengan mudah. Hanya saja pada stdium awal ini, seringkali adenoma tidak menampakkan gejala apapun, sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif lama. Padahal, adenoma yang awalnya tak menimbulkan keluhan apapun ini, pada suatu saat bisa berkembang menjadi kanker yang menggerogoti semua bagian dari usus besar.

Gejala awal yang tidak khas ini membuat banyak penderita kanker usus besar datang ke rumah sakit ketika perjalanan penyakit sudah demikian lanjut. Upaya pengobatan pun menjadi sulit. Padahal, kunci utama keberhasilan penanganan kanker usus besar adalah ditemukannya kanker dalam stadium dini, sehingga terapi dapat dilaksanakan secara BEDAH KURATIF. Sayangnya, hal seperti ini sangat jarang. Yang kerap terjadi adalah, kanker ditemukan pada stadium lanjut, sehingga harapan penderita untuk bertahan hidup menjadi sangat kecil.

Jika kanker usus besar ditemukan pada stadium I, peluang penderita untuk hidup hingga lima tahun mencapai 85-95 persen. Sementara bila ditemukan pada stadium II, peluang itu mencapai 60-80 persen, pada stadium III sekitar 30-60 persen, dan stadium IV sekitar 25 persen., Ini artinya, bila ada 100 penderita kanker usus besar stadium IV, maka yang masih hidup sampai lima tahun hanya lima orang.

Untuk menghindari kemungkinan terburuk, deteksi dini merupakan hal yang sangat penting. "Deteksi dini atau skrining terhadap kanker ini, dapat menyelamatkan hidup,"

Dengan deteksi dini dapat ditemukan adanya polip prakanker, yaitu suatu pertumbuan abnormal pada usus besar atau rektum yang dapat segera dibuang sebelum berubah menjadi kanker.

Deteksi dini adalah investigasi pada individu asimtomatik (tanpa gejala) yang bertujuan untuk mendeteksi adanya penyakit pada stadium dini sehingga dapat dilakukan terapi kuratif. Secara umum, deteksi dini dapat dilakukan pada dua kelompok, yaitu populasi umum dan kelompok risiko tinggi.
Deteksi dini pada kelompok POPULASI UMUM dilakukan kepada individu yang berusia di atas 40 tahun. Sedangkan mereka yang tergolong kelompok BERESIKO TINGGI, antara lain adalah mereka yang pernah menjalani polipektomi untuk adenoma di usus besar, dan orang-orang yang berasal dari keluarga dengan riwayat penyakit ini.

Terkait dengan riwayat keluarga, Anda tak perlu khawatir berlebihan jika berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kanker usus besar. faktor genetik memang bisa menjadi penyebab munculnya penyakit ini, tapi faktor tersebut bisa dipersempit. Caranya, ubahlah pola makan Anda dan lakukan deteksi dini.

PENYEBAB dan DEJALA
Sejauh ini, penyebab kanker usus besar memang belum diketahui secara pasti. Hanya saja, ada beberapa hal yang diduga kuat berpotensi memunculkan penyakit ganas ini, yaitu: cara diet yang salah (terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan protein, serta rendah serat), obesitas (kegemukan), pernah terkena kanker usus besar, berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kanker usus besar, pernah memiliki polip di usus, umur (risiko meningkat pada usia di atas 50 tahun), jarang melakukan aktivitas fisik, sering terpapar bahan pengawet makanan maupun pewarna yang bukan untuk makanan, dan merokok.

Penelitian terbaru menunjukkan, perokok jangka lama (30-40 tahun) mempunyai risiko berkisar 1,5-3 kali. Diperkirakan, satu dari lima kasus kanker usus besar di Amerika Serikat bisa diatributkan kepada perokok. Penelitian kohort dan kasus-kontrol dengan desain yang baik menunjukkan, merokok berhubungan dengan kenaikan risiko terbentuknya adenoma dan juga kenaikan risiko perubahan adenoma menjadi kanker usus besar.

GEJALA kanker usus besar, yang dikeluhkan para penderita, yaitu:

* Perdarahan pada usus besar yang ditandai dengan ditemukannya darah pada feses saat buang air besar.
* Perubahan pada fungsi usus (diare atau sembelit) tanpa sebab yang jelas, lebih dari enam minggu.
* Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
* Rasa sakit di perut atau bagian belakang.
* Perut masih terasa penuh meskipun sudah buang air besar.
* Rasa lelah yang terus-menerus
* Kadang-kadang kanker dapat menjadi penghalang dalam usus besar yang tampak pada beberapa gejala seperti sembelit, rasa sakit, dan rasa kembung di perut.

Untuk menangani kanker usus besar, terapi bedah merupakan cara yang paling efektif, utamanya bila dilakukan pada penyakit yang masih terlokalisir. Namun, bila sudah terjadi metastasis (penyebaran), penanganan menjadi lebih sulit. Tetapi, dengan berkembangnya kemoterapi dan radioterapi pada saat ini, memungkinkan penderita stadium lanjut atau pada kasus kekambuhan untuk menjalani terapi adjuvan. Terapi adjuvan adalah kemoterapi yang diberikan setelah tindakan operasi pada pasien kanker sta

gejala kanker otak,apa penyebabnya?
Q. saya tidak merokok,tidak minum alkohol,srg sakit kepala,pelupa,cpt cape,mimisan ,dulu srg pingsan,imsomnia,suka cemas dan kuatir,gampang stres,seneng ngopi,suka bengong tiba2 kyk orang bloon bingung gak tau mau ngapain,nape ya perasaan sedih melulu pgn nangis aj pgn sendiri.

A. Kanker Otak dan Pengobatannya
Meski dilihat dari angka kejadiannya, jumlah? penderita kanker otak masih rendah, yakni hanya enam per 100.000 dari pasien tumor/kanker per tahun, namun tetap saja penyakit tersebut menjadi ?momok? bagi sebagian besar orang. Pasalnya, walaupun misalnya tumor yang menyerang adalah jenis tumor jinak, bila menyerang otak?tingkat bahaya yang ditimbulkan umumnya lebih besar daripada tumor yang menyerang bagian tubuh lain.

Seperti yang menimpa bintang sinetron dan iklan Ferry Irawan, akibat penyakitnya ia sempat lumpuh, bibir dan lidah tidak bisa digerakkan, sulit bicara, bahkan ia sampai kehilangan kekuatan. Sampai-sampai pemeran ?Hati yang Terpilih?, ?Srikandi?, ?Baret Merah? ini tangan kanannya tak berfungsi normal.

Tumbuhnya sel-sel tubuh yang tidak normal ini memang menakutkan.?Penyebab pasti dari kanker belum diketahui secara tepat tapi berbagai faktor telah diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker. Faktor risiko pencetus tumor otak ini bisa karena riwayat keluarga, radiasi, zat kimia, pola makan, obat-obatan tertentu, dan rokok.

Penyakit ini bisa muncul tanpa gejala yang bermakna, tapi sering pula ditandai dengan gejala-gejala seperti pusing kepala, muntah, gangguan penglihatan, kesadaran, pendengaran, berjalan dan saraf. Sayangnya, sejauh ini belum ada pengobatan yang pasti, namun seiring dengan kemajuan teknologi kedokteran dan farmasi berbagai upaya dilakukan semaksimal mungkin untuk ?mengusir? penyakit tersebut.

Terapi obat-obatan telah digunakan dalam pengobatan beberapa jenis kanker. Selain itu, kasus-kasus lain mungkin ditangani dengan operasi, radioterapi, maupun kemoterapi.? Tindakan operasi termasuk yang sering dilakukan, khususnya pada penderita tumor otak.

Riset terhadap pengobatan kanker pun terus berlangsung. Ikan hiu yang diketahui telah menjelajah lautan sekitar 400 juta tahun lalu diketahui morfologinya tidak pernah berubah. Konon, di tubuh ikan ini, sel kanker tidak?bisa tumbuh, karena seluruh tulangnya adalah tulang rawan. Benarkah demikian?

Dalam catatan buku tradisional Cina mengenai khasiat? makanan pengobatan, makan sirip ikan hiu dipercaya dapat mencegah?penuaan kulit, dan gelatin yang terkandung di dalam sirip ikan hiu dipercaya pula dapat meningkatkan vitalitas. Yang pasti, katanya sirip ikan hiu ini memang lezat.

Meski hasil penelitian itu dibantah oleh ahli nutrisi dari Universitas Taiwan, Prof. Chang Hung-min yang mengatakan, sebutir telur ayam pun lebih bergizi dibandingkan semangkuk sup sirip hiu, namun peneliti-peneliti lain mengungkapkan hasil yang positip.

Peneliti dari Indonesia yang juga Kepala Pusat Studi Satwa Primata Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor, Drh. Dondin Sajuthi Ph.D mengakui?esktrak?tulang rawan ikan hiu dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru. Hal itu ia buktikan lewat penelitiannya.?

Dokter Henry Brem dan dr Allen K Sills dari Johns Hopkins University melaporkan salah satu senyawa yang berasal dari ikan hiu?Squalus, terbukti dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru yang menyalurkan makanan ke tumor otak. Dengan menggunakan sel pembuluh darah sistem saraf pusat sapi, kedua peneliti ini meneteskan squalamine. Setelah dua hari, pertumbuhan sel pembuluh darah turun hingga 83 persen.

Selain ikan hiu, tulang rawan sapi juag disebut-sebut mampu menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru. Tentang hasilnya, Dr. Greg Harper dari Council for Scientific and Indutrial Research Organization telah membuktikannya.

Pengobatan ala barat pun semakin mendapatkan titik cerah dengan mulai ditemukannya obat-obatan yang diduga dapat membawa manfaat dalam pengobatan kanker otak. Berbagai penelitian memang masih harus dilakukan untuk menemukan obat yang mempunyai efektivitas tinggi. Tapi kita boleh berharap bahwa harapan akan semakin terbuka bagi pengobatan kanker otak.

Gejala kanker payudara apa y?â¹?
Q.

A. ejala kanker secara umum yang timbul tergantung dari jenis atau organ tubuh yang terserang yaitu :

* Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan pembuluh darah disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap kanker yang sedang tumbuh, dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau kecemasan.
* Pendarahan atau pengeluaran cairan yang tidak wajar, misalnya ludah, batuk atau muntah yang berdarah, mimisan yang terus menerus, cairan puting susu yang mengandung darah, cairan liang senggama yang berdarah (diantara menstruasi/menopause) darah dalam tinja, darah dalam air kemih.
* Perubahan kebiasaan buang air besar
* Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein (kaheksia)
* Benjolan pada payudara
* Gangguan pencernaan, misalnya sukar menelan yang terus menerus.
* Tuli, atau adanya suara - suara dalam telinga yang menetap.
* Luka yang tidak sembuh - sembuh
* Perubahan tahi lalat atau kulit yang mencolok


Gejala Kanker secara khusus berdasarkan jenis kanker yang dialami :

* Kanker Otak
Sakit kepala yang sangat pada pagi hari dan berkurang pada tengah hari, epilepsi, lemah, mati rasa pada lengan dan kaki, kesulitan berjalan,mengantuk, perubahan tidak normal pada penglihatan, perubahan pada kepribadian, perubahan pada ingatan, sulit bicara.

* Kanker mulut
Terdapat sariawan pada mulut, lidah dan gusi yang tidak kunjung sembuh.

* Kanker Tenggorokan
Batuk terus menerus, suara serak atau parau.

* Kanker Paru-paru
Batuk terus - menerus, dahak bercampur darah, rasa sakit di dada.

* Kanker Payudara
Adanya benjolan, penebalan kulit (tickening), perubahan bentuk, gatal - gatal, kemerahan, rasa sakit yang tidak berhubungan dengan menyusui atau menstruasi.

* Kanker saluran pencernaan
Adanya darah dalam kotoran yang ditandai dengan warna merah terang atau hitam, rasa tidak enak terus - menerus pada perut, benjolan pada perut, rasa sakit setelah makan, penurunan berat badan.

* Kanker Rahim (uterus)
Pendarahan diperiode - periode datang bulan, pengeluaran darah saat mens yang tidak seperti biasanya dan rasa sakit yang luar biasa.

* Kanker Indung Telur (ovarium)
Pada fase lanjut barulah muncul gejala.

* Kanker Kolon
Pendarahan pada rectum, ada darah pada kotoran, perubahan buang air besar (diare yang terus menerus atau sulit buang air besar).

* Kanker Kandung Kemih atau Ginjal
Ada darah pada air seni, rasa sakit atau perih pada saat buang air kecil, keseringan atau kesulitan buang air kecil, sakit pada kandung kemih.

* Kanker prostat
Kencing tidak lancar, rasa sakit yang terus menerus pada pinggang belakang, penis dan paha atas.

* Kanker buah zakar/testis
Adanya benjolan pada buah zakar, ukuran penampungan pada buah zakar yang membesar dan menebal secara mendadak, sakit pada perut bagian bawah, dada membesar atau melembek.

* Limfoma
Kelenjar getah bening membesar, kenyal seperti karet, gatal - gatal, berkeringat pada waktu tidur malam, demam atau penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

* Leukemia
Pucat, kelelahan kronis, penurunan berat badan, sering kena infeksi, mudah terluka, rasa sakit pada tulang dan persendian, mimisan.

* Kanker Kulit
Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti tanduk), infeksi yang tidak sembuh - sembuh, bintik-bintik berubah warna dan ukuran, rasa sakit pada daerah tertentu, perubahan warna kulit berupa bercak-bercak.

* Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien kanker adalah infeksi yaitu pada pengidap kanker stadium lanjut. Infeksi terjadi akibat kekurangan protein dan zat gizi lainnya serta penekanan sistem imun yang sering terjadi setelah pengobatan konvensional.

apa sih pengertian dari kata KANKER?
Q.

A. kanker adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:

1. tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
2. menyerang jaringan biologis di dekatnya.
3. bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.

Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi.

Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.

Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment