Monday, May 19, 2014

apa obat penyakit gondok?

Q.

A. Penyakit gondok yang menahun bisa diobati dengan benalu teh, Caranya: sediakan sepuluh lembar benalu teh, kemudian direbus bersama air dingin kira kira 1 liter. Tunggu sampai air rebusan benalu teh ini tinggal dua gelas, baru kemudian diangkat dan didinginkan. Minumlah air ini dua kali sehari, pagi dan sore. Lakukan secara rutin (setiap hari) selama tiga bulan, lambat laun gondok akan kempes tanpa di operasi

atau potong dahan semboja, lalu diambil getahnya, oleskan pada yang sakit ( bengkak) itu.

coba aja tidak adasalahnya...smoga bermanfaat...

Ada yang tahu tentang penyakit gondok?
Q. Pleaseee, penting nehh. cara buat ggak kena gondok gimana. trus kalo dah skit gmna. Yg pling mujarab w ksh 10 poin!!!

A. Penyakit gondok disebabkan oleh membesarnya kelenjar tiroid pada leher. Hubungan antara penyakit ini dengan kurangnya konsumsi yodium telah diketahui lebih dari 130 tahun yang lalu. Beberapa abab sebelumnya, penyakit gondok ditangani dengan mengkonsumsikan pasien benda yang kaya akan yodium seperti karang laut yang dibakar. Yodium berinteraksi dengan protein yang disebut dengan thyroglobulin, dan cincin aromatik dari protein ter-iodinisasi.
Manusia maupun hewan mamamalia muda memerlukan hormon tiroid untuk pertumbuhan dan perkembangan yang normal. Kekurangan dari hormon tiroid pada saat kandungan berakibat penurunan mental dan daya pikir anak tersebut. Kekurangan hormon tiroid pada tingkat rendah pada orang dewasa mengakibatkan hypotiroidism, atau sering kita sebut dengan istilah gondok, dengan gejala-gejala seperti malas bergerak, kegemukan, dan kulit yang mengering.
Jika sudah terkena gondok sebaiknya makan Pmg dan Aph (maaf ya ga bsa scr rinci).
Semoga dpt membantu.
mribka25@yahoo.com

enceng gondok?
Q. tanaman liar yang gampang tumbuh n berbunga juga ( menurut saya bunganya cukup bagus ). Apa bisa tanaman ini "dibonsai" jadi daunnya tidak banyak , daun tidak besar-besar tapi bunganya yang lebih banyak berbunga. sapa tau nantinya bisa jadi tren.......

A. Eceng gondok mau dibonsai???? coba aja!!! pelihara di kolam ikan/aquarium tapi kam musti tiap kali perhatiin tu eceng gondok!!! kalo kepanjangan, harus dipotongin akarnya. Kalo mulai tumbuh lebat, harus dipangkas! Bisa??? Sekarang ini karena eceng gondok banyak jumlahnya dan cepat b'kembangbiaknya, bisa dimanfaatin sebagai campuran makanan ternak., sebagai food suplemen gitu!!!

"apa penyebab dari gondok"?
Q. "apa penyebab dari gondok"

A. [ Penyakit gondok disebabkan oleh membesarnya kelenjar tiroid pada leher. Hubungan antara penyakit ini dengan kurangnya konsumsi yodium telah diketahui lebih dari 130 tahun yang lalu. Beberapa abab sebelumnya, penyakit gondok ditangani dengan mengkonsumsikan pasien benda yang kaya akan yodium seperti karang laut yang dibakar. Yodium berinteraksi dengan protein yang disebut dengan thyroglobulin, dan cincin aromatik dari protein ter-iodinisasi. Dua dari molekul yang ter-iodinisasi tersebut berinteraksi, membentuk suatu unit thyroxine yang berikatan dengan protein. Unit aromatik ini kemudian lepas dan menghasilkan suatu hormon tiroid thyroxine yang sangat kuat.

Manusia maupun hewan mamamalia muda memerlukan hormon tiroid untuk pertumbuhan dan perkembangan yang normal. Kekurangan dari hormon tiroid pada saat kandungan berakibat penurunan mental dan daya pikir anak tersebut. Kekurangan hormon tiroid pada tingkat rendah pada orang dewasa mengakibatkan hypotiroidism, atau sering kita sebut dengan istilah gondok, dengan gejala-gejala seperti malas bergerak, kegemukan, dan kulit yang mengering.

Yodium yang kita dapatkan dari mengkonsumsi makanan dan minuman berada dalam bentuk ion yodium, dan besarnya bergantung dari kadar yodium dalam tanah. Tanah dengan kadar yodium rendah mengakibatkan banyak pasien menderita penyakit gondok dan dapat ditanggulangi dengan mengkomsumsi garam yang ber-iodinisasi NaI (100mg iyodium per gram garam).

ada yang tahu gunanya eceng gondok gak?
Q. deket rumah gw ada kali. nah disitu itu banyak bangt eceng gondok! bejibun deh. gw pikir-pikir koq gak dibersihin. kalo dibersihin biasanya cuma dibuang kepinggir dan beberapa minggu kemudian kering dan jadi sampah.

ada yang tahu gak eceng gondok bisa dibikin apaan supaya tuh eceng gondok jadi punya nilai lebih. jangan cuma jadi sampah doang. trus gmana caranya?

A. cerita menarik nih :

Ngadiman Berbagi Ilmu Eceng Gondok

Stefanus Osa Triyatna

Ada pepatah berbunyi, "Carilah ilmu sampai ke negeri seberang". Lha, kalau sudah mendapatkan ilmunya, apalagi mampu menerapkan ilmu itu untuk menghasilkan sesuatu, ya janganlah lupa saling berbagi kepada sesama. Jangan egois!

Jika tidak dibagi, ilmu pada akhirnya akan ikut kita ke liang lahat. Terkubur, tanpa bisa diwariskan dan dikembangkan lagi oleh generasi berikutnya. Prinsip itulah yang kerap diungkapkan Ngadiman (38), perajin eceng gondok asal Sragen, Jawa Tengah.

Hanya dalam waktu sebulan, Ngadiman sudah mampu menyadarkan sebagian besar masyarakat pinggiran Danau Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara, untuk mau berpikir, berlatih, dan menghasilkan aneka produk kerajinan tangan dari eceng gondok.

"Waktu yang disediakan memang terlampau singkat. Untuk mencapai tahap penyelesaian akhir (finishing) sempurna, artinya menciptakan produk berkualitas dan sesuai permintaan pasar, kita mesti terus belajar," kata Ngadiman.

Bapak dua anak kelahiran 1 Januari 1969 ini saja perlu waktu bertahun-tahun untuk bisa menghasilkan produk suvenir dan furnitur berbahan baku eceng gondok yang berkualitas. Dia mengaku, ilmu menciptakan aneka produk itu diperoleh sejak memulai usaha tahun 1998.

Kesulitan hidup pada masa krisis mendorong kreativitas bangsa Indonesia justru semakin bermunculan. Bersama lima kawannya, Ngadiman berkarya menciptakan aneka kerajinan tangan dari bahan baku rotan.

Jangan menyerah

Tak ada rotan, akar pun jadi. Sulitnya memperoleh bahan baku tidak boleh membuat kita menyerah. Lagi-lagi, inovasi pun bermunculan. "Memang sih, saya hanya mengawali peralihan atau lebih tepat mengombinasikan rotan dan eceng gondok, serta gedebok pisang, dari konsumen mebel di Australia," kata Ngadiman, Rabu (10/1).

Beberapa bulan mendekati pengujung tahun lalu, tepatnya pada bulan September, Ngadiman pun dengan tangan terbuka menerima tantangan Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Suryadharma Ali untuk berbagi ilmu kepada masyarakat di pesisir Danau Tondano.

Permintaan konsumen memang gampang-gampang susah. Bosan dengan bahan baku kayu, mereka beralih ke rotan. Belakangan ini, kombinasi kayu, rotan, dan eceng gondok justru banyak diminati, terutama konsumen di Australia dan Eropa. Alasan konsumen di dua benua itu sederhana saja, mereka mencari keunikan dari sebuah produk kerajinan tangan. Produk eceng gondok layak dikategorikan sebagai produk unik. Hal ini merupakan peluang besar bagi para perajin mebel dan produk suvenir lainnya untuk mengisi pasar ekspor mengingat eceng gondok mudah tumbuh di danau, sungai, dan parit di Indonesia.

Apabila produk eceng gondok ini diolah menjadi produk kerajinan, keuntungan yang dapat diraup produsen sangat menggiurkan. Sebagai contoh, satu kursi tamu bisa dihargai Rp 3 juta-Rp 25 juta. Semua tergantung ukurannya. Nilai jual setinggi itu belum termasuk produk aksesori lain, yakni meja tamu dan lampu hiasnya.

Dampak ekonomi

Dampak ekonomi dari munculnya produk kerajinan berbahan baku tanaman air ini luas, terutama bagi masyarakat sekitar Danau Tondano. Masyarakat yang mau memanen dan mengeringkan eceng gondok dapat menjual produk yang sudah dikeringkan dengan harga Rp 2.000 per kilogram. Bagi ibu-ibu rumah tangga maupun para pemuda desa yang mau meluangkan waktu menganyam eceng gondok kering, per meternya dihargai Rp 300. Dalam sepekan, per orang bisa menganyam sedikitnya 250 meter. Berarti dalam sepekan sedikitnya bisa didapat Rp 75.000 per orang

Ngadiman mengakui, pada awal memperkenalkan manfaat eceng gondok bukan main susahnya. Mereka maunya instan dan segera mendapat hasil atau uang. "Namun, melalui berbagai upaya, akhirnya mereka mau mengikuti ajakan saya," ucapnya.

Hasilnya memang cukup lumayan, paling tidak mampu menggerakkan pemuda-pemuda desa untuk menyejahterakan dirinya sendiri. Koperasi serba usaha Anugerah Indah yang diberikan bantuan permodalan oleh pemerintah harus memiliki dana minimal dalam sebulan Rp 24 juta. Jumlah itu belum termasuk persediaan modal untuk membayar petani pengering eceng gondok.

Padahal, dahulu eceng gondok hanya dipandang sebagai gulma atau tanaman yang merugikan ekosistem. Bahkan, di Danau Tondano, eceng gondok berulang kali merepotkan sistem kerja pembangkit listrik tenaga air. Bayangkan, kata Ngadiman, berapa besar uang yang harus dikeluarkan PLN untuk pembabat eceng gondok di Danau Tondano supaya tidak mengganggu aktivitas produksi listrik?

Selain itu, juga menyebabkan pendangkalan sungai dan danau. Pada musim kemarau, ketersediaan air menjadi cepat menipis karena daya serap tanaman itu sangat tinggi.

"Lihatlah, eceng gondok sudah tersedia. Tuhan menyediakan semuanya. Bukan cuma di Danau Tondano, tetapi juga di sungai-sungai di sekitar kita, seperti di Jawa. Sekarang masalahnya, mau tidak kita sama-sama bergerak, menciptakan tenaga kerja terampil?" kata Ngadiman.

Semua usaha membutuhkan modal. Namun, modal saja tidak cukup karena masyarakat membutuhkan pelatihan. Prinsipnya, kata Ngadiman, sejauh bisa membantu membagikan ilmu, dia akan terus berbagi kepada sesama. Memang ada kalanya, pelatihan terhadap masyarakat yang memiliki karakter berbeda-beda bisa membuat instruktur letih.

Padahal, pelatihan itu baru pada level meniru produk tertentu, belum menyangkut teknik membuat desain-desain baru. Umumnya keunggulan perajin memang baru tahap meniru.

Ngadiman sendiri yang memulai usahanya dengan lima pekerja kini sudah menjadi "juragan" aneka produk kerajinan rakyat. Mulai dari berbahan baku rotan, eceng gondok, bahkan kini akan merambah ke batok kelapa. Jumlah anak buahnya pun kini tidak lagi hitungan jari, tetapi sudah menjadi 4-6 kelompok, masing-masing terdiri dari 20 orang sampai 30 orang.

Kini obsesi Ngadiman hanya satu, yakni membukakan lapangan kerja bagi banyak orang. Meskipun itu hanya sebuah upaya kecil, langkah tersebut tetap jauh lebih baik daripada tidak berbuat apa pun.




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment