Monday, June 3, 2013

mengenai gagal ginjal?

Q. bapak saya mengidap penyakit polikista, sdh sekitar 3 thn. kt mama, kemampuan ginjal hanya 40% utk kedua ginjal. akhir2 ini, creatine bapak sdh mencapai 3.7, sering disertai mual dan gatal. apakah ini ciri2 gagal ginjal kronis? haruskah bapak menjalani cuci darah? berapa lama bs bertahan dgn bantuan cuci darah? terimakasih

A. Penyakit Ginjal Polikista adalah suatu penyakit keturunan diamana pada kedua ginjal ditemukan banyak kista, ginjal menjadi lebih besar tetapi memiliki lebih sedikit jaringan ginjal yang masih berfungsi.


Kista adalah suatu kantung tertutup yang dilapisi oleh jaringan epitel dan berisi cairan atau bahan setengah padat.

Kelainan genetik yang menyebabkan panyakit ini bisa bersifat dominan maupun resesif. Artinya penderita bisa memiliki 1 gen dominan dari salah satu orangtuanya atau 2 gen resesif dari kedua orangtuanya.

Penderita yang memiliki gen dominan biasanya baru menunjukkan gejala pada masa dewasa; penderita yang memiliki gen resesif biasanya menunjukkan penyakit yang berat pada masa kanak-kanak.

Pada anak-anak, penyakit ginjal polikista menyebabkan ginjal menjadi sangat besar dan perutnya membuncit.

Bayi baru lahir yang menderita penyakit berat bisa meninggal segera setelah dilahirkan, karena gagal ginjal pada janin menyebabkan terganggunya perkembangan paru-paru.

Penyakit ini juga menyerang hati.

Pada usia 5-10 tahun, penderita cenderung mengalami tekanan darah tinggi di dalam pembuluh darah yang menghubungkan usus dengan hati (sistem portal).

Pada akhirnya bisa terjadi gagal hati dan gagal ginjal.

Pada dewasa, penyakit ginjal polikista berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun.

Gejala mulai muncul pada awal atau pertengahan masa dewasa, meskipun kadang penyakit ini tidak diketahui sampai saat penderitanya meninggal.

Gejalanya berupa nyeri punggung, darah dalam air kemih (hematuria), infeksi dan nyeri kram hebat akibat batu ginjal (kolik renalis).

Pada penderita lain yang memiliki lebih sedikit jaringan ginjal yang berfungsi bisa terjadi kelelahan, mual, berkurangnya pembentukan air kemih dan gejala lainnya akibat gagal ginjal.

Infeksi menahun akan memperburuk gagal ginjal. Separuh penderita memiliki tekanan darah tinggi. Sekitar sepertiga penderita juga memiliki kista di dalam hatinya, tetapi kista ini tidak mempengaruhi fungsi hati.

Lebih dari 20% penderita memiliki pembuluh darah yang melebar di tengkoraknya dan 75% dari mereka pada akhirnya mengalami perdarahan otak (perdarahan subaraknoid).

Diagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat keluarga dan gejala-gejalanya. Jika penyakit telah mencapai stadium lanjut dan ginjal sangat membesar, maka diagnosisnya sudah pasti.

USG dan CT scan menunjukkan gambaran ginjal dan hati yang sudah dimakan ngengat akibat kista.

Lebih dari separuh penderita akan mengalami gagal ginjal di kemudian hari.

Mengobati infeksi dan tekanan darah tinggi bisa memperpanjang harapan hidup penderita.

Untuk mengatasi gagal ginjal, dilakukan dialisa atau pencangkokan ginjal.

Bila penyakit bapak anda sudah sedemikian kritis mengapa tidak ada penanganan medis lebih lanjut?
Semoga penjelasan di atas berguna ya? semoga bapak anda cepat sembuh..

Ginjal..? semua orang memilikinya...Gagal ginjal..? apakah anda sudah mengenalnya...?
Q. dari hari kehari..sipenderita gagal ginjal semakin bertambah saja penderitanya..tidak pantang usia muda atau tua..bahkan ada anak2 juga yg mengalaminya..jika ada rekan yg mengetahui/mengalami/berpengalaman berdasarkan yg dialami oleh diri sendiri/saudara/rekan/tetangga/ortunya..kiranya dapat memberi sedikit gambaran pencegahan bagaimana cara utk menghindarinya..ataupun gejalanya...dan kiranya dapat berbagi informasi/pengalaman supaya semua orang lebih mengerti akan si kidney failure......diabetes dan darah tinggi..apakah sbg pemicunya..?

A. Penyakit ginjal banyak yang dapat bersifat kronis, karenanya lebih baik menemukan secara dini dan mengatasinya sehingga tidak menjadi berkepanjangan yang menimbulkan kerugian yang besar.

Anatomi ginjal yang berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3 cm, kira-kira sebesar kepalan tangan. Ginjal terbentuk oleh unit yang disebut nephron yang berjumlah 1-1,2 juta buah pada tiap ginjal. Unit nephron dimulai dari pembuluh darah halus / kapiler, bersifat sebagai saringan disebut Glomerulus, darah melewati glomerulus/ kapiler tersebut dan disaring sehingga terbentuk filtrat (urin yang masih encer) yang berjumlah kira-kira 170 liter per hari, kemudian dialirkan melalui pipa/saluran yang disebut Tubulus. Urin ini dialirkan keluar ke saluran Ureter, kandung kencing, kemudian ke luar melalui Uretra.

Fungsi ginjal adalah sbb: 1.Bertugas sebagai sistem filter/saringan, membuang âsampahâ. 2. Menjaga keseimbangan cairan tubuh. 3. Produksi hormon yang mengontrol tekanan darah. 4. Produksi Hormon Erythropoietin yang membantu pembuatan sel darah merah. 5.Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang.

Penyebab Penyakit Ginjal:
1. Penyakit Umum/Sistemik: Kencing Manis = Diabetes Mellitus, Hipertensi, Cholesterol tinggi â Dyslipidemia, SLE: Penyakit Lupus, Penyakit Kekebalan Tubuh lain, Asam urat tinggi â Hyperuricemia â Gout, Infeksi di badan: Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan, Amiloidosis, Kehilangan carian banyak yang mendadak: muntaber, perdarahan, luka bakar. Hal-hal tersebut di atas dapat berakibat gangguan/penyakit pada ginjal.
2. Penyakit lokal pada ginjal: Penyakit pada Saringan (Glomerulus) â Glomerulonephritis, Infeksi: kuman â Pyelonephrits, Ureteritis, Batu: Bakat/ turunan, kelainan proses di ginjal â Nephrolithiasis, Kista: di ginjal â Polcystic Kidney, Trauma: benturan, terpukul, Keganasan â Kanker â Malignancy, Sumbatan: batu, tumor, penyempitan/striktur.

Macam-macam gejala penyakit ginjal sebagai berikut:
1. Gagal Ginjal Akut: gangguan ginjal mendadak, fungsi ginjal âanjlokâ, tidak keluar urin.
2.Nefritis akut: penyakit mendadak pada saringan ginjal (glomerulus), muka, tungkai bengkak, ditemukan protein & darah di urin.
3.Gagal Ginjal Kronik: gangguan kronis/ menahun pada ginjal sehingga fungsi ginjal turun. Keluhan & gejala a.l.: lemas, nafsu makan, mual, pucat, kencing sedikit, sesak napas.
4. Sindrom Nefrotik: gangguan pada saringan ginjal, terjadi kebocoran hebat protein dari darah melalui glomerulus/ saringan ke urin, terdapat bengkak muka â kaki â perut, cholesterol naik.
5. Infeksi Saluran Kemih: infeksi di ginjal â saluran kemih lainnya, bisa akut bisa kronis. Sakit pinggang, demam, kencing sakit, bisa hanya pegal pinggang.
6. Gangguan pada Tubulus ginjal.
7. Hipertensi: umumnya tanpa gejala.
8. Batu ginjal/Saluran Kemih: nyeri hebat kolik, darah di urin. 9. Obstruksi Saluran Kemih: saluran kemih terbendung oleh tumor, striktur / penyempitan.
10.Gangguan ginjal: tetapi bisa tanpa gejala (asymptomatik).
Jadi bila mencurigai ada gangguan/penyakit ginjal, disarankan lakukan pemeriksaan yang paling sederhana yaitu memeriksakan Urin Lengkap di laboratorium sebagai data/fakta awal untuk proses selanjutnya menemukan adanya penyakit ginjal.

Gejala penyakit ginjal dapat digolongkan pada dua golongan: Akut dan Kronis.
I. Akut: Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri.
II. Kronis: Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.

Penanganan pasien. Penanganan pasien dengan penyakit ginjal biasanya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Periksa-Diagnosa: Pengenalan dini Gagal Ginjal (GG).
2. Kontrol: Monitoring progresivitas GG.
3. Penyebab: Deteksi dan lakukan koreksi terhadap penyebab GG yang reversible, yang masih bisa disembuhkan.
4. Perlambat: Melakukan intervensi pengobatan/tindakan untuk memperlambat progresivitas GG.
5. Ginjal Sensitif: Hindari kerusakan tambahan pada ginjal: obat/jamu yang toksik terhadap ginjal, obati infeksi yang ada, atasi kekurangan cairan misalnya pada muntaber.
6. Obati Komplikasi: Berikan terapi terhadap komplikasi GG.
7. Terapi Pengganti: Rencanakan Terapi Pengganti Ginjal.

Pencegahan penyakit ginjal:
I. Pada orang dengan Ginjal Normal :

A. Pada Individu berisiko: yaitu ada keluarga yang
1. Berpenyakit ginjal turunan seperti: Batu Ginjal, Ginjal Polikistik, atau
2. Berpenyakit umum: Diabetes Mellitus, Hipertensi, Dislipidemia (Cholesterol tinggi), Obesitas, Gout. Pada kelompok ini ikuti pedoman yang khusus untuk menghindari penyakit tersebut di atas, sekali-sekali kontrol/periksa ke dokter/labratorium.

B. Individu yang tanpa risiko: Hidup sehat, Pahami tanda-tanda sakit ginjal: BAK terganggu / tidak normal, Nyeri pinggang, Bengkak mata / kaki, Infeksi di luar ginjal: leher/tenggorokan, Berobat/kontrol untuk menghindari: fase kronik /berkepanjangan.

II. Pada orang dengan Ginjal terganggu ringan /sedang: Hati-hati: obat rematik, antibiotika tertentu, Infeksi: obati segera, Hindari kekurangan cairan (muntaber), Kontrol secara periodik

III. Ginjal terganggu berat / terminal: Terapi Pengganti Ginjal (Renal Replacement Treatment)

Apa sich mksudnya gagal ginjal tu ?
Q. Aq sering dngar orang pnya pnyakit gagal ginjal ? Apa mksudnya y itu ? N' apa aja gejalanya ? Bantu jwb ya !!!!!

A. Kondisi di mana ginjal tidak berfungsi dengan baik, bisa akut (karena infeksi atau dehidrasi berat) atau kronis (umunya karena metabolic syndrome)..sayangnya gejala hanya kencing sedikit jadi sukar untuk diawasi. bila ginjal sudah rusak hingga 70% baru timbul gejala2 lain seperti lemas, gatal, kulit kering, kaki bengkak, yang diakibatkan fungsi ginjal untuk membuang cairan menurun serta penumpukan racun2 yang tidak bisa dikeluarkan oleh ginjal..bila gagal ginjal akut pengobatan cukup dengan mengobati penyebabnya, bila gagal ginjal kronis sayangnya ginjal tidak akan bisa pulih, terapi yang dianjurkan adalah cangkok ginjal (yang sayangnya masih jarang dilakukan di Indonesia). terapi hemodialisa (cuci darah) hanya terapi sementara yang berfungsi membuang racun2 yang menumpuk di tubuh (oleh karena itu sering dikatakan terapi seumur hidup)

akankah gagal ginjal di usia dini yang disembuhkan dengan terapi dapat kambuh di usia remaja atau di usia tua?
Q. adikku ketika masih teka menderita penyakit gejala gagal ginjal,rencana mau operasi di karang menjangan,namun karena kondisi nya sangat lemah,akhirnya diobati dengan cara semacam terapi.apakah penyakit itu bisa kambuh lagi di usia remaja? mengingat kondisi nya sekarang yang sering merasa lemas berlebihan dan nampak pucat.mohon penjelasan,terima kasih .

A. Tegantung dengan jenis penyakit ginjalnya, dan sejauh mana unit nefronnya mengalami gangguan. Biasanya kondisi fisiologis organ ginjal itu dinilai dengan laju filtrasi glomerulusnya atau GFR nya atau ada tidaknya oliguri atau bisa juga melalui pemeriksaan lab misalnya ureum dan kreatinin. Sebenarnya cukup banyak kondisi yang menimbulkan keadaan gagal ginjal, misalnya :

1. Menderita penyakit kanker (cancer)
2. Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus) Nefropat diabetik
3. Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
4. Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
5. Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
6. Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
7.Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi (glomerulonephritis).

Karena begitu banyak kondisi yang menimbulkan gagal ginjal baik secara akut maupun kronik, maka tentu pola penatalaksaknaanya juga berbeda-beda, berikut juga dengan prognosis penyakitnya. Namun sepanjang penyakit ginjalnya tidak menganggu kualitas volume air seni yang dikeluarkan perhari (oligouri), maka tanda ini dapat sebagai indikator jika kondisi ginjalnya masih dalam keadaan baik.

Saran saya, untuk mendapatkan pengetahuan yang luas mengenai kondisi adik anda, sebaiknya anda konsultasi ke dokter ahli bedah urologi, sebab mereka ahlinya.

Semoga bermanfaat. Makasih

Yang mengerti seputar penyakit gagal ginjal, terapi CAPD, dan hemodialisa mohon bantuannya?
Q. Om saya sudah 6 bulan sejak divonis gagal ginjal menjalani pengobatan CAPD (kepanjanganx bhs inggris,, n lupa) yaitu memasukan semacam cairan kedalam perut secara rutin 4x dalam sehari, tidak bisa melakukan cuci darah/hemodialisa di RS karena masalah jarak tempat tinggal dengan rumah sakit sangat jauh, bagi anda2 yang mengerti mengenai cuci darah melalui CAPD apa memang ada efek sampingnya karena semenjak sebulan setelah menjalani terapi tersebut berbagai penyakit seperti tubuh(kaki dan tangan) membengkak, meriang, mual dan kepala pusing selalu datang silih berganti,, apa bagusnya menjalani terapi cuci darah atau hemodialisa aja di rumah sakit?

A. Cuci darah dilakukan ketika fungsi ginjal sudah benar rusak. Ini terjadi pada gagal ginjal stadium 5 yg berarti fungsi ginjal untuk menyaring darah dan memproduksi urin sudah tidak ada atau sedikit sekali. Ketika ini terjadi, cairan dan sisa metabolisme di tubuh tidak bisa dibuang.
Akibatnya adalah, cairan di tubuh akan terus menumpuk dan mengendap di jaringan di bawah kulit. Maka kemudian akan timbul bengkak2 di tubuh. Selain itu, sisa2 metabolisme umumnya bersifat asam dan memiliki efek toksik. Sisa2 metabolisme yg tidak bisa dibuang kemudian akan menimbulkan gejala2 mual, muntah, pusing dll. yg merupakan pertanda tubuh keracunan bahan sisa metabolik dan mengalami asidosis.
Hemodialisa berguna untuk menggantikan fungsi ginjal dalam membuang zat sisa tersebut dan juga membuang penumpukan cairan yg terjadi. Manfaatnya akan benar2 terasa di tubuh.




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment