Monday, June 10, 2013

Masalah Keputihan?

Q. Beberapa hari ini saya sering mengalami keputihan,saya jg ga tau penyebabnya apa.Saya hanya berpikir apa saya sedang stres dengan pekerjaan atau terlalu lelah.
Tapi kenapa keputihan saya tidak surut juga.
Biasanya saya mengalami keputihan setelah mens dan itupun tidak lama.
Kalo saya boleh tau apa yang menyebabkan saya keputihan?
Dan untuk menghentikan keputihan ini saya harus bagaimana?
Sementara saya blum ke dokter.
Terima kasih

A. Gejala keputihan dibagi 2 kelompok, yakni: gejala Keputihan yang bukan penyakit (non patologis), dan gejala keputihan yang disebabkan penyakit (patologis)

Gejala keputihan bukan karena penyakit:

-Cairan dari vagina berwarna bening
-Tidak berwarna, Tidak berbau, Tidak gatal
-Jumlah cairan bisa sedikit, bisa cukup banyak
-Gejala keputihan karena penyakit:

-Cairan dari vagina keruh dan kental
-Warna kekuningan, keabu-abuan, atau kehijauan
-Berbau busuk, anyir, amis, terasa gatal
-Jumlah cairan banyak
-Inga, inga keputihan tidak menyebabkan Kanker lho.
Keputihan yang disebabkan penyakit dan dibiarkan tidak diobati sampai lama, adakalanya menyebabkan kemandulan karena penyebaran infeksi.
Sedangkan keputihan yang bukan karena penyakit, tidak menyebabkan kemandulan.

Apapun gejalanya, bila kita mengalaminya, kewaspadaan dini dengan cara bertanya kepada dokter, adalah tindakan yang bijaksana.

PENYEBAB KEPUTIHAN

Seperti halnya gejala keputihan, penyebab terjadinya Keputihan dapat disebabkan kondisi non patologis (bukan penyakit), dan kondisi patologis (karena penyakit)

Penyebab Non Patologis (bukan penyakit):

-Saat menjelang Menstruasi, atau setelah Menstruasi
-Rangsangan Seksual, saat wanita hamil
-Stress, baik fisik maupun psikologis
-Penyebab Patologis (karena penyakit):

-Infeksi Jamur (kebanyakan jamur Candida albicans )
-Infeksi bakteri (kuman E. coli, Sthaphilococcos )
-Infeksi Parasit jenis Protozoa (umumnya Trichomonas -vaginalis )
-Penyebab lain bisa karena infeksi Gonorhoe (GO / Kencing nanah ), dan lain-lain, banyak deh. Bisa pula karena sakit yang lama, kurang gizi, anemia, dan faktor hyegiene (kebersihan).

Ketika Keputihan, apa tindakan Anda ?

-Berupaya mencari pengobatan yang tepat dan benar
-Hindari memakai pakaian ketat dan jaga kebersihan
-Untuk sementara menghindari hubungan badan dan ajak pasangan anda menjalani pemeriksaan bersama
-Tidak mengobati diri sendiri karena kesalahan obat dapat memperberat infeksi
-Pemakaian obat antibiotika, hanya atas anjuran dokter.
-Hindari gonta ganti pasangan
PENCEGAHAN

Bagaimana mencegah Keputihan ?
Di atas sudah disinggung, silahkan simak lagi yang berikut ini:

-J-aga Kebersihan Vagina (bersihkan dengan air bersih, sedangkan pemakaian cairan antiseptik hanya atas saran dokter)
-Hindari celana dalam ketat apalagi yang berbahan nylon, sebaiknya pakai bahan katun dan jangan lupa ganti setiap hari (hihihi apa ada yang ganti seminggu dua kali ya)
-Membasuh atau membilas vagina dari depan ke belakang
-Menghindari duduk di toilet umum (kecuali terpaksa, setelahnya bilas dengan air bersih â¦.sampai bersih sih sih)
-Ganti pembalut (di kala menstruasi) tepat waktu, dll.

apakah keputihan itu yang keluar adalah ovum atau bukan.......?
Q. keputihan itu ovum atau bukan sih...?

A. Yenny Beckham yang sedang bingung...

tentu saja ovum dan keputihan itu berbeda jauh..
ovum bentuknya bulat dan ukurannya kecil. sedangkan keputihan bentuknya cairan atau lendir, gampang dilihat dengan mata telanjang.
ovum tidak akan keluar utuh-utuh, karena apabila ovum tidak dibuahi maka rahim akan berkontraksi mengeluarkan darah yang disebut menstruasi.

Sebenarnya semua jenis cairan putih yang keluar dari kelamin wanita disebut keputihan. Keputihan ada yang wajar dan ada yang tidak wajar.

Yang wajar apabila menjelang masa subur, maka kelamin wanita akan basah, keluar cairan putih bening dan dapat diregang, seperti lem UHU, baunya khas atau tidak berbau.

Namun jika cairan tersebut berbau amis, warnanya putih keruh seperti susu, terasa gatal, maka keputihan semacam ini menandakan adanya infeksi kelamin, sebaiknya cepat dikonsultasikan ke dokter keluarga anda..

Biasanya keputihan disebabkan karena pola cebok yang salah. Pada wanita, setelah bab, sebaiknya arah cebok dari depan ke belakang kemudian tidak berbalik arah ke depan akan tetapi tetap dari depan ke belakang lagi.. Hal ini disebabkan posisi anus/pantat yang penuh bakteri ada di paling belakang, jangan sampai tersapu ke depan masuk ke kelamin.

Mudah-mudahan terbantu yah...

apa yang sebaiknya di lakukan jika keputihan terjadi pada masa kehamilan?
Q. keputihan di masa kehamilan

A. Hi Anifah,

keputihan selama masih bening, tidak berbau dan tidak gatal adalah hal yang normal selama masa kehamilan, hampir semua wanita hamil akan mengalami keputihan karena peningkatan cairan vagina. keputihan ini akan terus berlangsung hingga akhir minggu menjelang persalinan, namun akan tambah keruh, sampai akhirnya pecah ketuban.

sebaiknya kamu tidak bercapek2 ria, banyak minum air putih dan gunakan pantyliner. gunakanlah pantyliner yang menyerap keringat dan breathable. (lebih mahal biasanya lebih baik) gunakan juga pantyliner yang non-parfum ya. ingat, ganti pantyliner maksimal setiap 4 jam sekali agar jamur tidak berkembang. namun sesekali sebaiknya lepas pantyliner dan ganti celana dalam 4 jam sekali.

jika keputihan berubah warna dan gatal, segera hubungi dokter kamu ya, biasanya nanti dikasih obat.

gut luck :)

menghilangkan keputihan?
Q. knapa yaa saya slalu keputihan? apa sebabnya? dan bagaimana cara menghilangkannya? soalnya ga kuat gatel bgt nih malu jadinya garuk2 mulu

A. Keputihan disebabkan infeksi (jamur, kuman, parasit, virus). Namun dapat pula akibat adanya benda asing dalam liang senggama, gangguan hormonal akibat mati haid, kelainan bawaan dari alat kelamin wanita, adanya kanker atau keganasan pada alat kelamin terutama di leher rahim.

Infeksi akibat kuman (bakteri), misalnya akibat;
- Gonococcus, atau lebih dikenal dengan nama GO. Warnanya kekuningan, yang sebetulnya merupakan nanah yang terdiri dari sel darah putih yang mengandung kuman Neisseria gonorrhoea. Kuman ini mudah mati setelah terkena sabun, alkohol, deterjen, dan sinar matahari. Cara penularannya melalui senggama.
- Chlamydia trachomatis, kuman ini sering menyebabkan penyakit mata trakhoma. Ditemukan di cairan vagina dengan pewarnaan Diemsa.
- Gardenerella, menyebabkan peradangan vagina tak spesifik. Biasanya mengisi penuh sel-sel epitel vagina berbentuk khas clue cell. Menghasilkan asam amino yang akan diubah menjadi senyawa amin bau amis, berwarna keabu-abuan.
- Treponema pallidium, adalah penyebab penyakit kelamin sifilis. Penyakit ini dapat terlihat sebagai kutil-kutil kecil di liang senggama dan bibir kemaluan.
- Infeksi akibat jamur biasanya disebabkan spesies candida. Cairannya kental, putih susu (sering berbentuk kepala susu), dan gatal. Vagina menjadi kemerahan akibat radang. Predisposisinya adalah kehamilan, Diabetes melitus, akseptor pil KB.

Parasit penyebab keputihan terbanyak adalah Trichomonas vaginalis. Cairannya banyak, berbuih seperti air sabun, bau, gatal, vulva kemerahan, nyeri bila ditekan atau perih saat buang air kecil. Sementara keputihan akibat virus disebabkan Human Papiloma Virus (HPV) dan Herpes simpleks.

pencegahannya:
- Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak mengganggu kestabilan pH di sekitar vagina. Salah satunya produk pembersih yang terbuat dari bahan dasar susu. Produk seperti ini mampu menjaga seimbangan pH sekaligus meningkatkan pertumbuhan flora normal dan menekan pertumbuhan bakteri yang tak bersahabat. Sabun antiseptik biasa umumnya bersifat keras dan dapat flora normal di vagina. Ini tidak menguntungkan bagi kesehatan vagina dalam jangka panjang.
- Hindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar vagina harum dan kering sepanjang hari. Bedak memiliki partikel-partikel halus yang mudah terselip disana-sini dan akhirnya mengundang jamur dan bakteri bersarang di tempat itu.
- Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian.
- Gunakan celana dalam yang kering. Seandainya basah atau lembab, usahakan cepat mengganti dengan yang bersih dan belum dipakai. Tak ada salahnya Anda membawa cadangan celana dalam tas kecil untuk berjaga-jaga manakala perlu menggantinya.
- Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat, seperti katun. Celana dari bahan satin atau bahan sintetik lain membuat suasana disekitar organ intim panas dan lembab.
- Pakaian luar juga perlu diperhatikan. Celana jeans tidak dianjurkan karena pori-porinya sangat rapat. Pilihlah seperti rok atau celana bahan non-jeans agar sirkulasi udara di sekitar organ intim bergerak leluasa.
- Ketika haid, sering-seringlah berganti pembalut
- Gunakan panty liner disaat perlu saja. Jangan terlalu lama. Misalkan saat bepergian ke luar rumah dan lepaskan sekembalinya Anda dirumah.

Pemeriksaan dokter baiknya segera dilakukan bila keputihan mulai menyerang Anda. Tujuannya:
- Menentukan letak dari bagian yang sakit, dalam hal ini mencari darimana keputihan itu berasal.
- Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat tertentu untuk mendapatkan gambaran alat kelamin yang lebih baik, seperti melakukan pemeriksaan kolposkopi yang berupa alat optik untuk memperbesar gambaran leher rahim, liang senggama dan bibir kemaluan.
- Merencanakan pengobatan setelah melihat kelainan yang ditemukan.

keputihan bandel help!!!?
Q. saya putus asa sekali, keputihan tapi tidak sembuh2 sudah ke dokter, papsmear, dan tidak berhubungan sex sama sekali tapi masih saja keputihan. keputihan saya karena bakteri tapi sudah tidak gatal. biasanya pada saat menjelang mens. tolong please..

A. Hampir setiap wanita pernah mengalaminya. Bahkan, si Upik pun, bisa keputihan. Penyebabnya amat beragam. Simak fakta-fakta penting tentang keputihan alias pektay.

Dalam keadaan normal, vagina memproduksi cairan yang berwarna bening, tidak berbau, tidak berwarna, dan jumlahnya tak berlebihan. Cairan ini berfungsi sebagai sistem perlindungan alami, mengurangi gesekan dinding vagina saat berjalan dan saat melakukan hubungan seksual.

Selain cairan, di jaringan vagina juga hidup kuman pelindung (flora doderleins). Pada keadaan normal, jumlahnya cukup dominan dengan fungsi menjaga keseimbangan ekosistem vagina. Nah, pada beberapa kondisi hormonal, keseimbangan itu terganggu. âMisalnya, saat stres, menjelang dan setelah haid, kelelahan, diabetes, saat terangsang, hamil, atau mengonsumsi obat-obat hormonal seperti pil KB,â jelas ginekolog dr. Arju Anita, Sp.OG.

Gangguan hormonal ini membuat cairan vagina yang keluar sedikit berlebih. Inilah yang disebut keputihan (lekore atau flour albus). âTapi keputihan akibat perubahan hormonal biasanya masih dalam taraf normal karena tidak ada perubahan warna, bau, atau rasa gatal,â lanjutnya.

Lain hal dengan keputihan yang sifatnya abnormal yang umumnya dipicu kuman penyakit (pathogen) dan menyebabkan infeksi. Akibatnya, timbul gejala-gejala yang sangat mengganggu, seperti berubahnya warna cairan menjadi kekuningan hingga kehijauan, jumlah berlebih, bahkan bisa sampai keluar dari celana dalam, kental, lengket, berbau tidak sedap atau busuk, terasa sangat gatal atau panas, dan menimbulkan luka di daerah mulut vagina.

Jika itu yang terjadi, lebih baik konsultasi ke dokter kandungan. Dokter akan melakukan pemeriksaan laboratorium dengan cara mengambil sedikit cairan untuk diperiksa, mengandung kuman atau tidak.

1. JAMUR VS VIRUS
Keputihan bisa karena banyak hal. Benda asing, luka pada vagina, kotoran
dari lingkungan, air tak bersih, pemakaian tampon atau panty liner berkesinambungan. Semua ini potensial membawa jamur, bakteri, virus, dan parasit:

a. Jamur Candidas atau Monilia
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada vagina. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya, kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat Candida karena saat persalinan tanpa sengaja menelan cairan ibunya yang menderita penyakit tersebut.

b. Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.

c. Bakteri Gardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan keabuan, berair, berbuih, dan berbau amis. Beberapa jenis bakteri lain juga memicu munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhoea.

d. Virus
Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit kelamin, seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS. Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula menjangkiti wanita hamil. Sedang virus herpes ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya seperti luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas. Gejala keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu kanker rahim.

2. JANGAN LUPA GANTI TAMPON
Tak perlu panik jika keputihan. Umumnya, wanita memang mengalami keputihan, apalagi di Indonesia yang tingkat kelembapan udaranya tinggi. Untuk mencegahnya, simak beberapa hal berikut:

a. Selalu jaga kebersihan diri, terutama kebersihan alat kelamin. Bulu vagina (pubis) yang terlampau tebal bisa dijadikan tempat sembunyi kuman. Jadi, jangan lupa menggunting atau membersihkannya agar pemberian obat keputihan berupa salep lebih mudah menyerap.

b. Biasakan membasuh vagina dengan cara yang benar, yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang. Cuci dengan air bersih setiap buang air dan mandi.

c. Ganti tampon atau panty liner pada waktunya. Jangan terlalu kelamaan agar bakteri tidak
mengumpul.

d. Jika keputihan masih dalam taraf ringan, coba gunakan sabun atau
larutan antiseptik khusus pembilas vagina, tapi jangan gunakan berlebihan karena hanya akan mematikan flora nor mal vagina. Jika perlu, konsultasikan dulu ke dokter.

e. Hindari terlalu sering memakai bedak talk di sekitar vagina, tisu harum, atau tisu toilet. Ini akan membuat vagina kerap teriritasi.

f. Hindari suasana vagina lembap berkepanjangan karena pemakaian celana dalam yang basah, jarang diganti, tidak menyerap keringat, atau memakai celana jins terlalu ketat.

g. Perhatikan kebersihan lingkungan. Keputihan juga bisa muncul lewat air yang tidak bersih. Jadi, bersihkan bak mandi, ember, ciduk, water torn, dan bibir kloset dengan antiseptik untuk menghindari menjamurnya kuman.

3. SUAMI JUGA DIPERIKSA
Jika Anda sudah kena keputihan, lakukan hal berikut:
a. Konsultasikan ke dokter kandungan. Siapa tahu keputihan Anda masih bisa diobati dengan salep atau obat-obatan yang mengandung antiseptik dan antibiotik. Dokter akan memberi obat sesuai keluhan.

b. Jika keputihan masih terus terjadi, lakukan pemeriksaan laboratorium. Cairan vagina akan diambil untuk diperiksa, apakah di dalamnya terdapat kuman penyakit atau tidak. Bisa jadi hanya karena faktor hormonal atau kebersihan yang kurang terjaga.

c. Bagi yang sudah berkeluarga, lakukan pemeriksaan bersama pasangan. Dokter akan mengadakan cek silang pada suami Anda. Siapa tahu kuman keputihan berasal dari suami.

d. Jika belum sembuh juga, lakukan cek silang dengan obat. Siapa tahu Anda ternyata resisten terhadap obat yang diberikan.

e. Untuk yang sudah berhubungan badan, lakukan pap smear. Apalagi jika keputihan dibarengi sesuatu yang mencurigakan di mulut rahim dan dikhawatirkan membawa virus kanker. Idealnya, pap smear dilakukan setahun sekali.

f.l Jika positif terkena virus, bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan mulut rahim dengan menggunakan alat pembesar yang diletakkan di luar bibir vagina. Sebagai penunjang, lakukan pula tes urin dan tes darah.

4. MANDUL
Jika tak diobati sampai tuntas, tak mustahil infeksi pada vagina akan menjalar ke berbagai tempat. Kuman dengan mudah menyusup dan menyebabkan infeksi lanjutan pada rongga rahim dan saluran telur. Hal ini membuat cairan di kedua tempat itu berlebih dan terjadi pelengketan dalam indung telur.

Akibatnya, sperma sulit bertemu dengan sel telur. Jika hal ini terjadi berlarut-larut, pasangan akan sulit memiliki keturunan. Inilah, kata Anita, yang sebetulnya menimbulkan asumsi bahwa secara tidak langsung keputihan bisa membuat wanita jadi mandul.

Selain penyakit, efek paling besar dari keputihan adalah perasaan tak nyaman, termasuk saat melakukan aktivitas seksual. Suami bisa jadi mengeluh karena terganggu cairan keputihan berlebih dengan bau yang sangat tajam.

Jika hubungan intim terus dilakukan, suami bisa tertular kuman keputihan atau yang disebut fenomena pingpong. Oleh sebab itu, selama terapi keputihan, dianjurkan tidak melakukan hubungan seks sebelum keputihan berkurang.

5. SI UPIK BISA KENA
Coba telisik, apakah si kecil sering bermain tanah atau memanjat pohon? Hati-hati, lo, karena keputihan ternyata juga bisa menyerang anak-anak. Saat main-main di sembarang tempat, kotoran, pasir, semut, atau segudang kuman penyakit lainnya bisa dengan mudah menyusup.

Misalnya, cacing kremi yang biasanya ada di tanah. Parasit satu ini bisa menjalar masuk lewat lubang anus ke vagina. Gejalanya pun tak beda dengan keputihan pada orang dewasa. Keluar cairan berlebih, berbau, menimbulkan rasa gatal, dan jika digaruk menimbulkan luka infeksi.

Penanganan paling mudah adalah membersihkan vagina dengan sabun atau larutan antiseptik, tapi jangan terlalu sering. Umumnya, tiga hari berturut-turut sesuai petunjuk pengunaan. Jika tidak ada perubahan, segera konsultasi ke dokter.

6. MITOS DAUN SIRIH
Suatu ketika, seorang pasien berobat karena vaginanya sangat kering dan lecet. Apa pasal? Ternyata ia minum jamu anti keputihan untuk mengobati keputihan. âSebaiknya tidak mengonsumsi obat-obatan seperti jamu dan kaplet tradisional untuk mengobati keputihan karena sifatnya menarik cairan dan hanya akan membuat lapisan vagina teriritasi,â jelas Anita.

Bagaimana dengan daun sirih yang selama ini dipercaya mampu mengobati keputihan? Daun sirih memang mengandung antiseptik. âTetapi penelitian terakhir menyebutkan, daun sirih mengandung bakteri yang tidak bisa mati hanya dengan pemanasan sekian derajat.â




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment