Sunday, February 17, 2013

apa obat yang cocok untuk saraf usus besar lemah ?

Q. saya mengi-dap saraf usus besar setelah di-klonoskopi ternyata kesimpulannya saraf usus besar saya lemah / sensitif terhadap makanan tertentu dengan gejala setelah BAB sakit , kalau kambuh saya selalu minum obat racikan yang di resepkan dokter setelah itu baru reda, dan saya sudah 10tahunan minum obat ini .. apa obat yang cocok untuk saraf usus besar lemah ? soalnya sewaktu-waktu bisa kumat jadi saya ketergantungan obat.

A. Jika anda berkenan Silahkan Konsultasi Lewat Telp / SMS

081 215 942 239 (SIMPATI)
087 742 033 459 (XL)
085 727 071 619 (IM3)

"Sinshe Kei"

Terapi Pengobatan Penyakit Dalam
Insya Allah semua penyakit ada obat nya,dan jika sembuh insya allah bisa sembuh total,tanpa ada pantangan dalam hal makanan maupun minuman.
Doa dan Ikhtiar/Usaha akan membuka jalan kesembuhan.

penyakit apa yang susah untuk di deteksi lewat tes darah dan urin?
Q. saya punya om(alm) baru beberapa bulan lalu baru meninggal krn sakit yang tidak bisa di deteksi oleh dokter manapun. Beliau mulai sakit sekitar bulan oktober/november 2011. Awalnya didiagnosa dokter demam berdarah dan gejala tipus, kemudian dirawat di RS selama 1 minngu, setelah keluar dari RS beliau sakit lagi dengan gejala sama seperti sebelumnya yaitu panas dingin, tulang nyeri, nafsu makan berkurang hingga berat badannya menurun drastis, sempat mengalami sesak nafas dan batuk juga,kemudian di cek ke dokter lalu di ronntgen, hasilnya kata dokter ada flek paru2,lalu diberi obat penurun panas dan obat paru2nya,setelah itu paru2nya udah sembuh, tapi panasnya gak turun2. Di cek di lab semuanya bagus, fungsi ginjal ok, hati ok, darah normal cuma hemoglobinnya rendah tapi kata dokter hb rendah itu gak masalah nanti kalau sudah nafsu makan juga naik lagi..
Tapi terus saja keadaan beliau tidak membaik malah semakin parah, sempet beberapa kali terakhir masuk RS lagi didiagonsa kanker di tenggorokan/ lehernya, tapi kemudian ketika pindah RS lainnya diagnosa dokter beda lagi katanya kanker di tulang belakang, kanker di usus,jantung lemah,banyak banget deh, ampe takut dengernya.
Sampai akhirnya krn menurut kita sia2 aja di RS bukannya sembuh tapi malah makin sakit, beliau kami pindahkan ke rumahnya. Selama sebulan beliau bertahan hidup, sampai akhirnya ketika beliau meninggal seluruh tubuhnya kuning.
Jadi saya penasaran tentang penyakit ini, masa iya sih gak bisa ketauan... padahal uda hampir setahun sakit, berpuluh2 kali tes darah lengkap tapi tetep aja gak ketauan..?
Pls buat answerer yang mengerti dunia medis mohon di jawab.. saya tidak akan menghakimi siapapun, saya hanya ingin tahu kebenaran ini.
Thx

A. hm.. sebelumnya saya mengucapkan belasungkawa, tetapi kalau melihat badannya yang berwarna kuning, mungkin berkaitan dengan liver atau pankreas, seperti penyakit kuning. maaf saya bukan bagian medis, sepanjang pengetahuan saya ya.

kenapa ada usus buntu yah?????
Q. rekan-rekan, apa sih sbnrnya fungsi usus buntu dalam tubuh manusia???

padahal dipotong nggak dipotong, nggak ngefek sama kesehatan kita kan???!!

A. Usus buntu adalah salah satu organ tubuh manusia yang mengalami EVOLUSI...
dalam hal ini adalah pemendekan...
dulunya usus buntu itu sangat panjang, berguna untuk menampung biji2an yang masuk ke dalam tubuh, hal ini dikarenakan orang2 jaman pra sejarah dulu makanannya adalah Buah-buahan berbiji....
jadi, biji tersebut ditambung dalam usus buntu sampai mengalami pembusukan dan akan dikembalikan lagi ke usus besar...

sekarang, orang2 jarang mengkonsumsi buah berbiji, hingga usus buntu tereduksi menjadi kecil dan lemah....

bahkan, saat ada 1 biji aja yang nyaras ke sana, kita usah dikatakan positif apindiksitis dan harus dipotong....

jadi, itulah fungsi usus buntu, tapi sekarang sudah berubah hingga tidak dapat bekerja dengan baik lagi (perubahan kerja sistem organ dalam tubuh).

Tapi allah menciptakan sesuatu, pasti ada manfaatnya karena tidak ada sesuatu yang sia2.....
yakin lah...

Apakah fungsi dari usus buntu (appedix) kita?
Q. informasi yang saya terima (mudah-mudahan benar) menyatakan bahwa operasi pengangkatan usus buntu, secara umum tidak menimbulkan masalah baru bagi kesehatan kita.
Lalu apakah fungsi dari usus buntu itu sendiri, mengingat keberadaannya di dalam tubuh kita.

A. Usus buntu adalah salah satu bagian organ saluran pencernaan. Namun, masyarakat sering rancu dengan istilah radang usus buntu. Kadang-kadang untuk menyebut radang usus buntu hanya disingkat dengan istilah usus buntu. Usus buntu (appendiks) merupakan organ berbentuk tabung, dengan panjang sekitar 10 cm (orang dewasa), lebarnya separo jari kelingking, jadi merupakan ruangan yang sangat sempit. Lubangnya sempit di bagian pangkal dan melebar di bagian ujung. Namun, pada bayi appendiks berbentuk kerucut, lebar pada pangkalnya dan menyempit kearah ujungnya. Appendiks berpangkal di sekum (perbatasan antara usus halus dan usus besar). Fungsi appendiks berkaitan dengan sisitem kekebalan tubuh, yaitu menghasilkan Immunoglobulin A (IgA). IgA merupakan salah satu immunoglobulin (antibodi) yang sangat efektif melindungi tubuh dari infeksi kuman penyakit.

Appendiks dapat mengalami peradangan yang disebut dengan appendiksitis (radang usus buntu). Appendiksitis ini dapat diderita oleh pria atau wanita. Beberapa faktor penyebab terjadinya appendiksitis adalah:

* Infeksi bakteri
Bakteri dapat menginfeksi bagian appendiks yang menyebabkan peradangan pada daerah tersebut.

* Penyumbatan appendiks
Tumbuhnya jaringan limfe, tinja, tumor appendiks dan cacing askaris dapat menyebabkan penyumbatan appendiks. Ruang dalam appendiks sangat sempit, sehingga bahan-bahan buangan atau benda asing di atas yang terperangkap di dalam appendiks dan menyebabkan penyumbatan menyebabkan radang yang hebat dan dapat menimbulkan infeksi.

* Hambatan aliran lendir ke sekum
Appendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari, lendir itu secara normal dicurahkan ke dalam lubang apendik dan selanjutnya mengalir ke sekum. Terhambatnya aliran lendir dari appendiks tersebut akan membentuk sumbatan pada appendiks yang menimbulkan peradangan pada daerah appendiks dan infeksi pada appendiks.

Appendiks yang terinfeksi akan mengalami perforasi (pecah), dengan melepaskan bakteri ke dalam rongga perut. Hal ini kemudian dapat menimbulkan peritonitis, suatu komplikasi yang fatal, dimana peritoneum, selaput yang membatasi rongga perut dan menutup lambung serta usus halus menjadi meradang. Asumsi yang berkembang di masyarakat, appendiksitis harus diatasi dengan jalan operasi. Operasi bukan satu-satunya jalan untuk mengatasi appendiksitis. Cara mengatasi appendiksitis perlu memperhatikan kondisi appendiksitis. Untuk kasus appendiksitis ringan, mengatasinya dapat dilakukan dengan obat antibiotik, sebab penyebab utama radang usus buntu adalah infeksi bakteri. Kasus appendiksitis yang lebih serius dan dikhawatirkan appendiks akan pecah, maka cara pembedahan dapat dijadikan sebagai pertimbangan utama. Appendectomy merupakan pembedahan untuk mengangkat appendiks yang meradang. Appendiks yang diangkat tidak akan mempengaruhi kesehatan dalam jangka waktu yang sangat panjang. Justru, kasus appendiksitis yang sangat serius dan tidak segera diangkat dapat menimbulkan masalah yang cukup berat.

Pengangkatan appendiks tidak mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, sebab appendiks merupakan bagian yang kecil jika dibandingkan dengan panjang saluran pencernaan yang juga mengahasilkan immunoglobulin A. Gejala yang dirasakan cenderung mendadak, kadang timbul dalam waktu satu atau dua hari. Gejala yang sering timbul pada penyakit appendiksitis adalah :
o Rasa nyeri yang dimulai dari bagian tengah perut dan berpindah kebagian bawah sebelah kanan perut, dengan perut kaku seperti papan.
o Nafsu makan hilang, sehingga badan terasa lemah.
o Rasa nyeri semakin meningkat dan terasa ada tekanan pada bagian kanan bawah saat berjalan.
o Sembelit sehingga penderita memerlukan obat pencahar.
o Bagian kiri bawah perut terlalu lunak untuk disentuh, diperkirakan bagian perut mengalami peradangan
o Demam, suhu badan akan meninggi, dan akan merasa mual sampai menusuk. Rasa mual di sebabkan rangsangan usus buntu yang meradang pada selaput lendir perut (peritoneum). Diagnosis klinis appendiksitis akut masih mungkin salah pada sekitar 15-20 % kasus. Kesalahan itu sering terjadi pada wanita dibanding pada pria. Hal ini dapat disebabkan karena wanita, terutama yang muda sering mengalami gangguan mirip appendicitis akut. Keluhan ini berasal dari organ reproduksi dalam atau penyakit lain. Adanya USG dapat meningkatkan akurasi diagnosis. Pemeriksaa jumlah leukosit membantu menegakkan diagnosa penyakit ini.
Kesehatan adalah sesuatu yang didambakan oleh setiap insan. Membuat pilihan yang bijaksana, terutama dalam memilih apa yang akan di makan hari ini, adalah modal dasar bagi kesehatan yang optimal. Untuk itu, jauhkan diri dari minuman-minuman botol atau kaleng yang mengandung gas, hindari rokok. Mengkonsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayuran sangat penting untuk menghindari terjadinya appendiksitis.

Apa fungsi dari usus buntu?
Q. Semua organ yang diciptakan Tuhan memiliki fungsi dan peran yang penting,nah klo gtu apa sih fungsi usus buntu,bukanya usus buntu dipotong klo dioperasi,apa ada pengaruhnya setelah dipotong terhadap kesehatan qt,Tq for all your answer,good luck n' GBU

A. Usus buntu adalah salah satu bagian organ saluran pencernaan. Namun, masyarakat sering rancu dengan istilah radang usus buntu. Kadang-kadang untuk menyebut radang usus buntu hanya disingkat dengan istilah usus buntu. Usus buntu (appendiks) merupakan organ berbentuk tabung, dengan panjang sekitar 10 cm (orang dewasa), lebarnya separo jari kelingking, jadi merupakan ruangan yang sangat sempit. Lubangnya sempit di bagian pangkal dan melebar di bagian ujung. Namun, pada bayi appendiks berbentuk kerucut, lebar pada pangkalnya dan menyempit kearah ujungnya. Appendiks berpangkal di sekum (perbatasan antara usus halus dan usus besar). Fungsi appendiks berkaitan dengan sisitem kekebalan tubuh, yaitu menghasilkan Immunoglobulin A (IgA). IgA merupakan salah satu immunoglobulin (antibodi) yang sangat efektif melindungi tubuh dari infeksi kuman penyakit.

Appendiks dapat mengalami peradangan yang disebut dengan appendiksitis (radang usus buntu). Appendiksitis ini dapat diderita oleh pria atau wanita. Beberapa faktor penyebab terjadinya appendiksitis adalah:

* Infeksi bakteri
Bakteri dapat menginfeksi bagian appendiks yang menyebabkan peradangan pada daerah tersebut.

* Penyumbatan appendiks
Tumbuhnya jaringan limfe, tinja, tumor appendiks dan cacing askaris dapat menyebabkan penyumbatan appendiks. Ruang dalam appendiks sangat sempit, sehingga bahan-bahan buangan atau benda asing di atas yang terperangkap di dalam appendiks dan menyebabkan penyumbatan menyebabkan radang yang hebat dan dapat menimbulkan infeksi.

* Hambatan aliran lendir ke sekum
Appendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari, lendir itu secara normal dicurahkan ke dalam lubang apendik dan selanjutnya mengalir ke sekum. Terhambatnya aliran lendir dari appendiks tersebut akan membentuk sumbatan pada appendiks yang menimbulkan peradangan pada daerah appendiks dan infeksi pada appendiks.

Appendiks yang terinfeksi akan mengalami perforasi (pecah), dengan melepaskan bakteri ke dalam rongga perut. Hal ini kemudian dapat menimbulkan peritonitis, suatu komplikasi yang fatal, dimana peritoneum, selaput yang membatasi rongga perut dan menutup lambung serta usus halus menjadi meradang. Asumsi yang berkembang di masyarakat, appendiksitis harus diatasi dengan jalan operasi. Operasi bukan satu-satunya jalan untuk mengatasi appendiksitis. Cara mengatasi appendiksitis perlu memperhatikan kondisi appendiksitis. Untuk kasus appendiksitis ringan, mengatasinya dapat dilakukan dengan obat antibiotik, sebab penyebab utama radang usus buntu adalah infeksi bakteri. Kasus appendiksitis yang lebih serius dan dikhawatirkan appendiks akan pecah, maka cara pembedahan dapat dijadikan sebagai pertimbangan utama. Appendectomy merupakan pembedahan untuk mengangkat appendiks yang meradang. Appendiks yang diangkat tidak akan mempengaruhi kesehatan dalam jangka waktu yang sangat panjang. Justru, kasus appendiksitis yang sangat serius dan tidak segera diangkat dapat menimbulkan masalah yang cukup berat.

Pengangkatan appendiks tidak mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, sebab appendiks merupakan bagian yang kecil jika dibandingkan dengan panjang saluran pencernaan yang juga mengahasilkan immunoglobulin A. Gejala yang dirasakan cenderung mendadak, kadang timbul dalam waktu satu atau dua hari. Gejala yang sering timbul pada penyakit appendiksitis adalah :
o Rasa nyeri yang dimulai dari bagian tengah perut dan berpindah kebagian bawah sebelah kanan perut, dengan perut kaku seperti papan.
o Nafsu makan hilang, sehingga badan terasa lemah.
o Rasa nyeri semakin meningkat dan terasa ada tekanan pada bagian kanan bawah saat berjalan.
o Sembelit sehingga penderita memerlukan obat pencahar.
o Bagian kiri bawah perut terlalu lunak untuk disentuh, diperkirakan bagian perut mengalami peradangan
o Demam, suhu badan akan meninggi, dan akan merasa mual sampai menusuk. Rasa mual di sebabkan rangsangan usus buntu yang meradang pada selaput lendir perut (peritoneum). Diagnosis klinis appendiksitis akut masih mungkin salah pada sekitar 15-20 % kasus. Kesalahan itu sering terjadi pada wanita dibanding pada pria. Hal ini dapat disebabkan karena wanita, terutama yang muda sering mengalami gangguan mirip appendicitis akut. Keluhan ini berasal dari organ reproduksi dalam atau penyakit lain. Adanya USG dapat meningkatkan akurasi diagnosis. Pemeriksaa jumlah leukosit membantu menegakkan diagnosa penyakit ini.
Kesehatan adalah sesuatu yang didambakan oleh setiap insan. Membuat pilihan yang bijaksana, terutama dalam memilih apa yang akan di makan hari ini, adalah modal dasar bagi kesehatan yang optimal. Untuk itu, jauhkan diri dari minuman-minuman botol atau kaleng yang mengandung gas, hindari rokok. Mengkonsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayuran sangat penting untuk menghindari terjadinya appendiksitis.

Semoga membantu !




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment