Tuesday, April 15, 2014

Tanya ttg penyakit jantung.?

Q. Ada gak sih pengobatan alternatif untuk penyakit jantung?? tolong infonya dong, trims.

A. Gangguan Jantung

Adapun penyakit jantung meliputi kasus-kasus (1) koroner, (2) pembengkakan jantung (akibat darah tinggi lama), (3) kelainan jantung bawaan (kebocoran jantung), dan bisa juga akibat serangan (4) infeksi jantung baik yang baru didapat maupun yang dulu (sehingga merusak otot
jantung, katup, atau pembuluh darahnya).

Apa pun jenis kasus penyakit jantungnya, ujungnya bisa berisiko kematian mendadak.

Kedua, tidak semua kasus penyakit jantung sudah memperlihatkan gejala atau menimbulkan keluhan pada awalnya. Tergantung jenis penyakit jantungnya, seberapa parah derajat penyakitnya, dan hal-hal lain apa saja yang memperberat penyakit jantungnya, sehingga pada suatu saat, sekadar sekali sontekan kecil saja mendadak penyakitnya sudah langsung berat, lalu mematikan.

Pengidap diabetes lama yang sudah berkomplikasi ke koroner jantung, sering tak merasakan keluhan nyeri dada (angina pectoris), si gejala jantung koroner paling khas. Itu sebab angka kematian mendadak karena serangan jantung lebih banyak dialami pengidap diabetes lama yang tak pernah memeriksakan kondisi jantungnya.

Itu alasan dalam ramalan medis tak mustahil kalau orang yang kelihatan sehat bisa saja mati mendadak. Namun, tentu tidak semua kasus serangan jantung yang berisiko merenggut nyawa pasti berakhir dengan kematian. Sekiranya saja ada kemudahan mendapatkan pertolongan pertama dan pasien tidak sedang berada seorang diri, ancaman kematian oleh serangan jantung mestinya bisa digagalkan.

Kalau saja tersedia pertolongan gawat darurat di tempat kejadian atau lekas-lekas mendapat pertolongan dalam hitungan golden hour (hitungan jam) dengan �resusitasi jantung-paru-paru� (CPR, Cardiopulmonary resuscitation), keadaan jantung mendadak berhenti berdenyut atau cardiac arrest, bisa dibuat batal merenggut nyawa.

Penyebab Gangguan

*
Jantung dapat terganggu fungsinya oleh sejumlah penyebab. Paling sering penyebabnya adalah sumbatan koroner.

Kita tahu penyakit jantung koroner urusan puluhan tahun. Jika lemak darah (kolesterol, trigliserida) dibiarkan tinggi untuk waktu lama, lambat laun akan terbentuk �karat lemak� pada dinding koroner, selain pada pembuluh darah mata, ginjal, dan otak.

�Karat lemak� pada pembuluh darah orang modern sudah mulai terbentuk sejak usia remaja. Tanpa mengontrol lemak darah dengan obat dan diet, diperkirakan cuma perlu waktu sepuluhan tahun untuk menjadikan pipa pembuluh koroner menjadi tersumbat total.

Namun, jauh hari sebelum pembuluh koroner tersumbat total akibat kekurangan jatah makanan (aliran darah pemasok oksigen), jantung seharusnya sudah lama menjerit. Jeritan jantung ini yang muncul sebagai gejala nyeri dada spesifik. Nyeri seperti tertiban, tertindih, tertekan barang berat di atas dada. Nyerinya bersifat menjalar ke lengan, leher, pundak, dan punggung.

Awalnya nyeri hanya berlangsung beberapa detik. Namun, jika lemak darah tidak dikontrol, dan pola gaya hidup tetap berisiko memperburuk koroner, serangan gejala nyeri dada semakin hari semakin berlangsung lama. Nyeri dada yang semakin hari semakin lama mencerminkan sumbatan koroner sudah semakin menebal, dan sumbatan koroner sudah semakin menutup penampang pipa pembuluh, yang berarti pasokan oksigen buat otot jantung yang dilayaninya semakin tipis saja.

Proses penyumbatan �karat lemak� bisa dihentikan bila lemak darah dan semua faktor risiko koroner ditiadakan. Sayangnya lebih banyak pengidap koroner yang abai, sehingga bukan jarang mati mendadak acap berlangsung di kamar hotel (kematian di atas pelana kuda) bersama pasangan seks yang bukan istri sendiri (sebab seks bukan dengan istri umumnya jauh lebih hot), atau saat tengah di meja makan (kelewat kenyang), atau di kamar mandi (mendadak paparan hawa dingin), atau di perjalanan (keletihan, stres, perubahan jadwal harian).

Meniadakan Faktor Risiko

* Kita tidak mungkin bisa meramalkan kapan saatnya seseorang akan mengalami serangan koroner, kecuali hanya menduga saja bahwa akan datang harinya entah kapan kalau saja seseorang membiarkan hidupnya tetap di bawah ancaman berisiko koroner.

Antara lain membiarkan lemak darah tinggi, mengidap darah tinggi, kencing manis, perokok, gemuk. pola dan gaya hidup sedentary).

Yang sebetulnya dapat dilakukan oleh mereka yang berisiko koroner atau pengidap kelainan jantung lain, seberapa bisa meniadakan semua faktor risiko itu dan mengubahnya dengan pola dan gaya hidup yang berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya, seperti dengan kembali makan teratur, tidur teratur, ada waktu jeda, kendurkan stres, cukup bergerak badan.

Yang perlu diperhatikan, pengidap jantung koroner berupaya membangun kebiasaan hidup teratur. Bagi pengidap jantung, setiap perubahan jadwal harian berisiko mengganggu kerja faali jantung yang sudah diset. Maka waspada kalau harus begadang, terlambat makan, tidak tidur siang, atau kelebihan beban kerja fisik, serta kebanjiran stres. Serangan jantung sering terjadi pada kondisi yang berubah dari kebiasaan sehari-hari seperti itu.

Jangan mandi dingin, terpapar hawa atau angin kencang sewaktu berjalan kaki, tidak mengedan kuat sewaktu buang air besar, makan kelewat kenyang, kurang waktu jeda, minum obat tidak sesuai jadwal atau dengan dosis memadai. Termasuk mewaspadai pola kegiatan seksual yang kelewat hot, serta menjauhkan olahraga statis (angkat beban, menggotong barang berat, misalnya).

Jangan abaikan pula keluhan perut jika tahu mengidap penyakit jantung karena gangguan perut bisa merupakan bagian dari gejala penyakit jantung juga. Jika pernapasan kurang lapang, mendadak sesak napas, mudah letih, dan tiba-tiba jantung berdebar tanpa sebab, bagian yang perlu mendapat perhatian mereka yang berisiko jantung koroner, atau sudah mengidap penyakit jantung lain sebelumnya (jantung bawaan, pembengkakan jantung, atau kelainan otot jantung oleh serangan koroner sebelumnya, atau kerusakan otot jantung oleh infeksi, efek samping obat, atau penyakit lain).

Ingat, ada jenis obat penurun lemak darah yang efek sampingnya merusak otot jantung (cardiomyopathia). Kerusakan otot jantung memperburuk penyakit jantung yang sudah ada

gejala sakit jantung?
Q.

A. gejala serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali

Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:

*Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang myang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
*Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
*Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. *Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
*Palpitasi (jantung berdebar-debar)
*Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.

bagaimana cara bekerja jantung?
Q. bagaimana cara bekerja jantung ?

A. Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.

Cara Kerja Jantung

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.

Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.

Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.

Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.

Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru

apakah obat sakit jantung?
Q.

A. Sakit jantung dibagi menjadi beberapa kategori...

1. Gagal jantung dimana jantung tidak mampu memompa darah secara optimal karena fungsinya yang menurun...

2. Aritmia, dimana terdapat kelainan frekuensi denyut jantung sehingga kemampuan pompa menjadi tidak mencukupi, aritmia pun bisa terbagi menjadi bermacam2 misalanya aritmia venrikuler, supraventrikuler, dll...

3. Penyakit jantung kongestif, terjadi karena adanya sumbatan di aliran darah jantung, biasanya ditandai dengan terjadinya pembengkakan tergantung dari daerah mana dari jantung yang mengalami sumbatan...

4. Myokard infark, merupakan penyakit dimana otot jantung mengalami iskemia atau kekurangan pasokan oksigen misalnya karena sumbatan pembuluh arteri koroner dan berakibat pada rusaknya otot jantung yang dikenal dengan infark myokard...biasanya ditandai dengan sakit dada (angina pectoris) yang menjalar ke lengan kiri atas dan rahang, sangat berbahaya jika tidak segera ditangani...untuk penanganan awal bisa dengan menggunakan obat2an vasodilator yang diletakkan di bawah lidah seperti golongan nitrat organik....

5. Penyakit jantung koroner akibat hipertensi dan kelebihan kolesterol...Kedua faktor tersebut menyebabkan timbulnya plak pada pembuluh koroner yang menyebabkan salurannya menjadi sempit sehingga pasokan oksigen serta nutrisi ke jantung menurun, bisa berakibat stroke dan myokard infark...

Klasifikasi di atas masih sangat dangkal dan untuk pengobatannya harus diketahui dulu penyakit jantung jenis apa yang dimaksud...
Ada beberapa golongan obat yang biasa dipakai pada pengobatan penyakit jantung seperti

1. Diuretik (Tiazid, HCT, furosemid, amilorid)
2. Beta-bloker (Propanolol, asebutolol)
3. Penghambat kanal kalsium (verapamil, nifedipin, amlodipin, diltiazem)
4. ACE inhibitor (captopril, lisinopril)
5. Aldosteron inhibitor (spironolakton)
6. ARB (losartan, valsartan. klindesartan)
7. Vasodilator (isosorbid-dinitrat, nitogliserin)
8. Digitalis
9. Kuinidin
10. Lidokain

dan masih banyak lagi...tentunya penggunaan obat2an tersebut disesuaikan dengan jenis penyakit jantungnya, bisa digunakan obat secara tunggal, atau digunakan kombinasi dari beberapa obat....

Semoga membantu

pertanyaan mengenai jantung koroner?
Q.

A. Pengenalan Jantung

Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu "pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak di dalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya diteruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek - kira-kira 0,4 detik - yang disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung.

Faktor-faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
Memasuki usia 45 tahun bagi pria.
Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung. Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi).
Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit jantung setelah mengalami menopause. Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
Riwayat serangan jantung di dalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal. Diabetes.
Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka. Merokok.
Resiko penyakit jantung dari merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya. Tekanan darah tinggi (hipertensi).
Kegemukan (obesitas).
Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki risiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi. Gaya hidup buruk.
Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung - dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil. Stress.
Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmias jantung yang membahayakan jiwa




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment