Thursday, April 3, 2014

bisa beritahu saya daftar penyakit ginjal ?

Q. tolong saya ya...
beserta pengertian dan cara menanggulanginya...

kalau lengkap, jadi BA deh

baik kan saya ?

A. Penyakit ginjal kronis pada Odha Logo Acrobat Unduh versi PDF
Oleh: hivandhepatitis.com Tgl. laporan: 2 Oktober 2007

Sebagaimana Odha hidup lebih lama akibat terapi antiretroviral (ART) yang efektif, mereka mempunyai lebih banyak waktu untuk mengembangkan penyakit kronis, termasuk penyakit hati dan ginjal. Para peneliti dari Fakultas Kedokteran Mount Sinai mempresentasikan data dari penelitian penyakit ginjal kronis (Chronic Kidney Disease/CKD) di antara pasien Odha dalam jurnal AIDS edisi 1 Oktober 2007.

âPenyakit ginjal adalah komplikasi HIV yang penting, terutama dalam populasi minoritas,â para penulis menulis. Mereka mencatat bahwa antara 1999 dan 2003, lebih dari 4.000 kasus penyakit ginjal stadium akhir yang baru (end-stage renal disease/ESRD) dihubungkan dengan penyakit HIV di AS, dengan lebih dari 90% kasus ini terjadi pada orang berkulit hitam.1

Mereka menambahkan bahwa walau ART memperbaiki kelanjutan nefropati terkait HIV (kerusakan ginjal), ART mungkin meningkatkan risiko CKD ko-morbid atau nefrotoksisitas (toksisitas ginjal) terkait obat.

Pada awal tahun ini, kelompok penelitian EuroSIDA mengamati prevalensi rendah penyakit ginjal kronis dalam kohort yang kebanyakan pasien kulit putih pengguna ART.2 Tetapi, tingkat penyakit ginjal diketahui lebih tinggi di antara pasien berkulit hitam.

Para penulis penelitian ini berusaha menjelaskan prevalensi CKD di antara pasien di pusat AIDS di Mount Sinai, yang melayani East Harlem, New York, AS, populasi besar klinik dengan pasien minoritas.

Para peneliti mengumpulkan data lintas seksi untuk semua pasien orang dewasa, termasuk informasi demografi, kreatinin dalam darah, analisis urin, antibodi virus hepatitis C (HCV) dan status antigen permukaan virus hepatitis B (HBV), jumlah CD4, dan viral load HIV. Data tambahan dikumpulkan pada pasien dengan CKD, termasuk riwayat diabetes atau hipertensi, rejimen ART, dan penggunaan unsur anti-hipertensi (obat untuk menurunkan tekanan darah).

Hampir 90% di antara 1.239 pasien yang terlibat adalah berkulit hitam dan sepertiganya berusia di atas 50 tahun. Seperempat memiliki jumlah CD4 di bawah 200 dan kurang lebih separuhnya mempunyai viral load terdeteksi.

CKD didefinisikan sebagai proteinuria (protein dalam urin) atau penurunan fungsi ginjal sebagaimana yang diindikasikan oleh tingkat glomerular filtration (GFR) kurang dari 60ml/min per 1,73m2.

Hasil

* Seluruhnya, 192 pasien (15,5%) mempunyai penyakit ginjal kronis atau stadium akhir
* 51 pasien (4,1%) mempunyai ESRD, termasuk tujuh penerima cangkok ginjal.
* Kurang lebih 10,5% dari 934 pasien yang mempunyai hasil analisis urin mempunyai protein dalam urin 1+ atau lebih, termasuk 68 pasien yang mempunyai GFR 60ml/min per 1,73m2 atau lebih (stadium 1-2).
* 30 pasien dengan proteinuria dan 43 tanpa proteinuria mempunyai GFR kurang dari 60ml/min per 1,73m2 (stadium 3-5).
* Faktor yang secara independen memprediksi CKD adalah:
o usia yang lebih tua;
o ras kulit hitam;
o koinfeksi HCV;
o jumlah CD4 yang lebih rendah.
* Viral load HIV tidak terdeteksi adalah lebih umum di antara pasien dengan CKD, bertentangan dengan penelitian sebelumnya.
* Di antara 129 pasien dengan CKD prastadium akhir yang data klinisnya tersedia:
o 77 (55%) hipertensi;
o 26 (20%) diabetes;
o Hanya 26% memakai enzim penghambat pengganti angiotensin atau penghambat reseptor angiotensin.
o Lebih dari 84% memakai ART.
o 41 memakai trimetoprim (yang mungkin mengganggu pengeluaran kreatinin tubular), yang kebanyakan mempunyai proteinuria atau GFR rendah.
o Tidak ada pasien dengan CKD diberi unsur antimikroba nefrotoksik lain.

Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, penulis peneliti menulis, âData ini memberi kesan bahwa penyakit ginjal kronis tetap sebagai komplikasi infeksi HIV yang umum di masa ART.â

Mereka menambahkan bahwa temuan ini âmenyoroti kebutuhan peningkatan kesadaran tentang CKD, terutama di populasi minoritasâ¦Pengenalan yang lebih dini memfasilitasi diagnosis dan pengobatan penyebab yang dapat disembuhkan, antisipasi komplikasi, dan persiapan untuk dialisis atau pencangkokan pada pasien dengan pengembangan penyakit.â

Ringkasan: Chronic Kidney Disease in People with HIV

Sumber: CM Wyatt, JA Winston, CD Malvestutto, and others. Chronic kidney disease in HIV infection: an urban epidemic. AIDS 21(15): 2101-2103. October 1, 2007.

Referensi:
1. US Renal Data System (USRDS). USRDS 2005 Annual Data Report: Atlas of end-stage renal disease in the United States. Bethesda, MD, USA: National Institutes of Health, National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases; 2005.
2. Mocroft A, Kirk O, Gatell J, and others (EuroSIDA Study Group). Chronic renal failure among HIV-1-infected patients. AIDS 2007; 21:1119-1127.

apa yang dimaksud dengan batu ginjal?
Q.

A. Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).

ginjal adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau calyces dari ginjal atau di dalam saluran ureter. Pembentukan batu ginjal dapat terjadi di bagian mana saja dari saluran kencing, tetapi biasanya terbentuk pada dua bagian terbanyak pada ginjal, yaitu di pasu ginjal (renal pelvis) dan calix renalis. Batu dapat terbentuk dari kalsium, fosfat, atau kombinasi asam urat yang biasanya larut di dalam urine.

Batu ginjal bervariasi ukurannya, dapat bersifat tunggal atau ganda. Batu-batu tinggal dalam pasu ginjal atau dapat masuk ke dalam ureter dan dapat merusak jaringan ginjal. Batu yang besar akan merusak jaringan dengan tekanan atau mengakibatkan obstruksi, sehingga terjadi aliran kembali cairan. Kebanyakan batu ginjal dapat terjadi berulang-ulang.

Apakah penyebabnya? Batu ginjal dijumpai pada 1 dari 1.000 orang, biasanya lebih banyak dijumpai pada pria (berumur 30-50 tahun) ketimbang wanita. Juga banyak dijumpai di daerah tertentu. Walaupun secara pasti tidak diketahui penyebab batu ginjal, kemungkinannya adalah bila urine menjadi terlalu pekat dan zat-zat yang ada di dalam urine membentuk kristal batu. Penyebab lain adalah infeksi, adanya obstruksi, kelebihan sekresi hormon paratiroid, asidosis pada tubulus ginjal, peningkatan kadar asam urat (biasanya bersamaan dengan radang persendian), kerusakan metabolisme dari beberapa jenis bahan di dalam tubuh, terlalu banyak mempergunakan vitamin D atau terlalu banyak memakan kalsium.

Gejala
Walaupun besar dan lokasi batu bervariasi, rasa sakit disebabkan oleh obsruksi merupakan gejala utama. Batu yang besar dengan permukaan kasar yang masuk ke dalam ureter akan menambah frekuensi dan memaksa kontraksi ureter secara otomatis. Rasa sakit dimulai dari pinggang bawah menuju ke pinggul, kemudian ke alat kelamin luar. Intensitas rasa sakit berfluktuasi dan rasa sakit yang luar biasa merupakan puncak dari kesakitan. Apabila batu berada di pasu ginjal dan di calix, rasa sakit menetap dan kurang intensitasnya. Sakit pinggang terjadi bila batu yang mengadakan obstruksi berada di dalam ginjal. Sedangkan, rasa sakit yang parah pada bagian perut terjadi bila batu telah pindah ke bagian ureter. Mual dan muntah selalu mengikuti rasa sakit yang berat. Penderita batu ginjal kadang-kadang juga mengalami panas, kedinginan, adanya darah di dalam urin bila batu melukai ureter, distensi perut, nanah dalam urine.

Bagaimanakah diagnosisnya? Dokter akan menanyakan gejala yang dialami, kemudian melakukan tes sebagai berikut:
1.Foto sinar X dari ginjal, ureter, dan kandung kemih untuk menunjukkan adanya batu ginjal.
2.Ultrasound ginjal, merupakan tes noninvasif yang mempergunakan gelombang frekuensi tinggi akan mendeteksi obstruksi dan perubahannya.
3.Pemberian intravena zat pewarna dan scan memberi konfirmasi diagnosis dan menentukan ukuran dan lokasi batu ginjal.
4.Analisis batu untuk mengetahui kandungan mineralnya.
5.Analisis kultur urine untuk menunjukkan jenis bakteri penyebab infeksi, dan lain-lain.

Mencegah dan mengobati
Bagaimanakah pengobatannya? Karena 90% dari batu ginjal berdiameter kurang dari 5 mm, biasanya cukup diberi air rebusan dari tumbuhan Desmodium stryracifulium dan diberi minum 6 - 8 gelas air per hari, diberi antibiotika untuk mencegah infeksi, serta obat pengurang rasa sakit. Pada umumnya batu akan keluar dalam waktu 5 - 10 hari.

Apabila batu terlalu besar untuk dikeluarkan secara alamiah, operasi dapat dikerjakan. Apabila batu berada di ureter, sistoskopi dapat digunakan melalui uretra dan batu dimanipulasi dengan kateter. Pengeluaran batu dari daerah lainnya (pada calix dan pelvis) memerlukan operasi dari samping atau perut bagian bawah. Prosedur yang disebut percutaneus ultrasonic lithotripsy dan extracorporeal shock wave lithotripsy akan memecah batu ginjal menjadi fragmen kecil-kecil, sehingga dapat dikeluarkan secara alamiah atau dengan pengisapan.

Untuk pencegahan batu ginjal, sebaiknya sering minum air rebusan tumbuhan Desmodium stryracifolium, atau dianjurkan mengurangi makan kalsium, diberi obat untuk mencegah pembentukan batu asam urat, dan vitamin C yang memberi keasaman kepada urine. Apabila kelenjar paratiroid juga termasuk penyebabnya, dokter akan merekomendasi tindakan paratiroidektomi (kelenjar paratiroid diangkat).

Prognosisnya: batu ginjal sering menimbulkan gejala rasa sakit yang hebat, tapi biasanya setelah dikeluarkan tidak menimbulkan kerusakan permanen. Memang sering terjadi kambuh lagi, terutama bila tidak didapatkan penyebabnya dan diobati.

Komplikasinya:
1. Timbul kembali batu ginjal.
2. I

tolong kasih info soal pendonoran ginjal?
Q. kesehatan

A. Ginjal, pengetahuan kita diajak mengingat kembali fungsinya menyaring darah dan membuang zat/material yang berbahaya. Ketakutan ginjal rusak atau katakanlah menjelang tak berfungsi bisa kita kurangi dan hilangkan dengan gaya hidup sehat dibarengi minum air secukupnya. Namun tak terlepas dari hal itu, satu bagian yang masih membayangi perkembangan dunia kesehatan Indonesia mengenai ginjal, yaitu bagaimana memasyarakatkan donor ginjal.

âPada prinsipnya kami menyampaikan sosialisasi mengenai donor ginjal itu tak menakutkan dan dapat menjadi memasyarakat. Selain mengenal apa itu cangkok ginjal/transplantasi ginjal, bagi pasien (resipien ginjal) dia memiliki ginjal baru sedangkan pada donor ginjal yang perlu disosialisasikan adalah hidup dengan satu organ ginjal tetap normal dan hal biasaâ, ungkap Dr. Indrawati Sukadis selaku Ketua Simposium Pelayanan Ginjal Terpadu yang diadakan RS PGI Cikini saat ulang tahun ke-106 beberapa waktu lalu.
Hidup dengan satu ginjal sepertinya memang menyeramkan bila kita membayangkan organ itu hilang. Bukan karena rusak atau terjadi penurunan fungsi, tetapi karena didonorkan. Tentu timbul pertanyaan, bisahkan nantinya hidup tetap seperti sedia kala, atau sebaliknya?
âTidak perlu khawatir. Karena dengan satu ginjal kita bisa hidup sehat, berkualitas dan tetap produktifâ, tambah Indrawati Sukadis kembali.
Menurut dokter yang menjabat sebagai Koordinator Transplantasi Ginjal di PGI Cikini itu, dari kedua fungsi ginjal, hanya satu ginjal yang berkerja sepenuhnya. Sedangkan pasangannya, sejumlah 75 % sebagai cadangan. â Ibarat sampai kita berumur 80 tahun, cuma satu ginjal yang berfungsi. Jadi tak masalah hidup dengan satu ginjal dan tidak berarti kerja ginjal menjadi dua kali lebih berat. Asal kita semua membarengi dengan pola hidup sehatâ, paparnya.
Indrawati mengharapkan persepsi salah yang beredar mengenai kerja ginjal di atas dapat ditanggulagi melalui kinerja yang proaktif para dokter. Jadi bisa dibayangkan, berapa ratus ginjal yang tidak dioptimalkan di Indonesia, salah satu contoh kasus ya mengenai minimnya donor ginjal di negeri ini.

Jual-beli Ginjal
Ahli hukum kedokteran RSCM, dr. Herkutanto, SH, menjelaskan bahwa transplantasi organ termasuk cangkok ginjal telah diatur dalam pasal 34 Undang-Undang Kesehatan No 23/1993.
âTransplantasi jaringan tubuh hanya boleh dilakukan tenaga-tenaga kesehatan yang memang berkompeten dan juga memiliki syarat persetujuan dari donor maupun ahli warisâ, ungkap Herkutanto menjelaskan isi pasal tersebut. Dari uraian itu jelas sudah garis hukum Indonesia melarang keras transplantasi organ tanpa sebab. Namun Herkuntanto mengakui mengenai transplantasi donor ginjal jenazah belum memiliki dasar maupun ketentuan yang kuat antara pemerintah dan instansi kesehatan. â Pada umumnya, donor ginjal dari jenazah sudah tak terpakai lagi dan juga tidak dilakukan di Indonesia. Sedangkan donor dari sang terpidana matiâ, mesti memiliki asas kesukarelaan, tambahnya kemudian.
Mengenai jual-beli ginjal pun, prinsip itu tak berlaku di RS PGI Cikini yang menerapkannya sejak tahun 1977. Menurut Indra Sukadis, selain aturan agama dari sisi etika kedokteran jelas hal itu melanggar sumpah. Namun sayangnya, asas jual-beli organ ginjal itu hingga kini tidak memiliki aturan hitam di atas putih. Pelanggaran Undang-Undang Kesehatan hanya menjabarkan kesalahan pihak-pihak yang melakukan transplantasi tanpa keahlian memadai, itu pun diganjar dengan hukuman penjara tujuh tahun pada pasal 81 UU Kesehatan.
Bertolak belakang dengan di negeri kita, China malah menjadikan organ ginjal tersebut sebagai devisa negaranya. Pasalnya, negeri berasaskan komunis itu membuka seluas-luasnya kepada penduduknya untuk menjual ginjalnya. Bahkan bagi pendonor ada reward yang diberikan pemerintah, seperti pemberian pekerjaan hingga asuransi kesehatan.
Pengalaman tersebut diungkapkan Dr. Herman, yang merupakan anggota Paguyuban Cangkok Ginjal, saat mencangkok ginjalnya di tahun 2001. Menurutnya, selain kemudahan pembelian ginjal, penerima pun mengetahui identitas pendonornya. âNamun, kita hanya boleh mengetahui berapa usianya, alamat dan penyebab kenapa ia meninggal, itu sajaâ, ungkap Herman yang ahli di Bidang Hemodialisis (cuci darah) tersebut.

Ginjal Mayat
Semua manusia memiliki ginjal, namun tidak semua dapat menyumbangkan ginjalnya setelah dirinya wafat. Lalu kapan sebenarnya orang yang meninggal itu dapat diambil ginjalnya? Dr. Indrawati Sukadis mengatakan saat manusia meninggal dan dikatakan mati batang otak.
Sedangkan Neurologis RSCM, Dr. Jofizal Jannis menambahkan bahwa mati batang otak itu adalah fungsi otak sudah tak berguna lagi. Dijelaskan Jofizal, penentuan mati batang otak itu ada beberapa kriteria, yaitu pertama melalui pengetesan terhadap reaksi efek pupil bila diberikan cahaya. Kedua, tes dengan istilah reflek mata boneka, yaitu memutar-mutar kepala. â Kalau bola mata bergerak itu normal, dan sebaliknya tetap berhenti bila ada kematian batang otak. Dan terakhir m

obat tradisional untuk ginjal?
Q.

A. DAUN SUKUN SEMBUHKAN SAKIT GINJAL DAN JANTUNG
Sukun termasuk dalam genus Artocarpus (famili Moraceae) yang terdiri atas 50 spesies tanaman berkayu, yang hanya tumbuh di daerah panas dan lembab di kawasan Asia Tenggara dan kepulauan Pasifik. Buahnya berbentuk bulat berkulit tebal dan kasar, dengan warna hijau muda dan kuning dengan berat sekitar 1,5 â 3 kg. Buah sukun bisa digunakan untuk bahan pangan. Orang biasa memanfaatkannya untuk makanan ringan, semisal direbus, digoreng, atau dibuat keripik dan kolak. Ada juga yang memanfaatkannya sebagai bahan baku tepung dan mi.

Tak banyak orang yang menanamnya. Selain kurang âmenjualâ, masyarakat belum begitu tahu manfaat tanaman tersebut. Sering dijumpai orang menebang pohon tersebut di pekarangannya, dan menggantinya dengan tanaman lain seperti pisang atau mangga. Tapi sesungguhnya sukun sangat bermanfaat. Daunnya mempunyai khasiat buat kesehatan, efektif untuk mengobati berbagai penyakit seperti liver, hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal, pembesaran limpa, jantung, dan ginjal. Bahkan, masyarakat Ambon memanfaatkan kulit batangnya untuk obat mencairkan darah bagi wanita yang baru 8-10 hari melahirkan.

Daun tanaman tersebut mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat ini juga mampu mengatasi peradangan. Menyelamatkan Ginjal Ada juga yang menjadikan daun tersebut sebagai alternatif untuk menyelamatkan ginjal yang sakit. Caranya mudah, tapi harus telaten.

Langkah awal, siapkan tiga lembar daun yang berwarna hijau tua, namun masih menempel di dahan. Kemudian cuci bersih pada air mengalir. Selanjutnya dirajang lalu jemur sampai kering. Siapkan pula wadah lalu isi dengan air bersih dua liter. Usahakan wadah tersebut terbuat dari gerabah tanah liat, tapi jika pun tak ada bisa juga memakai panci stainless steel. Masukkan dedaunan kering itu lalu dimasak sampai mendidih, sisakan air tersebut sampai volumenya tinggal separuh.
Selanjutnya, tambahkan air bersih satu liter, dan didihkan lagi sampai separuh. Kemudian saringlah rebusan daun sukun itu. Warna airnya merah, mirip teh. Rasanya agak pahit. Silakan diminum sampai habis, tak boleh disisakan untuk kesesokan harinya. Demikian seterusnya.

Agar tidak repot bolak-balik mengambil tiga lembar daun, sebaiknya sediakan rajangan daun sukun kering untuk seminggu. Caranya, siapkan lembar daun hijau tua sebanyak 3 x 7 = 21 lembar. Proses selanjutnya persis seperti cara di atas, sehingga kita punya sejumlah rajangan daun sukun kering, tapi dibagi-bagi menjadi tujuh bungkus.
Tiap hari ambil sebungkus, rebus, saring, dan minum. Jika Anda termasuk tak tahan pahit, bisa ditambahkan sedikit madu setiap kali minum.

Jantung

Daun sukun juga bisa untuk mengobati penyakit jantung. Caranya, ambillah satu lembar daun sukun tua yang masih menempel di pohon. Daun sukun tua mempunyai kadar zat kimia maksimal.

Cucilah sampai bersih lalu dijemur hingga kering. Kemudian rebus sampai mendidih dengan lima gelas air dan sisakan sampai tinggal separuh. Tambahkan air lagi hingga mencapai volume lima gelas. Setelah disaring, rebusan air itu siap diminum dan harus habis tak bisa disisakan untuk esok hari.

Beberapa pakar obat tradisional memang meragukan khasiat daun sukun. Namun masyarakat sudah percaya dan membuktikan khasiat daun sukun yang dapat menyembuhkan penyakit jantung dan ginjal.

Dalam buku Koleksi Tumbuhan Obat Kebun Raya Bogor, tanaman ini tidak termuat. Satu-satunya literatur yang mengungkap efek diuretik dan kardiotonik sukun hanya buku Indian Medicinal Plants. Itu pun hanya menyangkut buahnya. Apakah bahan kimia yang dikandungnya itu berkhasiat ?

Tentu saja masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh pihak-pihak yang terkait, karena memang obat tradisional dari tanaman dipercaya walaupun awalnya hanya cerita dari mulut ke mulut.

Apakah saya menderita penyakit ginjal?
Q. sekarang ini.....rasa sakit pada kaki dan pinggang sebelah kanan saya makin parah!!! saya udah ga' bisa du2k terlalu lama...!!! jika saya du2k selama kira2 5 menit,untuk berdiri itu saya merasakan sakit pada pinggang dan kaki..dan saya sering merasa pusing!!!

A. MENGENAL GINJAL DAN PENYAKIT-PENYAKIT GINJAL

Apa dia Ginjal ?

Ianya adalah sepasang organ kembar terletak sebelah menyebelah menyebelah tulagn belakang bawah sedikit kepada rangka tulnag rusuk. Ianya menjalankan fungsi terpenting seperti berikut :-

1) membersihkan bahan dan cecair berlebihan dari dalan darah

2) menapis darah, menyimpan setengah-setengah kompaun dan membuangkan yang lain

3) menolong memperbetulkan tekanan darah, menentukan bilangan sel darah dan kesihatan tulang-tulang

Apakah yang akan terjadi apabila Ginjal musnah ?

Badan tidak berupaya menolak keluar air secukupnya, garam dan lain-lain bahan. Jumlah air di dalam badan bertambah dan tisu-tisu membengkak (OEDEMA). Persebatian cecair dalam badan berubah dengan pesat sehingga menjadikan ia begitu abnormal dan kematian akan berlaku kecuali jika pengubatan secara �dialisis dijalankan�

Apakah penyakit-penyakit ginjal ?

Penyakit ginjal tidak hanya satu jenis. Bahkan terdapat berbagai-bagai penyakit yang berbeza mengikut kompenan ginjal yang terlibat. Penyakit ginjal termasuk :-

1. infeksi saluran kencing
2. saluran kencing tersenkat, misalnya batu dalan ginjal, cysts dan lain-lain
3. tekanan darah tinggi (hypertension)
4. Glomerulonephritis
5. Nephrosis
6. Lain-lain, misalnya kencing manis, kerosakan akibat kimia toksik tertentu seperti dadah dan lain-lain.

Tanda- tanda amaran penyakit ginjal

1. kepedihan atau kesulitan semasa buang air kencing
2. kerap membuang air kencing terutama pada waktu malam
3. mengeluarkan kencing berdarah
4. bengkak sekeliling mata, bengkak tangan dan kaki terutama di kalangan kanak-kanak
5. kesakitan sebahagian belakang, sedikit ke bawah dari tulang rusuk (tidak disebabkan oleh gerakan)
6. tekanan darah tinggi.

Jika terdapat tanda-tanda ini minta nasihat doktor anda. Setengah penyakit ginjal menyerang tanpa apa-apa tanda, oleh itu pastikan kencing anda diperiksa tiap-tiap tahun.

MENGENAI BATU KARANG (BUAH PINGGANG) DALAM GINJAL

Apa dia Batu karang dalam Ginjal?

Batu yang terdapat dalam ginjal atau lebih dikenali dengan "Buah Pinggang" terjadi dari tumbuhan kristal halus dari beberapa jenis kimia. Kimia yang paling lumrah adalah kalsium oxalat, kalsium pospat dan yang kurang dikenali ialah asid uric, cystine dan magnesiam pospat ammonia.

Saiz batu karang ini ada yang halus seperti pasir dan boleh jadi sebesar bola golf. Kebanyakkan batu tumbuh membesar dalam ginjal, kemudian bergerak ke bawah ke dalam saluran kencing dimana ianya menjadi bertambah besar.

Kesulitan akan timbul apabila batu-batu menjadi terlalu besar yang mengakibatkan ganguan kepada perjalanan aliran air kencing. Ini boleh membawa kepada penyakit dimana kuman-kuman akan merebak. Gangguan dan/ atau perebakan kuman itu akan mengakibatkan kerosakan ginjal, jika tidak diubati segera.

Adakah batu dalam ginjal penyakit biasa ?

Kejadian batu dalam ginjal ini adalah masalah biasa dalam saluran kencing. Adalah dianggarkan bahawa satu hingga lima peratus dari jumlah penduduk akan mengalami kejadian batu dalam ginjal ini pada sesuatu ketika dalam hidupnya.

Sesetengah orang mengalami kejadian batu karang hanya sekali, kemudian pulih dan tidak berulang lagi. Dalam kebanyakkan kes batu dalam ginjal adalah penyakit berpanjangan seumur hidup. Biasanya orang lelak




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment