Sunday, April 20, 2014

anemia megaloblastik nich?

Q. tolong berikan sy penjelasan mengenai anemia megaloblastik donk,,,

A. Anemia adalah berkurangnya jumlah SDM (sel darah merah), kuantitas hemoglobin, dan volume packed red blood cells (hematokrit) hingga dibawah nilai normal per 100 ml darah. Dengan demikian, anemia bukan suatu diagnosis melainkan suatu cerminan perubahan patofisiologik yang mendasar yang diuraikan melalui anamnesis yang seksama, pemeriksaan fisik, dan korfirmasi laboratorium
Karena semua sistem organ dapat terkena, maka pada anemia dapat menimbulkan manifestasi klinis yang luas, bergantung pada kecepatan timbulnya anemia, usia individu, mekanisme kompensasi, tingkat aktivitas, keadaan penyakit yang mendasari, dan beratnya anemia
Anemia megaloblastik merupakan kelainan yang disebabkan oleh gangguan sintesis DNA dan ditandai oleh sel megaloblastik. Kriteria anemia dan defisisensi gizi menurut WHO 1972 sebagai berikut:
Dinyatakan anemia bila kadar hemoglobin (Hb) lebih rendah dari nilai pada golongan umur yang ada, yaitu:
Anak umur 6 bulan - 6 tahun : 11g/100ml
6 tahun- 14 tahun : 12g/100ml
Pria dewasa : 13gr/100ml
Perempuan dewasa tak hamil : 12 gr/100ml
Perempuan dewasa hamil : 11 gr/100ml
Anemia megaloblastik (Sel darah merah besar) diklasifikasikan secara morfologis sebagai anemia makrositik normokromik. Anemia megaloblastik sering disebabkan oleh defisiensi a yang mengakibatkan gangguan sintesis DNA, disertai kegagalan maturasi dan pembelahan int

anemia mikrositik hipokrom?
Q. hasil lab gambaran darah tepi anak saya usia 5 th 10 bulan,
* Eritrosit /GDT : Mikrosotik Hipokrom
Ovalosit(+), Fragmentosit(+),Sel target(++)
*Lekosit : kesan jumlah normal,morfologi normal
*Trombosit : kesan jumlah meningkat,morfologi normal
*Kesan : Anemia Mikrosotik Hipokrom dgn fragmentasi eritrosit
Trombositosis
*Saran Elektroforesis Hemoglobin
G6PD

kalau baca hasil diatas kira kira anak saya itu sakit anemia yang seperti apa?
terima kasih

A. anemia mikrositik hipokrom diagnosis bandingnya yaitu:
1. anemia karena kekurangan zat besi
2.thalasemia
3. sideroblastik anemia

namun dari pemeriksaan apus darah tepi ditemukan adanya sel fragment dan sel target,, diagnosis lebih kearah adanya hemolitik anemia,,, yaitu thalasemia. atau kekurangan enzim G6PD.
untuk memastikan diagnosa dilakukan elektrophoresis Hb,, karena umur anak ibu sudah 5 tahun maka seharusnya jenis Hb yang dominan adalah HB A,,,bila terjadi thalasemia maka yg akan mningkat adalah Hb F,,, yang mnunjukkan thalasemia Beta.

lalu lihat apakah kadar G6PD norml atau tidak,untukmenentukan apakah ada kekurangan enzim tersebut.
jadi masih ada dua kemungkinan penyakitnya

biasanya anemia hemolitic ini disertai dengan warna kuning pada tubuh bayi terutama terlihat pada sclera mata akibat pemecahan sel darah merah yang berlebihan sehingga terbentuk billirubin.

anemia aplastik pada anak selengkapnya ?
Q.

A. Aplastic anemia adalah suatu kondisi dimana sumsum tulang tidak memproduksi cukup sel-sel baru untuk menggantikan sel-sel darah. Kondisi, per namanya, melibatkan kedua aplasia dan anemia. Biasanya, anemia merujuk pada rendah jumlah sel darah merah, tapi pasien anemia aplastic menghitung lebih rendah dari ketiga jenis sel darah: sel darah merah, sel darah putih, dan platelet, disebut pancytopenia.

Diagnosis

Kondisi harus dibedakan dari sel darah merah murni aplasia. Dalam aplastic anemia pasien pancytopenia (yaitu, anemia, neutropenia dan trombositopenia) mengakibatkan penurunan semua elemen terbentuk. Sebaliknya, sel darah merah murni aplasia ditandai oleh penurunan dalam sel darah merah saja. Diagnosis hanya dapat dikonfirmasi pada pemeriksaan sumsum tulang. Sebelum dilakukan prosedur ini, pasien biasanya akan memiliki tes darah lain untuk menemukan petunjuk diagnostik, termasuk hitung darah lengkap (CBC), fungsi ginjal dan elektrolit, enzim hati, tes fungsi tiroid, vitamin B12 dan kadar asam folat.

Tes berikut bantuan dalam menentukan diagnosis diferensial untuk aplastic anemia:

1. Aspirasi sumsum tulang dan biopsi: untuk menyingkirkan penyebab lain pancytopenia (yaitu infiltrasi neoplastik atau myelofibrosis signifikan).
2. Sejarah paparan iatrogenik sitotoksik kemoterapi: dapat menyebabkan penekanan sumsum tulang transien
3. X-ray, computed tomography (CT) scan, atau tes pencitraan USG: pembesaran kelenjar getah bening (tanda limfoma), ginjal dan tulang di lengan dan tangan (abnormal dalam Fanconi anemia)
4. Chest X-ray: infeksi
5. Tes hati: penyakit hati
6. Viral studi: infeksi virus
7. Vitamin B12 dan folat tingkat: kekurangan vitamin
8. Tes darah untuk paroxysmal nocturnal hemoglobinuria
9. Test untuk antibodi: imun kompetensi

Perawatan

Kekebalan mengobati anemia yang diperantarai aplastic melibatkan penindasan sistem kekebalan tubuh, efek obat dicapai dengan asupan sehari-hari, atau, dalam kasus-kasus yang lebih parah, transplantasi sumsum tulang, penyembuhan potensial. sumsum tulang ditransplantasikan menggantikan sel-sel sumsum tulang gagal dengan yang baru dari donor yang cocok. Yang multipotent sel induk di sumsum tulang menyusun kembali semua tiga baris sel darah, memberikan pasien baru sistem kekebalan, sel-sel darah merah, dan platelet. Namun, selain risiko kegagalan graft, ada juga risiko bahwa yang baru dibuat sel-sel darah putih dapat menyerang seluruh tubuh ( "graft-versus-host penyakit").

Terapi medis anemia aplastic sering kali berisi kursus singkat anti-thymocyte globulin (ATG) atau anti-limfosit globulin (ALG) dan beberapa bulan pengobatan dengan ciclosporin untuk memodulasi sistem kekebalan. Ringan kemoterapi dengan agen seperti cyclophosphamide dan vincristine mungkin juga efektif. Antibodi terapi, seperti ATG, sasaran T-sel, yang diyakini untuk menyerang sumsum tulang. Steroid pada umumnya tidak efektif, meskipun sering digunakan untuk memerangi penyakit serum yang disebabkan oleh penggunaan ATG.

Salah satu penelitian prospektif yang melibatkan siklofosfamid dihentikan lebih awal karena insiden tinggi kematian, karena infeksi berat sebagai akibat dari neutropenia berkepanjangan.

Di masa lalu, sebelum perawatan di atas menjadi tersedia, pasien dengan menghitung Leukocyte rendah sering kali terbatas pada ruangan yang steril atau busa (untuk mengurangi risiko infeksi), seperti dalam kasus terkenal Ted Devita.

bagaimana cara mengurangi penyakit anemia?
Q. gejala anemia itu seperti apa dan akibat dari penyakit itu apa aja sih ?

A. Anemia sudah bukan penyakit "ibu-ibu". Remaja pun potensial kena. Biasanya, cewek lebih mudah menderita anemia dibanding cowok.

Anemia atau kurang darah karena kekurangan zat besi merupakan penyebab umum yang banyak ditemukan. Menurut data yang ada, anemia atau kurang darah merupakan masalah di Indonesia. Artinya, orang Indonesia masih banyak yang menderita anemia.


Mengapa kita perlu zat besi? Zat besi adalah mineral yang ada di dalam tubuh. Lebih kurang 70 persen zat besi dalam tubuh berada di dalam sel darah merah (hemoglobin) dan sebanyak 30 persen berada di dalam hati. Zat besi sangat dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah yang sehat, yang diperlukan untuk mengangkut (transpor) oksigen ke seluruh bagian tubuh dan zat besi juga dapat mencegah terjadinya infeksi dalam tubuh.

Anemia adalah keadaan di mana kadar hemoglobin (Hb) lebih rendah dari batas normal. Batas Hb normal untuk remaja 120 gr per liter (WHO, 1995).

Mengapa cewek banyak menderita anemia?

Umumnya karena kandungan zat besi dalam menu makanan kita sehari-hari tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Zat besi yang banyak berasal dari makanan sumber hewani sangat jarang ada dalam menu sehari-hari, padahal zat besi dari sumber hewani lebih mudah diserap tubuh dan dapat membantu penyerapan zat besi yang berasal dari sumber nabati. Sedangkan makanan sumber nabati, walaupun kaya akan zat besi, tidak dapat diserap dengan baik dalam usus sehingga hanya sedikit sekali yang dapat digunakan dalam tubuh. Kebutuhan zat besi bagi remaja adalah 15 mg per hari.

Di samping itu, cewek mengeluarkan darah haid setiap bulan sehingga ikut pula terbuang sejumlah zat besi.

Kalau begitu, apa saja sih makanan yang menjadi sumber zat besi?

· Sumber hewani: daging, unggas (ayam, bebek, burung), ikan, hati, dan organ-organ bagian dalam (jeroan). Makanan sumber hewani ini sangat mudah diserap tubuh.

· Sumber nabati: sayur-sayuran hijau seperti kangkung, bayam, mengkudu, dan pecai; buah-buahan dan kacang-kacangan, serealia (beras, jagung, gandum). Sumber nabati ini sangat sedikit dapat diserap oleh tubuh. Untuk memperlancar penyerapan zat besi makanan sumber nabati ini, makanlah makanan yang kaya akan vitamin C, seperti jambu biji, jeruk, apel, nanas, dan mangga.

Apa tanda-tanda dan gejala anemia?

Tanda-tanda fisik kalau seseorang kena anemia, antara lain, pucatnya kulit, bibir, lidah, kelopak mata bagian bawah, telapak tangan, dan kuku-kuku jari. Sedangkan gejala anemia antara lain mudah lelah, sulit tidur, lemah lesu, nafsu makan hilang atau berkurang, konsentrasi menurun, sakit kepala, dan mata berkunang-kunang kalau bangkit dari duduk.

Bagaimana cara mencegah dan mengobati anemia?

⢠Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur. Cara ini dapat memberikan efek positif jangka panjang bagi status zat besi dalam tubuh.

⢠Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar penyerapan zat besi.

⢠Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi seperti cacing

⢠Hindari minum teh, kopi, susu cokelat, setelah makan karena dapat menghambat penyerapan zat besi.

⢠Untuk pengobatan jangka pendek, minumlah pil penambah darah satu tablet seminggu sekali.

Yg tau tentang anemia,,help me?
Q. Saya wanita 21 tahun,,, saya terkena anemia,, saya slalu mengkonsumsi makanan yg mengandung zat besi & suplemen zat besi agar HB sy normal,tapi yg sy rasakan hmpr tiap hari saya sakit kepala,knp sebabnya ya?

A. Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.

Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.

Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh .
Penyebab Anemia

Penyebab umum dari anemia:

Perdarahan hebat
Akut (mendadak)
Kecelakaan
Pembedahan
Persalinan
Pecah pembuluh darah
Kronik (menahun)
Perdarahan hidung
Wasir (hemoroid)
Ulkus peptikum
Kanker atau polip di saluran pencernaan
Tumor ginjal atau kandung kemih
Perdarahan menstruasi yang sangat banyak

Berkurangnya pembentukan sel darah merah
Kekurangan zat besi
Kekurangan vitamin B12
Kekurangan asam folat
Kekurangan vitamin C
Penyakit kronik

Meningkatnya penghancuran sel darah merah
Pembesaran limpa
Kerusakan mekanik pada sel darah merah
Reaksi autoimun terhadap sel darah merah:
Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
Sferositosis herediter
Elliptositosis herediter
Kekurangan G6PD
Penyakit sel sabit
Penyakit hemoglobin C
Penyakit hemoglobin S-C
Penyakit hemoglobin E
Thalasemia

Gejala

Gejala-gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Diagnosa

Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase sel darah merah dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplit (CBC).

Anemia sebenarnya punya beberapa jenis,ada yang normal dan ada yang akut.Jika makanan dan suplemen tetap tidak bisa,tunggu apalagi?segera periksakan ke dokter karena jika dibiarkan bisa berbahaya.




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment