Sunday, March 2, 2014

Apa yg harus dilakukan oleh penderita Jantung Koroner?

Q. Saya mw nanya apa yg harus dilakukan oleh pengidap penyakit Jantung koroner agar penyakit tersebut tidak menjadi lebih parah?? bisakah disembuhkan tanpa operasi?? penyakit jantung koroner biasanya disebabkan oleh apa?? apa tanda2 orang tersebut menderita penyakit Jantung Koroner?? pada usia umur berapa seseorang rentan terhadap penyakit tersebut?? mohon penjelasannya secara medis :)
@eka si apoteker: terima kasih sebelumnya...tanda2nya memang seperti gejala yg saya alami semenjak kecil hingga sekarang...yg saya ingin tanyai kembali...adakah kemungkinan untuk saya sembuh dari penyakit tersebut tanpa operasi?? atau bisakah penyakit tersebut disembuhkan dengan merubah pola hidup?? umur saya saat ini 21th. dan kira2 berapa biaya untuk mengecek apakah kita mempunyai penyakit tersebut/tidak?? dan tolong berikan rujukan rumah sakit didaerah jakarta dan sekitarnya yg harganya terjangkau untuk checkup jantung. makasih :)

A. Penyakit jantung koroner disebabkan oleh adanya sumbatan pada pembuluh darah. Sumbatan pada pembuluh darah itu disebabkan oleh adanya reaksi tubuh untuk melindungi pembuluh darah ketika ada pembuluh yang luka, selain itu juga didukung dengan tingginya kadar gula darah, tinggi kadar lemak(cholesterol) dan tingginya tekanan darah (darah kental) sehingga ketika pembuluh darah luka, tubuh mengeluarkan sel darah putih yang menempel bersama gula darah dan cholesterol membentuk plak pada pembuluh koroner yang disebut aterosklerosis / arteriosklerosis.

Plak pada pembuluh ini dapat muncul sedari kecil akibat pola makan yang salah dan gangguan jantung dari keturunan (genetik). Umur yang rentan adalah pada usia tua (dimana plak sudah tebal/menumpuk)

Plak harus dipasangin cincin, agar aliran pembuluh darah lancar dan tidak menambah beban jantung. Alternatif selain operasi/pencegahan supaya tidak semakin parah : minum obat secara teratur setiap hari, namun tetap akan terjadi serangan tiba2. Sehingga sebaiknya dioperasi by pass jantung untuk pemasangan cincin.

Tanda : nyeri dada, keringat dingin hingga sesak nafas, tekanan darah meningkat drastis.

Trims
Silahkan beri keterangan tambahan bila kurang jelas.
akan saya jawab melalui komentar, terimakasih
^_^

pertanyaan mengenai jantung koroner?
Q.

A. Pengenalan Jantung

Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu "pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak di dalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya diteruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek - kira-kira 0,4 detik - yang disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung.

Faktor-faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
Memasuki usia 45 tahun bagi pria.
Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung. Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi).
Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit jantung setelah mengalami menopause. Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
Riwayat serangan jantung di dalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal. Diabetes.
Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka. Merokok.
Resiko penyakit jantung dari merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya. Tekanan darah tinggi (hipertensi).
Kegemukan (obesitas).
Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki risiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi. Gaya hidup buruk.
Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung - dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil. Stress.
Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmias jantung yang membahayakan jiwa

Apakah penyakit jantung koroner berbahaya ? bagaimana mengetahui masa kritis dari penyakit tersebut ?
Q.

A. Penyakit jantung koroner = PJK
Sekumpulan gejala penyakit akibat penyumbatan pada pembuluh koroner (koroner adalah nama pembuluh darah yang mensupply jantung).
Sumbatan biasanya dipengaruhi oleh lemak dan platelet .

Gejalanya adalah nyeri dada.
Nyeri dada terjadi karena otot jantung kekurangan oksigen (yang biasanya disupply pembuluh koroner tapi karena tersumbat, aliran darah hanya sedikit sehingga oksigen yang sampai juga sedikit)

Pada sumbatan total, aliran darah ke jantung akan terhenti, sehingga bisa terjadi kematian otot jantung (myocard infarct = MCI).
Gangguan jantung dimulai sejak ada sumbatan sampai sebelum terjadi MCI disebut PJK.

Sebelum terjadi sumbatan total, sebaiknya segera periksa ke dokter dan diobati.
Yang harus diingat, jika ada PJK, sumbatan pembuluh darah juga bisa terjadi di tempat lain sehingga harus diperhatikan juga kemungkinan Stroke (sumbatan pembuluh darah di otak), atau PAOD = peripheral artery occlusive disease (sumbatan pembuluh darah arteri tungkai seringnya tungkai bawah = kaki)

obat yang ampu untuk penyakit JANTUNG KORONER ? MINTA TOLONG BANGET?
Q.

A. Penyakit Jantung Koroner adalah tersumbatnya pembuluh darah arteri koronaria, yg tugasnya memberi makan pada organ jantung. Bila tersumbat sebentar itu namanya ANGINA PECTORIS (sakitnya tidak sampai 5 menit), kalo uda lebih dari 5 menit itu namanya Infark Myocard.

Obat yang bisa membantu dan meringankan penyakit Jantung Koroner adalah Obat dari Golongan Isosorbid Dinitrat.(Isoket, Isorbid)

Tindakan Radikal yang bisa menyelesaikan masalah ini dengan jalan memasang Ring pada pembuluh darah yang tersumbat (PTCA)
Atau mengganti pembuluh darah jantung yang tersumbat dengan mengambil dari pembuluh darah di organ tubuh yang lain pada tubuh kita.

Jadi untuk Obat2an harus dilakukan oleh dokter yang ahli ato dokter yang berpengalaman.

Mudah2an bermanfaat.

apa perbedaan pembesaran jantung dan jantung koroner? bagaimana mengobati pembesaran jantung?
Q. ada yang bisa bantu???? tolong..... :)

A. Jantung kita merupakan salah satu organ tubuh yang luar biasa. Setiap saat berdenyut untuk memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh tanpa berhenti sedetikpun sejak bayi di dalam kandungan sampai kita meninggal dunia.
Dalam keadaan normal, jantung mampu memenuhi kebutuhan tubuh untuk menjalankan metabolisme secara wajar. Akan tetapi pada keadaan dimana metabolisme meningkat seperti: pada waktu kita sedang bekerja keras, berolahraga yang memeras keringat, pada penyakit hipertiroid (gondok), beraktifitas yang melebihi kebiasaan, maka jantung akan melakukan kompensasi dengan meningkatkan frekuensi denyut jantung. Selanjutnya apabila metabolisme tubuh kembali normal, maka jantung pun akan kembali ke keadaan normal.
Namun, kompensasi yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan jantung mengalami dekompensasi jantung (dekompensasi kordis). Gejala dari jantung yang mengalami dekompensasi jantung (sering disebut juga sebagai payah jantung) adalah nafas menggeh-menggeh (sesak nafas), baru beraktifitas yang meningkat sedikit sudah sesak nafas, berdebar-debar, nyeri dada, mual, perut kembung, dan kedua tungkai menjadi bengkak, atau perut membuncit karena ada penumpukan cairan di rongga perut akibat aliran darah yang kembali ke jantung tidak mampu diterima jantung secara sempurna.
Jantung yang mengalami dekompensasi akan membesarkan diri (bilik jantung yang sebelah kiri, yang biasa untuk memompa darah ke seluruh tubuh) akan membesar, sehingga terjadilah pembesaran jantung kiri (hipertrofi ventrikel kiri, atau kardiomegali).
Pada pasien dengan sakit paru kronis (yang berlangsung lama) seperti TBC, PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronik) pada sebagian pasien akan mengalami pembesaran jantung kanan (hipertrofi ventrikel kanan, pembesaran bilik kanan). Pasien dengan hipertensi yang berlangsung lama, juga akan menyebabkan pembesaran jantung kiri (hipertrofi ventrikel kiri).
Pasien dengan kegemukan juga mempermudah terjadinya pembesaran jantung, karena jantung harus memompa darah ke seluruh permukaan tubuh yang luas (akibat kegemukan).
Pembesaran jantung dapat dilihat dengan pemberiksaan elektrokardiografi (EKG=rekaman jantung) dan foto rontgen dada.
Jantung yang sudah terlanjur mengalami pembesaran seringkali tidak dapat mengecil kembali mendekati normal, walaupun beban jantung sudah dikurangi.
Oleh sebab itu, langkah yang tepat untuk mengatasi pembesaran jantung yang sudah terjadi adalah:
1. Batasi aktifitas yang melelahkan jantung: jangan bekerja terlalu lelah, jangan menforsir diri, olahraga teratrur dan terukur.
2. Bila kegemukan, harus mengurangi berat badan dengan jalan antara lain: kurangi konsumsi karbohidrat, tingkatkan pembakaran lemak dengan berolahraga.
3. Bila ada hipertensi, sebaiknya selalu mengendalikan peningkatan tekanan darah dengan diit batasi garam, olahraga teratur dan terukur, serta minum obat antihipertensi yang telah dipilihkan oleh dokter.
4. Bila jantung telah mengalami dekompensasi kordis, harus mengkonsumsi obat khusus untuk penguat otot jantung, obat untuk mengurangi jumlah cairan di dalam tubuh, dan obat untuk menekan frekuensi jantung.
5. Apapbila ada penyakit TBC harus segera diatasi dengan pengobatan teratur minimal 6 bulan pengobatan.
Muchlis au sofro
Konsultan kesehatan Netsains
foto:www.dvo.com/newslette

Tentang Penulis: Dr. Muchlis Achsan Udji Sofro
Dr. Muchlis Achsan Udji Sofro Dr. Muchlis Achsan Udji Sofro, SpPD-KPTI, salah satu dokter spesialis penyakit dalam yang juga ahli penyakit tropis infeksi yang lahir di Pemalang. Staf Divisi Penyakit Infeksi & Tropik, Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr Kariadi/Fakultas Kedokteran UNDIP. Organisasi: 1. Ketua Tim HIV-AIDS RSUP Dr Kariadi-Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, sejak 2002 sampai sekarang 2. Sekretaris Sub Tim DALINOK. Komite Medis RSUP Dr Kariadi Semarang. 3. Anggota Tim âEmerging Infectious ... Selengkapnya »




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment